Segmentasi pasar adalah salah satu istilah yang tidak asing di dunia marketing, karena segmentasi pasar ini punya pengaruh besar dalam penjualan produk dan penerapan strategi pemasaran suatu perusahaan. Jadi, tidak heran kalau saat ini ada banyak perusahaan yang mulai menerapkan segmentasi pasar ini.
Sebagian orang mungkin masih bingung, sebenarnya apa yang dimaksud dengan segmentasi pasar? Lalu, apa saja tujuan, manfaat, hingga jenis dan contohnya? Tenang, semua pertanyaan itu bisa kamu temukan jawabannya dari ulasan di bawah ini. Keep scrolling!
Apa itu Segmentasi Pasar?
Segmentasi pasar adalah pembagian sebuah pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda, di mana kelompok yang dibagi itu bisa ditargetkan untuk memasarkan suatu produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan, ataupun karakteristik pembeli yang ada di pasar tersebut.
Ada juga syarat yang harus dipenuhi supaya segmentasi yang kamu buat bisa efektif, di antaranya adalah bisa diukur (measurable), bisa dijangkau (accessible), cukup besar (substantial), bisa dibedakan (differentiable), dan bisa dilaksanakan (actionable).
Apa Saja Tujuan dan Manfaat Segmentasi Pasar?
Tujuan utama dari segmentasi pasar adalah untuk meningkatkan efisiensi pemasaran dengan fokus pada segmen tertentu. Selain itu, masih ada berbagai tujuan dan manfaat lain yang perlu kamu ketahui.
- Segmentasi pasar dilakukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik ke pelanggan.
- Membantu kamu dalam memahami keinginan pasar, sehingga kamu bisa merancang produk dan layanan sesuai kebutuhan dan keinginan tersebut.
- Melakukan segmentasi pasar berarti memberikan rincian target pasar dan kebutuhan mereka, di mana hal ini akan membantu tim produksi dalam menghasilkan produk yang sesuai kebutuhan pelanggan. Itu artinya, tidak akan terjadi pemborosan sumber daya.
- Tujuan segmentasi pasar yang selanjutnya adalah bisa membuat perencanaan yang efektif.
- Lebih mudah dalam melakukan proses pembaruan produk dan strategi marketing.
- Segmentasi pasar dapat meningkatkan branding bisnis.
- Segmentasi juga dapat meningkatkan keuntungan, karena penjualan yang sudah tersegmentasi akan memudahkan kamu dalam menawarkan produk kepada pelanggan.
Baca juga: Coba 7 Strategi Penjualan Ini untuk Bisnis Kamu!
Jenis dan Contoh Segmentasi Pasar
Terdapat lima jenis segmentasi pasar yang digunakan oleh berbagai perusahaan, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Segmentasi Perilaku
Segmentasi jenis ini fokus menggali kebiasaan pelanggan dalam membeli produk, yang terdiri dari pola perilaku, seperti loyalitas pelanggan, konsumsi, gaya hidup, dan lainnya.
Contoh: Starbucks melakukan segmentasi perilaku berdasarkan gaya hidup, pendapatan, dan juga karakteristik pribadi pelanggan. Dengan segmen usia dewasa yang berpenghasilan menengah ke atas, serta mementingkan lingkungan yang kondusif untuk bekerja, maka Starbucks memasang harga tinggi untuk produk-produknya.
2. Segmentasi Psikografis
Segmentasi jenis ini fokus pada sifat atau kepribadian pelanggan. Dengan mendefinisikan persona pelanggan, maka kamu bisa menyesuaikan strategi pemasaran yang sekiranya bisa menarik selera pelanggan.
Contoh: Apple memanfaatkan segmentasi psikografis untuk menciptakan branding yang sesuai dengan persepsi penggunanya, dan setiap produk Apple ditargetkan secara khusus untuk kelompok dan bisnis yang berbeda.
3. Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis adalah rincian persona pelanggan di pasar, di mana jenis segmentasi ini dibagi berdasarkan usia, pendapatan, status pernikahan, pendidikan, dan jenis kelamin. Biasanya, segmentasi demografis ini digabungkan dengan segmentasi jenis lain untuk membantu mempersempit lingkup pasar.
Contoh: Facebook menggunakan jenis segmentasi ini secara spesifik untuk membantu pengiklan menargetkan pengguna mereka secara efektif. Pihak Facebook tahu bahwa penggunanya lebih suka melihat produk dan layanan yang relevan di media sosial, sehingga Facebook mencoba menggabungkan informasi demografis penggunanya sebagai sebuah strategi pemasaran.
4. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis ini dilakukan dengan cara mengelompokkan target pasar berdasarkan lokasi pelanggan. Nantinya konsumen di area yang sama dan memiliki preferensi sama akan dikelompokkan.
Contoh: McDonald’s membagi pasarnya berdasarkan segmentasi geografis, dan secara sengaja menjual produk yang sudah disesuaikan dengan pasar lokal.
5. Segmentasi Firmografis
Segmentasi firmografis adalah jenis segmentasi pasar yang bisa membantu perusahaan dalam memposisikan produk dan layanannya dengan cara mengumpulkan data untuk mengidentifikasi kondisi suatu perusahaan.
Contoh: MasterCard adalah salah satu contoh segmentasi firmografis yang menargetkan usaha kecil, di mana calon pelanggan bisa disegmentasikan berdasarkan ukuran perusahaan mereka. Jadi, pihak perusahaan bisa memprediksi pelanggan berikutnya secara akurat dan mengejar prospek yang sepadan.
Baca juga: Buktikan! 9 Cara Efektif Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Bagaimana, sekarang sudah tahu soal segmentasi pasar, bukan? Pastikan kamu memilih jenis segmentasi yang tepat untuk diterapkan pada bisnis kamu, ya!
Dan jangan lupa memanfaatkan sistem penjualan praktis iSeller dengan sistem bisnis yang saling terhubung. iSeller punya fitur-fitur yang lengkap dan canggih, mulai dari inventaris, marketing, promosi, hingga channel penjualan beragam, yang bisa kamu akses dengan sangat mudah dari handphone maupun website. Silakan pelajari lebih lanjut, dan pilih paket yang sesuai dengan kebutuhan bisnis kamu, klik di sini!