Indonesia, terkenal dengan ragam budaya yang mempesona… Salah satunya, budaya dari Indonesia Timur.
Nusa Tenggara Timur, dengan pesona kain tenun, merupakan salah satu ciri khas yg di lestarikan turun temurun
Kain tenun khas NTT dinilai sebagai benda berharga milik keluarga yang bernilai tinggi karena kain ini butuh waktu yang lama dan cukup sulit dalam proses pembuatannya.
Di artikel kali ini, kita akan membahas salah satu merchant iSeller yang berkecimpung di bisnis kain tenun khas Nusa Tenggara Timur, Lafaina.
Lafaina yang berarti selimut mama ini adalah galeri kain tenun yang dibangun dengan tujuan awal sebagai display dan edukasi tentang kain tenun khas Nusa Tenggara Timur. Selimut Mama sendiri melambangkan kehangatan dan perlindungan dari Mama ketika memakai kain tenun dari Lafaina.
Titik Awal
Berawal sebagai pembina petani organik di NTT, Elsje Mansula, pemilik Lafaina mulai mengoleksi tenun yang dia terkadang dapatkan atau beli dari para penenun di lokal.
Lewat koleksi tenun ini, Elsje Mansula mulai membuka galeri dengan tujuan untuk memperlihatkan dan juga mengedukasi banyak orang tentang tenun NTT.
Tidak disangka ternyata banyak orang yang berminat untuk memiliki tenun dengan berbagai motif unik ini, Bu Elsje pun mulai menjual tenunnya dan mendatangkan tenun baru langsung dari penenun lokal NTT.
Di balik Selembar Kain Tenun
Lafaina sendiri bukan sekedar kain tenun, tapi juga cerita tentang perempuan, budaya, dan bagaimana kain tenun berperan di kehidupan sehari-hari masyarakat NTT.
Tahukah kamu? Menurut Ibu Elsje Mansula, ternyata anak-anak di NTT sudah diajarkan untuk membantu bertenun sejak umur 8. Inilah yang menjadikan bertenun lifestyle yang dipelajari sedari kecil oleh masyarakat NTT.
Bertenun ini dilakukan masyarakat untuk menjahit baju mereka sendiri karena tidak ada pabrik baju di daerah NTT. Untuk mempercantik kain tenun ini, masyarakat menambahkan berbagai macam motif di dalam kain tenun mereka.
Motif kain tenun ini dibuat dengan penuh makna, salah satu motif tenun adalah kain tenun Sumba yang memiliki motif hewan. Melalui motif hewan ini, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa pekerjaan di lingkungan para penenun ini adalah peternak.
Tidak hanya motif, proses pewarnaan pada kain tenun juga memiliki cerita sendiri. Di setiap warna yang diberikan pada kain tenun, ada budaya yang harus dilakukan. seperti pengorbanan hewan.
Kalau kalian bertanya kenapa kebanyakan kain tenun memiliki harga yang fantastis, ini juga karena proses budaya yang dilakukan untuk memberikan warna ini cukup rumit.
Bisnis dengan Nilai Budaya dan Peran Teknologi di dalamnya
Menjalankan bisnis tenun tentu tidak semudah yang kita pikirkan. Karena tenun memiliki motif yang berbeda-beda, banyaknya kain yang akan dijual tidak mungkin dibuat list secara manual.
Teknologi kasir digital iSeller membantu Lafaina untuk mengelola sistem inventaris mereka lebih baik lagi, karena setiap transaksi yang terjadi akan langsung tersinkronisasi dengan stok produk mereka di berbagai platform penjualan.
Selain The Heritage, iSeller juga akan mengeluarkan series yang tidak kalah menarik setiap bulannya. Jangan lupa untuk subscribe blog dan YouTube iSeller sekarang!