Mengelola sebuah bisnis tidak melulu fokus di development, marketing strategy, atau produk saja, tapi kamu juga harus cermat dalam mengelola dana yang ada di dalamnya. Cash flow atau arus kas jadi variabel krusial yang juga harus kamu perhatikan.
Kenapa begitu?
Sebab jika kamu tidak mencermati variabel ini, bisa saja masalah arus kas merembet pada setiap sektor bisnis yang kamu punya. Tentu kamu tidak ingin hal ini terjadi, kan?
Nah di artikel ini, kamu bisa mencermati apa itu arus kas, kemudian fungsi yang dijalankan oleh variabel ini di dalam bisnis, cara membuatnya, hingga contoh dari arus kas atau cash flow di dalam bisnis.
Tanpa banyak pengantar lagi, yuk cermati setiap poinnya!
Baca juga: Pentingnya Modal untuk Kelangsungan Bisnis!
Partama, Yuk Pahami Apa Itu Arus Kas
Jika mengacu pada pengertian ahli, seperti Downes & Goodman (1999) dalam Laporan Analisa Keuangan (2017) di katadata.com, cash flow adalah sebuah analisis dari semua perubahan yang mempengaruhi kas dalam kategori operasional, investasi, dan keuangan.
Melihat definisinya di Standar Akuntansi Keuangan (SPAK) Nomor 2, arus kas adalah laporan atas arus kas masuk dan kas keluar atau setara kas.
Secara lebih sederhana, arus kas juga bisa kamu pahami sebagai data yang menunjukkan perputaran uang masuk dan keluar, yang diterima oleh bisnismu sebagai hasil dari operasional bisnis di berbagai sektor.
Tentu hal ini harus dikelola dengan cermat, sebab cash flow di dalam bisnis seperti darah di dalam tubuh, yang menandakan bisnis tersebut masih terus berjalan dan beroperasi untuk memutarkan uang yang ada di dalamnya.
Lalu Apa Fungsinya?
Secara praktis arus kas sendiri adalah rincian yang dapat menunjukkan jumlah pemasukan dan pengeluaran bisnis pada sebuah periode waktu tertentu. Beberapa fungsi penting dimiliki oleh arus kas di dalam bisnis.
Data mengenai arus kas sendiri biasanya akan ditemukan dalam bentuk sebuah laporan, dan dari laporan inilah memiliki banyak fungsi penting.
1. Rincian Pemasukan dan Pengeluaran Bisnis
Dengan data ini, kamu bisa menemukan rincian uang yang masuk dan keluar dari aktivitas bisnis yang kamu jalankan. Bisa dicermati kira-kira pos mana yang sudah cukup efektif, dan pos apa yang masih belum efektif atau sesuai dengan perhitungan.
Pencatatan yang baik juga akan membantu kamu melihat performa bisnis dan tercapai atau tidaknya KPI pada periode waktu tertentu.
2. Relasi Bisnis Tetap Baik
Keberadaan uang di dalam bisnis kamu tidak sekedar untuk urusan internal saja lho, tapi juga relasi dengan pihak luar. Bisnis gak akan lepas dari hutang yang punya tenggat waktu pelunasan. Jika bisnismu tidak memiliki cash flow yang sehat, pelunasan ini bisa terhambat dan membuat hubungan bisnis dengan partner menjadi buruk.
Untuk itu, perencanaan pembayaran piutang yang baik harus dilakukan, mengacu pada kemampuan perusahaan yang terlihat di laporan keuangan tadi.
3. Melihat Timing Pengembangan Usaha
Gak sekedar melihat tren yang sedang dilakukan partner atau kompetitor, mengembangkan bisnismu jelas perlu timing yang tepat. Banyak pertimbangan dilakukan, dan banyak faktor harus dimasukkan ke dalam pertimbangan ini. Satu diantaranya adalah faktor finansial.
Jika laporan cash flow hasilnya yang sangat positif, bisa jadi ini waktunya kamu pertimbangkan ekspansi bisnis.
4. Variabel Penting dalam Planning dan Pengambilan Keputusan
Karena data yang disajikan dalam laporan cash flow ini cukup lengkap mencakup semua pemasukan dan pengeluaran harian, maka data ini bisa kamu pakai untuk membantu perencanaan di masa yang akan datang dan proses pengambilan keputusan.
Perencanaan dan pengambilan keputusan strategis harus dilakukan dengan basis data yang solid, sehingga apa yang dihasilkan dari dua proses ini benar-benar akurat.
Cara Membuat Cash Flow dan Contohnya
Sebenarnya kamu bisa membuat sistem cash flow yang baik dengan merancang pengeluaran yang diperlukan perusahaan, dan pemasukan yang menjadi target. Perencanaan ini lalu dieksekusi dengan cermat, jadi menghasilkan pencatatan yang akurat.
Pembuatan arus kas sendiri akan berpatokan di tiga jenis aktivitas yang berbeda. Mulai dari aktivitas operasional, aktivitas investasi, hingga aktivitas pendanaan.
- Aktivitas operasional: terbentuk dari aktivitas operasional dari perusahaan yang kamu punya. Seperti misalnya penjualan produk, penerimaan hasil pinjaman, pembayaran pajak, pengadaan bahan baku, sampai pembayaran gaji karyawan. Semua adalah hal yang dilakukan perusahaan secara rutin.
- Aktivitas investasi: aktivitas kedua meliputi jual-beli aktiva tetap yang nilai manfaatnya ada pada jangka waktu lama. Aktiva tetap ini tidak untuk diperjualbelikan. Arus masuk dana berasal dari penjualan aktiva tetap, dan arus keluar berasal dari pembelian aktiva tetap.
- Aktivitas pendanaan: berkaitan dengan modal. Arus kas masuk berasal dari penjualan surat berharga, dan arus kas keluar berupa pembelian saham.
Pencatatan arus kas untuk urusan operasional dan penjualan produk jelas harus dilakukan dengan cermat, akurat, dan rinci. Untuk mengoptimalkan proses ini, kamu bisa menggunakan produk iSeller, POS handal yang dapat membantu semua proses pencatatan penjualan di berbagai platform yang kamu miliki.
Baca juga: Guerilla Marketing: Strategi Promosi Bisnis Murah dan Unik
iSeller untuk Optimasi Bisnis Kamu!
Operasional yang mudah dan sajian data pada dashboard yang dapat diakses 24/7 memungkinkan kamu memiliki kendali penuh atas data arus kas yang dimiliki bisnis. Integrasinya pada berbagai platform penjualan juga dapat menjadi nilai plus dari produk iSeller, karena jelas akan memudahkan berbagai proses. Optimalkan semua fitur lengkap yang tersedia, dan naikkan akurasi pencatatan sales sekarang juga dengan iSeller!