Di dalam dunia bisnis, ada berbagai istilah yang perlu kamu pahami sebagai pelaku bisnis dan salah satu istilah tersebut adalah retur. Apa itu retur? Apakah kamu pernah mendengar atau paham mengenai istilah retur?
Melalui artikel ini, iSeller akan memberikan informasi lengkap kepada kamu mengenai pengertian retur. Sebagai informasi tambahan, kami juga akan menjelaskan mengenai proses penanganan retur yang tepat.
Baca juga: Berbagai Contoh Komplain Pelanggan dan Cara Mengatasinya
Apa Itu Retur?
Secara umum, arti dari retur adalah kegiatan pengembalian barang yang telah dibeli sebelumnya oleh pelanggan. Retur ini dapat terjadi apabila pelanggan menerima produk yang cacat atau barang yang diterima tidak sesuai dengan yang dipesan.
Setiap produk yang diretur tentu akan memberikan dampak bagi penjualnya. Hal ini dikarenakan produk tersebut tidak dapat dijual kembali yang berarti penjual mengalami kerugian.
Retur dibagi menjadi 2 macam yaitu retur pembelian dan retur penjualan. Untuk lebih jelasnya, kami akan membahas lebih lanjut mengenai kedua jenis retur tersebut.
1. Retur Pembelian
Jenis retur yang pertama adalah retur pembelian. Retur pembelian merupakan kejadian di mana barang dikembalikan dari pihak pembeli ke pihak penjual.
Di dalam retur pembelian, customer dapat mengembalikan produk yang telah dibeli dan setelahnya penjual akan mengirimkan produk yang baru kepada customer. Selain penggantian produk, biasanya customer dapat meminta uang pembayaran mereka kembali apabila sudah terjadi kesepakatan di antara kedua belah pihak.
2. Retur Penjualan
Pengertian retur penjualan adalah ketika barang yang diretur atau dikembalikan oleh customer telah diterima oleh penjualnya. Jadi, perbedaan antara retur pembelian dan penjualan dapat dilihat dari pihak yang mengembalikan dan pihak yang menerima.
Bagaimana Proses Penanganan Retur yang Tepat?
Seperti yang sudah kamu ketahui, retur memberikan dampak kerugian bagi para pelaku bisnis. Kerugian tersebut dapat semakin membesar apabila para pelaku bisnis tidak mengerti bagaimana cara mengatur proses penanganan retur yang tepat.
Berikut ini, ada 4 hal yang perlu kamu perhatikan dalam menangani proses retur dengan tepat, yaitu:
1. Buat Syarat dan Ketentuan dengan Jelas
Hal pertama yang perlu kamu lakukan di dalam proses retur adalah membuat syarat dan ketentuan dengan jelas. Kamu harus menyusun kebijakan retur secara rinci, namun mudah dipahami oleh pembeli.
Tanpa adanya syarat dan ketentuan yang jelas, customer bisa memanfaatkan sistem retur barang sesuka hati mereka dan hal ini tentu saja akan merugikan pihak penjual. Sebagai contoh, bisa saja mereka melakukan retur barang karena berbagai alasan personal seperti barang yang diterima tidak sama dengan yang tertera di foto.
Selain karena alasan personal, customer bisa saja mengembalikan barang yang rusak karena kesalahan sendiri, namun mereka memberikan alasan lain bahwa barang tersebut termasuk ke dalam produk cacat atau kesalahan pabrik. Untuk menghindari hal-hal tersebut, kamu harus dapat membuat syarat dan ketentuan dengan jelas yang harus diikuti oleh customer apabila mereka ingin mengajukan proses retur.
2. Tangani Proses Retur dengan Cepat
Sebagai pelaku bisnis, kamu harus dapat melihat dari kacamata pelanggan dan hal apa yang mereka inginkan. Salah satu hal yang pelanggan inginkan adalah kualitas pelayanan yang diberikan oleh penjual dan kualitas barang yang akan mereka terima.
Ketika pelanggan harus melakukan proses retur, secara tidak langsung mereka akan merasa kurang puas dengan kualitas produk yang kamu jual. Maka dari itu, untuk mempertahankan kepuasan pelanggan, kamu perlu menangani proses retur dengan waktu yang cepat.
3. Menentukan Batas Waktu Retur yang Wajar
Dalam menangani proses retur, kamu perlu menentukan batas waktu yang wajar kepada pelanggan. Maksud dari batas waktu yang wajar adalah pelanggan hanya dapat mengajukan retur dalam rentang waktu yang sudah ditentukan.
Batas waktu retur yang wajar biasanya dibuat untuk jangka waktu yang singkat mulai dari harian, hingga paling lama 1 minggu, tergantung dengan produk yang kamu jual. Apabila lebih dari batas waktu tersebut, maka kerusakan produk bisa jadi disebabkan oleh penggunaan pelanggan itu sendiri yang dibebankan kepada pihak penjual.
Untuk mencegah terjadinya kerugian yang disebabkan oleh kelalaian dari pelanggan, maka kamu perlu menetapkan batas waktu retur yang wajar. Pastikan batas waktu tersebut tidak merugikan pihak manapun.
4. Menanggung Biaya Retur
Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah pengenaan biaya retur. Ketika pembeli mengajukan proses retur, maka akan ada biaya yang harus dikeluarkan yaitu biaya pengiriman barang kembali ke pihak penjual.
Biaya-biaya seperti itu sebaiknya tidak dibebankan kepada pelanggan dan sudah menjadi tanggung jawab penjual untuk menanggung keseluruhan biaya retur. Pelanggan tentu akan merasa tidak senang dan tidak puas saat mereka harus menanggung biaya retur atas produk cacat yang merupakan kesalahan dari pihak penjual.
Baca juga: Pentingnya Mendapatkan Loyalitas Konsumen bagi Bisnis Anda
Sekarang kamu sudah mengerti bukan mengenai apa itu retur dan juga bagaimana proses penanganannya? Untuk memudahkan proses retur, kamu dapat mencoba untuk membuka bisnis melalui marketplace. Pihak marketplace akan membantu para pelaku bisnis dalam menangani proses retur dan tentu saja ada banyak manfaat lainnya yang bisa kamu rasakan.
Bagi kamu yang tertarik untuk membuka bisnis di marketplace, silakan hubungi kami sekarang juga. Karena iSeller menyediakan fitur integrasi marketplace yang dapat membantu kamu mengelola banyak toko online di berbagai marketplace, sehingga bisnismu lebih efisien. Yuk, kembangkan bisnismu tanpa batas bersama iSeller sekarang.