Sudah pernah mendengar istilah marketing funnel sebelumnya, tapi belum terlalu paham bagaimana penerapannya pada bisnis? Kamu wajib simak ulasan di bawah ini sampai akhir!
Marketing funnel atau saluran pemasaran adalah model pemasaran yang bisa membantu bisnis kamu dalam menarik konsumen, mengubahnya menjadi lead, hingga akhirnya mengarahkan lead untuk melakukan konversi dan pembelian.
Marketing funnel menjadi salah satu cara yang cukup efektif untuk menghadirkan visibilitas dalam setiap tahap yang berhubungan dengan pelanggan. Baik saat kamu ingin melakukan penjualan online, menghasilkan traffic ke situs, hingga mengumpulkan klik sebagai afiliasi, kamu perlu marketing funnel.
Tahapan Marketing Funnel
Secara umum, marketing funnel dikategorikan berdasarkan model AIDA yang membagi customer journey dari awal interaksi sampai dengan konversi ke dalam empat tahap, yaitu:
1. Awareness
Pada tahap ini, orang-orang mulai mengetahui produk, brand atau perusahaan kamu dari satu artikel blog kamu, mendengar podcast yang menyebut nama brand atau produk kamu, melihat iklan di Facebook, mencari sesuatu di Google dan menemukan situs kamu, dan lain sebagainya.
Dalam perspektif marketing, tujuan utama tahap ini adalah memperkenalkan merek dan produk kamu kepada target audiens. Ini adalah tahapan di mana semua strategi dan upaya pemasaran kamu harus fokus dalam menarik perhatian dan menjangkau sebanyak mungkin orang. Keberhasilan pada tahapan ini berkaitan pada berapa leads yang bisa kamu arahkan ke tahapan marketing funnel yang berikutnya.
2. Interest
Di tahap ini, calon pelanggan akan mulai terpikat, tertarik dan ingin mengetahui brand atau produk kamu lebih lanjut. Mereka akan mempertimbangkan produk kamu dan membandingkannya dengan merek lain, lalu mempelajari berbagai fitur dan manfaat yang ditawarkan. Pada tahap ini, fokus dari semua strategi pemasaran yang perlu kamu lakukan adalah memberi tahu audiens tentang fitur produk, manfaat dan keunggulan yang kamu tawarkan.
3. Desire
Kemudian di tahap ini, calon pelanggan benar-benar mulai menginginkan produk atau layanan kamu dan berniat untuk melakukan pembelian. Pada tahap ini, perspektif audiens mulai berubah dari sekadar menyukai menjadi ingin memiliki. Nah, kamu harus memberikan dorongan untuk mengubah prospek menjadi pelanggan.
Yang menjadi sasaran utamanya adalah melibatkan calon konsumen dan membuat mereka menginginkan produk kamu daripada brand lainnya. Perlu dipahami bahwa terkadang tahapan Interest dan Desire ini terjadi secara beriringan dan hampir bersamaan. Itu sebabnya, kedua tahap ini terkadang juga bisa digabungkan menjadi satu funnel.
4. Action
Tahapan terakhir dari marketing funnel yaitu Action, di mana calon konsumen mengambil tindakan yang diinginkan dan mengubahnya menjadi pelanggan. Semua materi pemasaran di funnel ini harus menyampaikan rasa urgensi untuk mendorong para konsumen supaya mereka mengambil tindakan yang mengubah mereka menjadi pelanggan.
Sebetulnya, tahapan marketing funnel bisa disesuaikan dan dipecah lebih lanjut berdasarkan kebutuhan setiap bisnis. Terkadang, para pebisnis atau marketer menggunakan tiga tahapan funnel yang terdiri dari lead generation, nurturing dan konversi. Sedangkan beberapa lainnya terkadang juga akan menambahkan tahapan marketing funnel dengan retensi pelanggan atau remarketing setelah tahapan konversi.
Jadi, pastikan kamu menyesuaikan marketing funnel yang paling efektif untuk bisnis kamu sendiri, ya!
Baca juga: 5 Tren Influencer Marketing Tidak Boleh Diabaikan di 2023
Penerapan Marketing Funnel pada Bisnis
Setelah mengetahui dan memahami tahapan-tahapan marketing funnel seperti yang sudah dijelaskan di atas, selanjutnya kamu bisa menerapkan rencana pemasaran sesuai dengan tahapan tersebut.
- Buatlah materi bacaan untuk membuat target pasar menyadari tentang keberadaan produk atau brand kamu. Ingat, pada tahapan ini bacaan yang dimaksud belum berupa promosi atau jualan, ya!
- Beberapa orang akan tertarik dengan materi bacaan yang kamu sajikan, tapi masih belum berniat untuk membeli. Nah, beberapa orang inilah yang perlu diperhatikan dengan menjalin komunikasi secara lebih intens, misalnya kamu bisa memberikan free trial atau diskon untuk menarik perhatian para pelanggan.
- Selanjutnya kamu bisa menawarkan produk lain sebagai penetrasi, yang fungsinya adalah agar pelanggan mendapatkan pengalaman berbisnis dengan kamu. Begitu mereka sudah merasakan pengalaman tersebut dan menyukai hasilnya, maka penjualan produk utama akan lebih mudah untuk dilakukan.
- Kalau ketiga langkah di atas sudah berjalan dengan baik dan lancar, serta mendapatkan respon yang baik dari pelanggan, langkah selanjutnya adalah menawarkan produk utama.
- Setelah berhasil mendapatkan pelanggan baru dengan memanfaatkan strategi ini, kamu masih perlu melakukan evaluasi ulang apakah marketing funnel yang kamu terapkan sudah benar-benar efektif.
Baca juga: Bisnis Thrifting, Peluang dan Regulasi yang Harus Kamu Tahu
Dengan marketing funnel yang solid, kamu akan lebih mudah dalam mendapatkan banyak pelanggan. Tidak hanya mendapatkan banyak pelanggan saja, tapi mereka juga bisa tetap setia dengan bisnis kamu.
Untuk mempermudah kamu dalam menjalankan bisnis, kamu bisa menggunakan iSeller, satu platform untuk semua kebutuhan bisnis kamu. Fitur-fiturnya tersedia lengkap, dan yang pasti bisa diakses dengan mudah melalui handphone maupun website. Kamu berkesempatan COBA GRATIS sekarang, klik di sini!