Tidak hanya berperan dalam pengelolaan bisnis, sebagai pemiliknya kamu juga wajib paham mengenai bagaimana cara alokasi gaji yang tepat. Tanpa pemahaman dasar ini, pengelolaan keuangan pribadi yang kamu punya bisa berantakan, dan berdampak buruk pada bisnis.
Disiplin dalam mengelola gaji idealnya dimiliki setiap orang. Terlebih sebagai pemilik bisnis, poin mendasar ini wajib kamu pegang dengan erat, sehingga bisa turut membawa efek positif pada disiplin pengelolaan keuangan bisnis.
Tapi sebenarnya bagaimana cara mengalokasikan gaji bulanan dengan tepat?
Beberapa tips di bawah ini bisa jadi referensi yang berguna untuk dibaca, simak selengkapnya!
Baca juga: Kenapa Dana Darurat Penting? Kuasai 7 Tips Menyiapkannya!
1. Pastikan Kamu Tahu Pembagiannya
Cukup banyak metode yang sebenarnya ada dan bisa digunakan. Misalnya metode pembagian rumus 50/30/20, atau 60/20/20, atau 70/20/10, dan sebagainya. Angka yang disebutkan tadi jadi porsi gaji yang dialokasikan untuk kebutuhan atau pengeluaran masing-masing pos.
Perbandingan dan pembagian yang dilakukan sebenarnya sangat fleksibel, tergantung dengan penataan keuangan yang kamu inginkan. Jadi secara mendasar, kamu harus tahu mengenai pembagian untuk kebutuhan pokok yang ada setiap hari.
Sedikitnya variabel yang perlu dipertimbangkan adalah anggaran untuk kebutuhan, tabungan, dana darurat, pembayaran utang atau cicilan, dan operasional setiap hari. Variabel ini juga dapat dengan leluasa berkembang sesuai dengan rincian yang kamu punya.
2. Kebutuhan adalah Hal Utama!
Setelah mendapatkan persentase alokasi gaji yang diinginkan atau dirasa sesuai, maka kamu harus selalu ingat bahwa anggaran pada hal yang bersifat kebutuhan merupakan yang utama. Pastikan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang kamu punya, sebelum memikirkan urusan lain.
Jangan tergoda untuk terus menuruti keinginan yang muncul selama periode waktu berjalan, karena hal ini bisa membuat kamu menjadi lebih boros dan mengacaukan rencana keuangan yang kamu punya.
Selalu ingat bahwa kebutuhan selalu berada di atas keinginan. Sesekali tidak ada salahnya menuruti keinginan. Namun hal ini tidak bisa selalu dilakukan, demi kesehatan pengelolaan keuangan yang kamu miliki.
3. Dana Darurat
Variabel dana darurat sebenarnya merupakan hal yang penting, dan wajib ada dalam alokasi gaji yang kamu punya. Seperti namanya, dana ini disiapkan untuk menghadapi kondisi darurat yang berada di luar kuasa untuk terjadi.
Contohnya secara riil? Kondisi pandemi yang terjadi berkepanjangan beberapa waktu lalu. Tidak ada yang siap menghadapi pandemi selama kurang lebih dua tahun tersebut. Tanpa adanya dana darurat, jelas manajemen keuangan yang dimiliki akan kacau balau.
hal lain yang membuat dana darurat relevan misalnya terjadinya PHK, bencana alam, atau biaya perawatan yang diperlukan untuk anggota keluarga atau penyakit yang kamu derita. Semua ini tidak kecil jumlahnya, dan jika tidak dipersiapkan jauh-jauh hari bisa menjadi bencana finansial untukmu.
4. Akan Baik Memiliki Produk Asuransi
Terkait dengan poin mengenai dana darurat, akan baik jika kamu bisa memiliki produk asuransi yang tepat. Memang produk asuransi ini akan memberikan beban cicilan secara rutin. Namun asuransi sangat berguna untuk menjadi jaring pengaman ketika kamu menghadapi kondisi yang kritis.
Kamu bisa mencari tahu produk asuransi apa saja yang bisa digunakan, seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, atau bahkan asuransi kendaraan dan lain sebagainya. Jika dana yang kamu miliki terbatas, maka penting untuk memilah mana produk asuransi yang tepat untuk dibeli.
Satu hal yang harus diingat, produk asuransi bisa masuk ke dalam alokasi gaji ketika semua kebutuhan pokok sudah terpenuhi dan sudah diatur sebelumnya.
5. Bagaimana dengan Investasi?
Cukup banyak bahasan terkait investasi untuk generasi muda, dengan iming-iming bunga yang dapat digunakan untuk hidup di kemudian hari. Namun bagaimana sebenarnya urgensi dari investasi ini?
Beberapa pendapat menyatakan investasi adalah hal yang penting, berapapun jumlah yang dialokasikan. Selama dilakukan dengan rutin dan konsisten, pada waktunya nanti akan diperoleh manfaat dari investasi tersebut.
Namun ada pula yang berpendapat bahwa sebelum mengalokasikan dana untuk investasi, akan lebih bijak untuk menambah jumlah pendapatan yang didapatkan setiap bulan. Semakin besar pendapatan yang diperoleh, maka jumlah nominal investasi yang dimiliki juga bisa semakin ditingkatkan.
Efeknya akan dirasakan dalam waktu yang lebih cepat, selama kamu konsisten dan disiplin.
6. Dapatkan Penghasilan Tambahan untuk Alokasi Gaji Optimal!
Terakhir untuk cara mengalokasikan gaji bulanan adalah dengan menambah sumber penghasilan. Alokasi gaji akan semakin leluasa dengan peningkatan jumlah pendapatan setiap bulan. Kamu bisa memanfaatkan berbagai sumber untuk urusan ini.
Mengambil project pekerjaan lepas, menjadi afiliator, membuka kelas, menjual kursus, berjualan di marketplace, dan lain sebagainya.
Baca juga: 9 Challenge Menabung, Menyimpan Uang Jadi Lebih Seru!
Secara praktis sebenarnya cara tepat untuk alokasi gaji sangat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang dimiliki setiap orang. Maka dari itu, beberapa tips yang ada di atas tadi sifatnya adalah kondisional, dan bisa diadaptasi dengan berbagai modifikasi agar sesuai dengan kondisi yang kamu miliki.
Tetap disiplin dan konsisten dalam upaya alokasi gaji setiap bulan, dan rasakan manfaatnya di masa yang akan datang!