Mengelola sebuah bisnis F&B berbeda dengan bisnis retail. Rata-rata bisnis F&B membutuhkan produksi makanan atau minuman yang dijual sehingga memerlukan pengelolaan stok bahan pembuat. Bayangkan, jika kamu punya sebuah restoran. Lalu, ada pelanggan yang datang dan membeli suatu menu makan sebagai contoh hamburger. Tapi setelah customer membayar, dari bagian dapur baru menyadari bahwa ternyata roti untuk burgernya habis! Selain kamu harus mengganti rugi customer, customer juga kecewa dengan pelayanan restoran kamu.
Untuk mengatasinya, kamu harus bisa mengelola stok bahan makanan dengan baik. Simak yuk tipsnya!
1. Tata bahan-bahan yang diperlukan dengan rapi
Bahan-bahan pembuat makanan memiliki tipe yang berbeda-beda, mulai dari tingkat keawetannya hingga cara penyimpanannya. Maka dari itu disarankan untuk mengetahui dengan baik jenis bahan yang digunakan, lalu tata sesuai dengan fungsi masing-masing. Jika kamu tidak menata bahan-bahan kamu dengan rapi, akan sulit menemukan bahan yang dibutuhkan atau memantau persediaannya. Kamu juga bisa memisahkan bahan-bahan menurut keawetannya. Sebagai contoh, kamu punya persediaan roti lama yang di supply sejak beberapa hari lalu. Lalu datang supply roti baru sebelum yang lama habis. Lebih baik kamu memisahkannya supaya kamu bisa mengutamakan penggunaan roti lama yang mungkin sudah hampir kadaluarsa.
2. Perkirakan jumlah stok bahan yang diperlukan per periode tertentu
Kamu bisa mempelajari jumlah penggunaan stok yang dibutuhkan bisnis kamu setiap periode waktu tersebut, lalu menyesuaikannya dengan frekuensi supply bahan. Untuk memperkirakan penggunaan stok, kamu bisa mempelajarinya dari riwayat penjualan. Sebagai contoh, rata-rata hamburger terjual dalam 1 hari adalah 50 buah. Sementara 1 hamburger membutuhkan 2 roti. Sehingga perkiraan penggunaan roti hamburger dalam 1 hari adalah 100 roti. Jadikan 100 roti per hari ini sebagai patokan untuk disesuaikan dengan seberapa sering supply roti tersebut datang. Jika supply roti datang setiap 3 hari sekali, kamu bisa sesuaikan jumlah supply supaya mencukupi kebutuhan selama 3 hari dan mencegah kehabisan bahan. Kamu juga bisa meminta supply lebih untuk berjaga-jaga jika suatu hari ada ledakan penjualan dimana penggunaan stok lebih besar dari biasanya.
3. Pantau stok bahan secara berkala
Pemantauan ini penting banget, karena kamu tentunya tidak mau kehabisan bahan di tengah-tengah penjualan bukan? Walaupun kamu sudah memperkirakan persediaan bahan yang dibutuhkan, bisa saja ada kejadian tak terduga seperti bisnis kebanjiran pengunjung yang menyebabkan peningkatan penjualan dan penggunaan stok lebih banyak dari biasa. Jika kamu tidak memantau jumlah stok secara berkala, bisa terjadi kelalaian dimana kamu tidak bisa memenuhi pesanan pelanggan karena kehabisan bahan.
4. Cocokkan jumlah bahan terpakai dengan penjualan
Ini berguna untuk mengetahui jikalau terdapat kesalahan atau kecurangan. Kamu harus memastikan bahwa jumlah bahan yang terpakai sebanding dengan penjualan produk. Contohnya, untuk membuat 1 jus apel membutuhkan 2 buah apel. Nah setelah kamu cek, ternyata terjual 30 jus. Tapi ternyata apel yang berkurang di hari itu ada 36 apel. Di sini kamu harus mempertanyakan alasannya. Apakah karena kesalahan pendataan atau apakah itu merupakan indikasi kecurangan atau mungkin juga karena alasan lainnya.
5. Gunakan sistem digital yang serba otomatis
Untuk semakin mempermudah kamu mengelola bahan-bahan, kamu bisa menggunakan sistem penjualan digital seperti iSeller yang akan membantu kamu mengelola stok bahan secara otomatis. Fitur product composite dari iSeller memang dirancang khusus untuk bisnis F&B dimana kamu bisa menentukan jenis dan jumlah bahan-bahan yang dibutuhkan dalam 1 produk. Nah, bahan-bahan ini akan dikurangi jumlahnya secara otomatis setiap ada penjualan dari produk tersebut.
Sebagai contoh untuk 1 produk hamburger, kamu butuh 2 roti dan 1 patty. Lalu ada penjualan 2 buah hamburger. Dengan terjualnya 2 buah hamburger tersebut, stok bahan roti secara otomatis akan berkurang sebanyak 4 buah dan stok bahan patty sebanyak 2 buah. Lebih okenya lagi, jika ternyata kamu stok bahan habis akan ada pemberitahuan di POS kamu bahwa stok bahan habis sehingga kamu bisa mengambil tindakan yang tepat, salah satunya dengan menginformasikan kepada customer.
Dengan sistem yang serba digital seperti ini, kamu tidak perlu lagi takut kehabisan bahan makanan di tengah-tengah penjualan. Kamu juga bisa dengan mudah melihat laporan penjualan harian untuk membuat perkiraan kebutuhan minimum per harinya. Sekarang sudah bukan zamannya lagi mengelola bisnis secara manual. Untuk solusi bisnis lainnya, kamu bisa cek langsung di website kami. Jadi, jangan ragu lagi dan permudah pengelolaan bisnis kamu bersama #SahabatJualan.