Proses audit keuangan adalah suatu rangkaian, langkah-langkah atau proses yang dilakukan oleh auditor dalam melakukan pemeriksaan catatan akuntansi entitas. Pada proses audit, auditor akan mengetahui apakah perusahaan itu sehat atau tidak. Jadi, audit keuangan ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi perusahaan.
Audit keuangan sangat penting, karena laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi saja tidak cukup. Sebab, meskipun kamu merasa sudah teliti menghitung berbagai aset yang ada, pasti masih ada saja yang terselip. Belum lagi jika ada kasus penyelewengan uang perusahaan oleh pihak-pihak dalam yang tak bertanggung jawab.
Singkatnya, audit keuangan adalah perbandingan antara kondisi yang terjadi dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Jika laporan keuangan tidak diaudit, maka mungkin laporan keuangan itu mengandung banyak kesalahan baik yang disengaja maupun tidak. Oleh karena itu, laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh para stakeholder.
Manfaat Melakukan Audit Keuangan
Berikut ini adalah beberapa manfaat khusus dari audit keuangan yang perlu kamu ketahui. Simak ulasannya satu per satu, yuk!
1. Kepatuhan Perusahaan
Salah satu alasan terpenting dari audit keuangan adalah untuk memastikan bahwa perusahaan memenuhi persyaratan dan peraturan industri yang berlaku. Audit keuangan akan memberikan keyakinan kepada pemilik bisnis atau pemegang saham bahwa perusahaan benar-benar mematuhi semua kewajiban hukumnya, dan tidak menanggung risiko denda berat atau reputasi yang ternoda.
2. Peningkatan Sistem Perusahaan
Karena audit melihat secara dekat sistem dan kontrol, maka auditor akan sering menyarankan perbaikan yang bermanfaat untuk membuat organisasi lebih efisien.
3. Perencanaan dan Penganggaran yang Baik
Karena audit mengkonfirmasi keakuratan laporan keuangan dengan pendapatan, pengeluaran, aset, dan juga kewajiban diperiksa dengan cermat, maka informasi yang dikumpulkan dapat membantu perencanaan keuangan, pengambilan keputusan, serta penganggaran di masa depan.
4. Mendeteksi dan Mencegah Terjadinya Fraud
Penipuan di tempat kerja bisa jadi tidak terdeteksi dan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada perusahaan. Nah, audit adalah alat yang efektif untuk mengidentifikasi penipuan atau peluang untuk penipuan dengan menunjukkan kelemahan sistem organisasi dan menemukan solusi dan kontrol untuk mencegah penipuan.
Baca juga: Jenis dan Sumber Pendanaan untuk Perusahaanmu!
Bagaimana Cara Melakukan Audit Keuangan Bagi Pemilik Bisnis?
Bagi pemilik bisnis, audit keuangan bisa dilakukan dengan beberapa langkah di bawah ini:
1. Mengumpulkan Dokumen Laporan Keuangan
Kamu harus meninjau sistem yang diterapkan untuk mengirimkan informasi keuangan ke departemen akuntansi. Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengumpulkan dokumentasi keuangan, seperti tanda terima penjualan, faktur dan laporan bank, kemudian meneruskannya ke departemen akuntansi untuk diproses. Tanpa informasi yang tepat waktu dan dapat diandalkan, maka catatan akuntansi bisa menjadi tidak dapat diandalkan sendiri, menciptakan ketidaksesuaian dalam catatan keuangan perusahaan.
2. Melihat Pembukuan Akuntansi
Lihat kebijakan penyimpanan catatan pembukuan perusahaan dan periksa untuk memastikan bahwa catatan disimpan dengan benar. Pada umumnya, usaha kecil harus menyimpan setidaknya fotokopi elektronik dari kaset kasir, cek yang dibatalkan, faktur dan dokumentasi keuangan lainnya, hingga akhir periode akuntansi saat ini. Pastikan juga bahwa catatan yang diarsipkan dapat diakses dengan cepat untuk menjelaskan masalah potensial yang muncul.
3. Meninjau Sistem Akuntansi
Identifikasi dan tinjau setiap elemen dari sistem akuntansi perusahaan, termasuk juga buku besar bentuk T (debit dan kredit), entri jurnal, buku besar, dan laporan keuangan saat ini. Buku besar bentuk T dalam akuntansi/keuangan adalah bentuk buku besar yang sangat sederhana dan bentuknya hanya seperti huruf T besar. Di sebelah kanan menunjukan sisi Kredit, sedangkan di sebelah kiri menunjukan sisi Debit.
4. Meninjau Kebijakan Pengendalian Internal
Kebijakan pengendalian internal mencakup hal-hal seperti pemisahan tugas akuntansi antara karyawan yang berbeda, brankas yang terkunci untuk menyimpan simpanan bank yang tertunda, hingga perangkat lunak akuntansi yang dilindungi dengan kata sandi yang melacak dengan tepat siapa yang melakukan apa, dan kapan.
5. Membandingkan Catatan Internal dan Eksternal
Periksa catatan eksternal yang disimpan perusahaan, lalu bandingkan transaksi yang dipilih dengan catatan internal. Misalnya, bandingkan tanda terima pembelian yang dikirimkan pemasok untuk bulan tertentu dengan catatan pembelian internal, atau bandingkan kaset kasir dengan pendapatan yang tercatat di buku.
6. Melihat Catatan Pajak
Jelajahi tanda terima pajak perusahaan, lalu bandingkan dengan catatan kewajiban pajak dan pajak yang dibayarkan dalam catatan akuntansi perusahaan. Kamu perlu meluangkan sedikit waktu ekstra untuk meninjau kisaran kredit dan pengurangan yang diklaim pada pengembalian pajak terbaru, mencari area pelaporan yang meragukan, seperti angka pengeluaran yang membengkak.
Baca juga: 5 Manfaat Aplikasi Pembukuan Keuangan untuk Bisnis Kamu
Proses audit keuangan dalam bisnis memang menjadi hal yang memakan waktu dan merepotkan. Akan tetapi, manfaatnya sangat besar dalam sebuah bisnis. Salah satunya adalah untuk mengetahui tindakan fraud atau proses kerja yang tidak efisien dalam operasional.
Mengingat begitu pentingnya urusan keuangan untuk keberlangsungan bisnis, jangan lupa libatkan iSeller di dalamnya. iSeller memungkinkan kamu mengelola bisnis dalam genggaman tangan. Kamu bisa memantau transaksi dan aktivitas bisnis dengan mudah kapan dan di mana saja, semuanya melalui aplikasi mobile iSeller Admin yang tersedia di Android dan iOS.
Lebih dari sekadar platform dengan fitur lengkap, iSeller selalu ada untuk membantu kamu dalam menjalankan bisnis. Jangan tunda lagi, pilih solusi paling sesuai dengan kebutuhan bisnismu, registrasi sekarang!