Apakah kamu tahu rumus safety stock yang sangat berguna dalam menjalankan bisnis? Terutama dalam bisnis yang berjenis ritel. Stok barang menjadi salah satu perhatian khusus jika kamu berbisnis dalam bidang ritel. Tentu saja kamu tidak ingin kehabisan stok disaat ada banyak pembeli yang mencari barang yang sedang kamu jual. Namun menimbun dengan banyak juga bukan pilihan yang bijak. Ada banyak konsekuensi dan elemen lainnya yang menjadi pertimbangan untuk hal ini.
Untuk mendapatkan solusi yang efisien dan juga bijak, kamu bisa menggunakan perhitungan untuk safety stock. Walaupun hal ini bisa dilakukan berdasarkan perkiraan, namun sangat tidak direkomendasikan. Tanpa adanya perhitungan yang jelas, kamu hanya akan menambah resiko dan memperburuk keadaan.
Untuk itulah rumus safety stock hadir agar bisa menggunakan pendekatan yang berbasis data sehingga bisa melakukan manajemen inventaris yang lebih baik dan tepat. Menghasilkan penjualan yang lebih baik yang tentu saja bisa mendatangkan keuntungan lebih besar.
Mari kita pelajari bersama-sama rumus safety stock dan juga cara mencarinya hanya di sini.
Baca juga: Contoh Membuat Laporan Stok Barang yang Mudah Diikuti
Rumus Safety Stock yang Sangat Berguna
Safety stock atau stok pengaman adalah persediaan ekstra yang akan disimpan oleh pengecer atau produsen ketika permintaan dari pelanggan akan suatu barang meningkat secara tiba-tiba. Kamu akan memiliki stok tambahan di atas tingkat inventaris yang sebelumnya sudah ditentukan dalam operasional sehari-hari.
Salah satu alasan utama pengecer dan produsen menerapkan strategi yang satu ini adalah untuk mencegah kehabisan persediaan ketika sedang dibutuhkan. Beberapa penyebab stok inventaris bisa habis adalah:
- Perubahan permintaan konsumen
- Perkiraan stok yang keliru
- Variabilitas dalam lead time untuk bahan baku
Mencoba merencanakan hal ini dengan variabel-variabel tersebut dalam mempertahankan tingkat inventaris bisa menjadi sebuah kesulitan tersendiri. Namun, di sinilah formula safety stock bisa membantu kamu.
Karena kamu belum mengenal rumus yang bisa digunakan dalam menghitung hal ini, mungkin akan ada kesulitan yang dirasakan. Namun, kamu bisa mulai mempelajari mengenai perhitungan persediaan pengaman untuk bisa membantu bisnis menjadi lebih baik.
Metode Perhitungan Dengan Standar Deviasi
Karena kamu akan berhadapan dengan ketidakpastian dan banyak variabel, maka cara terbaik untuk menghitung safety stock adalah dengan melakukan:
- Temukan rata-rata dari sekumpulan data
- Hitung jumlah rata-rata dan kumpulan data
- Ambil jumlah dan bagi dengan proporsi sampel untuk mendapatkan varian
- Tambahkan varian ke rata-rata
- Jumlah akhir akan menjadi standar deviasi yang bisa kamu gunakan
Dalam bentuk rumus, hal ini akan berbentuk:
Z × ΣLT × D AVG
Di mana Z adalah tingkat layanan yang diinginkan, LT adalah standar deviasi lead time, dan D avg adalah rata-rata permintaan.
Lead time bisa kamu dapatkan memperhatikan standar deviasi dari 3 faktor, yaitu:
- Waktu yang diharapkan: Waktu tunggu yang diharapkan dari suatu produk.
- Waktu aktual: Waktu nyata yang diperlukan untuk mengisi setiap pesanan.
- Varian: Selisih antara waktu sebenarnya dan waktu yang diharapkan.
Untuk menghitung rata-rata permintaan, kamu bisa mulai dengan menentukan kerangka waktu yang ingin menjadi perhitungan. Waktu yang dibutuhkan antara pemesanan ulang merupakan kerangka waktu yang baik. Jika suatu produk dipesan ulang setiap dua minggu sekali, maka permintaan harus dihitung secara bertahap dalam dua minggu. Jika produk dipesan ulang sebulan sekali, kerangka waktu akan memperhitungkan nilai penjualan dalam satu bulan.
Faktor tingkat layanan akan digunakan untuk menentukan tingkat layanan yang tepat untuk produk tertentu dengan menyeimbangkan estimasi persediaan dengan estimasi stok untuk dihabiskan. Semakin tinggi tingkat layanan yang diinginkan, semakin banyak safety stock yang dibutuhkan.
Metode Rumus Sederhana
Selain menggunakan rumus di atas, kamu juga bisa menghitung safety stock yang dibutuhkan melalui rumus yang lebih sederhana. Rumus tersebut adalah:
(Penjualan harian maksimal x Waktu tunggu maksimal) – (Penjualan harian rata-rata X Waktu tunggu rata-rata)
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan jika menggunakan rumus ini adalah kamu harus menentukan perhitungan reorder point terlebih dahulu. Kemudian rumus ini hanya bisa berguna jika perubahan pasar terjadi dalam waktu yang lama, misalnya lebih dari 2 tahun.
Baca juga: 5 Pertimbangan Memilih Aplikasi Persediaan Barang untuk Bisnismu
Batasan dari Perhitungan Safety Stock
Ada beberapa hambatan yang tidak bisa diakali melalui perhitungan ini. Sulit untuk memprediksi perilaku pembelian, tren penjualan dan kebiasaan membeli mungkin tidak sesuai dengan hasil perhitungan matematika dari rumus ini. Walaupun safety stock akan membantu untuk mencegah kehabisan stok, namun kita tidak akan tahu kejadian di masa mendatang
Rumus ini juga tidak memperhitungkan variasi musiman. Pengecer dan produsen yang terpengaruh akan tren pembelian musiman mungkin kesulitan menghitung tingkat stok yang dibutuhkan. Terutama pengusaha yang bergerak dibidang jual beli pakaian, karena perubahan iklim, musim, hingga mode bisa memengaruhi keputusan pembelian dari konsumen.
Itulah rumus safety stock yang bisa kamu gunakan untuk menjalankan bisnis dengan lebih optimal. Untuk memudahkan kamu dalam memantau ketersedian barang di inventaris, maka sistem POS dari iSeller akan bisa membantu kamu. Dapatkan informasi yang lebih baik tentang pembelian dan inventaris kamu yang berada di ujung jari. Sistem inventaris akan selalu sinkron di semua outlet tidak peduli apakah penjualan terjadi di dalam toko atau online. POS dari iSeller siap membantu, segera cek website kami untuk informasi lebih lanjut.