Seperti apa tahapan siklus akuntansi yang benar? Siklus akuntansi merupakan suatu aktivitas pengumpulan dan pengolahan data akuntansi secara sistematik dalam satu periode akuntansi. Tujuannya adalah untuk menyediakan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
Dalam proses akuntansi ini, para akuntan akan melakukan serangkaian kegiatan berupa pengumpulan dan juga pengolahan data akuntansi secara sistematik selama periode berjalan, biasanya selama satu tahun.
Proses akuntansi ini akan dilakukan secara terus menerus dan berulang kali selama perusahaan masih aktif. Keberadaan siklus ini tentunya dapat membantu pemilik perusahaan dalam melakukan analisis mengenai kondisi keuangan perusahaan yang mereka miliki.
Terdapat dua jenis siklus akuntansi yang perlu dipahami, yaitu:
- Siklus akuntansi perusahaan dagang: membutuhkan laporan harga pokok penjualan, karena perusahaan dagang punya jenis transaksi khusus. Seperti biaya angkut pembelian, menghitung persediaan awal dan akhir. Perusahaan dagang memang menghitung harga pokok, untuk menentukan harga jual dan bisa memberikan estimasi keuntungan yang akan didapat.
- Siklus akuntansi perusahaan jasa: karena perusahaan jasa menawarkan layanan, bukan produk barang seperti perusahaan dagang, sehingga siklus akuntansi yang dibuat lebih sederhana. Perusahaan jasa tidak memuat persediaan ataupun stok, sehingga kebanyakan harta perusahaan ada pada piutang. Berbeda dengan usaha dagang yang punya jumlah harta besar pada bagian persediaan barang.
Apa Pentingnya Siklus Akuntansi?
Siklus akuntansi memiliki peran penting dalam perkembangan perusahaan. Inilah salah satu alasan kenapa siklus akuntansi sangat penting untuk setiap usaha meskipun usaha atau bisnis kamu masih terbilang kecil.
Di bawah ini adalah beberapa manfaat dari siklus akuntansi yang perlu diketahui:
- Tujuan siklus akuntansi adalah memberikan informasi usaha yang berguna untuk pemimpin usaha, terutama dari segi keuangan yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Informasi inilah yang bisa membantu pebisnis untuk merencanakan strategi yang tepat untuk pengembangan usaha yang dimiliki. Meski begitu, informasi akuntansi ini juga bertujuan untuk memberikan manfaat dalam pengambilan investasi dan kredit pada bisnis usaha tersebut.
- Siklus akuntansi juga akan memberikan informasi tentang posisi keuangan bisnis saat ini. Pengusaha bisa melihat daftar transaksi penjualan dan pembelian yang terjadi pada bisnis yang sedang dikelola. Dengan begitu, pemilik bisa mengetahui jumlah modal pada saat itu, jumlah utang dan piutang yang dimiliki dengan nilai aset dalam bisnisnya.
- Dengan menerapkan siklus akuntansi menyeluruh, maka pemilik bisnis akan mengetahui sejelas mungkin mengenai jumlah laba, jumlah kerugian, jumlah modal, dan jumlah hutang dalam perusahaan.
- Menerapkan siklus akuntansi akan memungkinkan pemilik usaha untuk mengetahui jumlah laba bersih dalam usahanya, sehingga dapat menghitung jumlah pajak yang diperlukan untuk melaporkan dan membayar setiap periode.
- Dengan mengetahui arus uang masuk dan keluar, daftar transaksi yang terjadi selama menjalankan bisnis, maka akan terlihat seperti apa kondisi keuangan perusahaan, dan pemilik bisnis akan mendapatkan deskripsi umum tentang kinerja bisnis mereka.
Baca juga: Cermati 3 Cara Menghitung BEP, Mana yang Paling Tepat?
Tahapan Utama Siklus Akuntansi
Berikut ini adalah tahap atau proses siklus akuntansi yang benar secara umum:
1. Tahap Pencatatan dan Penggolongan Bukti Transaksi
Tahap pertama dalam siklus akuntansi adalah tahap pencatatan, di mana tahap pencatatan ini terdiri dari aktivitas mencatat semua transaksi yang terjadi, mulai dari transaksi pembelian, penjualan, pembiayaan dan sebagainya.
Transaksi yang terjadi harus didukung dengan adanya bukti transaksi, yang tujuannya adalah untuk pembuktian bahwa benar-benar telah terjadi transaksi. Setelah bukti transaksi, selanjutnya adalah mencatat ke jurnal umum, jurnal khusus (optional) lalu posting ke buku besar dan buku besar pembantu (optional).
2. Tahap Ikhtisar
Tahap ikhtisar adalah tahap kedua dalam siklus akuntansi, di mana tahap ikhtisar ini meliputi penyusunan neraca saldo dan jurnal penyesuaian (optional) dari kedua laporan ini, bisa dibuat neraca lajur untuk memudahkan pembuatan laporan keuangan. Kemudian, membuat jurnal penutup, penutupan buku besar dan neraca saldo setelah penutupan.
3. Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan merupakan tahap terakhir pada siklus akuntansi, yang meliputi pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, laporan neraca atau posisi keuangan, dan catatan atas laporan keuangan.
Baca juga: Ini Dia 7 Strategi Penetapan Harga yang Bisa Kamu Adaptasi
Selain memahami tentang pentingnya siklus akuntansi dan tahapan-tahapannya, kamu juga wajib memastikan semua kanal penjualan bisnis kamu dapat berjalan dengan baik. Untuk urusan ini, iSeller bisa jadi partner handal yang akan membantu kamu dalam mengoptimalkan operasional bisnis.
Dengan bermodalkan sistem yang solid dan kemampuan integrasi yang baik, iSeller akan membantu optimasi penjualan di setiap titik, baik secara offline maupun online. Dengan begitu, jumlah total penjualan bisa diperoleh dengan tepat.
iSeller dilengkapi dengan fitur laporan dan analitik, yang memungkinkan kamu bisa menjalankan bisnis secara lebih mudah. Dengan laporan yang komplit dan profesional, kamu bisa melihat bagaimana perkembangan bisnis, produk apa yang paling banyak terjual, hingga mendeteksi inventori dengan stok rendah secara cepat. Registrasi sekarang dan selamat menikmati semua fitur unggulan dari iSeller!