Untuk mendapatkan gambaran umum terkait kondisi perusahaan, pebisnis dan pihak yang berkepentingan biasanya akan melihat pembukuan keuangan sebagai acuan utamanya. Ini kenapa, berkas tersebut harus disusun dengan cermat dan sesuai dengan kaidah akuntansi yang berlaku secara umum.
Jika melihat definisi legal yang tercantum di Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan, dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan sederhana berupa bentuk neraca dan laporan laba rugi pada periode tersebut.
Maka jelas, aktivitas ini diperlukan di dalam bisnis sebagai sebuah aktivitas legal sesuai hukum yang berlaku di Indonesia, dan kamu, sebagai pebisnis, harus memahaminya dengan baik.
Baca juga: 3 Tahapan Utama Siklus Akuntansi yang Perlu Diketahui
Bagaimana Cara Membuat Pembukuan? Ini Penjelasan dan Ilustrasinya dalam Tabel
Secara umum pembuatan pembukuan perusahaan akan mengacu pada semua catatan yang ada di buku besar, yang digunakan untuk mencatat semua aktivitas keuangan bisnis. Kemudian tahapannya dilakukan dengan urutan sebagai berikut.
1. Buku Kas Keluar
Pertama yang harus dibuat adalah buku kas keluar. Catatan ini berisi catatan pengeluaran usaha, dan memuat semua pengeluaran yang dilakukan. Variabelnya yang masuk ke buku ini adalah pembelian bahan baku, pembelian aset, pembayaran gaji, pembayaran pajak, pengeluaran operasional, dan pengeluaran lain.
Tujuan pembuatan buku ini di bagian awal adalah agar mendapatkan perhitungan detail, untuk kemudian menjadi acuan strategi usaha yang tepat agar pengembalian modal berjalan efektif.
2. Buku Kas Masuk
Setelah membuat buku kas keluar, kamu bisa membuat buku kas masuk. Seperti namanya, fungsi dari buku ini adalah kebalikan dari buku kas keluar. Buku ini akan membuat catatan aktivitas keuangan usaha yang berkaitan dengan pendapatan dan penerimaan, seperti penjualan, pendapatan usaha, dan piutang usaha yang sudah dibayar.
Dengan melihat data di buku kas masuk ini, kamu bisa melihat secara jelas jumlah keuntungan yang didapatkan oleh bisnis.
3. Buku Kas Utama
Langkah ketiga dalam aktivitas pembukuan adalah membuat buku kas utama. Langkah ketiga ini akan menggabungkan pencatatan kas keluar dan kas masuk, sehingga bisa didapatkan informasi rinci aktivitas serta kondisi keuangan pada periode ini. Apakah perusahaan mendapatkan profit, atau justru kerugian? Hal ini bisa terlihat ketika buku kas utama selesai dibuat.
4. Buku Khusus Persediaan Barang
Di buku terpisah kamu bisa membuat buku khusus persediaan barang sebagai langkah keempat. Gunanya jelas, mencatat stok barang yang kamu punya, seluruh aktivitas barang, baik yang masuk atau yang keluar, secara rinci dan detail.
Aktivitas barang yang meningkat bisa menandakan adanya peningkatan penjualan yang terjadi di platform penjualan yang kamu punya.
5. Buku Inventaris Barang
Langkah kelima pembukuan umum yang dilakukan adalah membuat buku inventaris barang, untuk mencatat semua inventaris yang ada di dalam bisnis. Yang masuk dalam pencatatan ini adalah mesin produksi, aset yang dimiliki perusahaan, dan inventaris barang yang terkait dengan operasional.
6. Buku Laba Rugi
Terakhir adalah pembuatan buku laba rugi. Pembukuan ini dilakukan untuk mencatat seluruh pendapatan dan beban perusahaan dalam satu periode waktu tertentu. Dari hasil pencatatan yang dilakukan, kamu bisa tahu kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya.
Cermati Fungsi Pembukuan untuk Perusahaanmu
Karena pembukuan pada dasarnya melakukan pencatatan pada setiap hal yang ada di perusahaan terkait dengan sisi keuangan dan operasional, maka beberapa fungsi utama dari aktivitas ini untuk bisnismu adalah sebagai berikut.
- Mengurangi risiko produk, aset, atau uang perusahaan yang hilang atau tidak terlacak
- Memudahkan urusan pencatatan setiap transaksi bisnis yang dijalankan
- Bisa mengetahui jumlah pengeluaran yang harus dibayarkan atau pos akuntansi lain
- Tahu besaran keuntungan atau kerugian yang dialami bisnis
- Membantu bisnis dalam melacak pembayaran, pendapatan, pembelian, hingga penjualan yang terjadi di periode waktu tertentu
- Meringkas catatan pendapatan dan pengeluaran perusahaan secara berkala dan rutin
- Melakukan pemantauan pada biaya operasional perusahaan
- Bisa membantu dalam penilaian bisnis yang dijalankan perusahaan
Baca juga: Keuntungan Menerapkan Sistem Down Payment dalam Bisnis
Aktivitas pembukuan yang dilakukan oleh bisnis yang dijalankan jelas adalah hal yang penting. Ini kenapa eksekusinya harus benar-benar cermat, karena juga dapat menunjukkan kredibilitas bisnis pada publik dan pihak terkait.
Untuk membantu aktivitas pembukuan yang dilakukan oleh bisnis, kamu bisa menggunakan POS System yang disediakan oleh iSeller. Sistem yang solid, dapat mengintegrasikan pencatatan dari banyak platform penjualan, serta memiliki fitur Report & Analysis, semua yang kamu butuhkan untuk aktivitas akuntansi bisa didapatkan di sini. Ajukan COBA GRATIS sekarang, dan maksimalkan semua fiturnya!