Tidak hanya mengenal strategi pemasaran saja, sebagai pebisnis era kekinian kamu juga wajib paham benar tentang berbagai jenis transaksi yang dilakukan perusahaan dagang. Pemahaman ini bisa jadi satu modal awal ketika kamu akan terjun ke industri tersebut.
Perusahaan dagang sendiri adalah jenis bisnis yang memiliki aktivitas utama membeli barang dari pemasok, dan menjual barang pada pelanggan. Contohnya sangat mudah kamu temui, seperti supermarket dan toko kelontong.
Tapi apa pembahasannya berhenti sampai disitu saja?
Baca juga: Cara Membuat Business Plan untuk Mendirikan Usaha
Kenali Jenis-Jenis Transaksi Perusahaan Dagang
Jika ingin dilihat secara lebih rinci, setidaknya kamu harus paham bahwa ada sembilan jenis transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dagang secara umum. Ingat, kategorisasi ini mungkin saja berbeda antara artikel yang kamu baca dengan artikel lain, tapi secara umum, jenis-jenis serta contohnya bisa kamu lihat di bawah ini.
1. Pembelian
Jenis pertama adalah pembelian barang dagangan. Transaksi ini dilakukan dengan membeli produk dari pihak pemasok atau pihak lain dengan membuat purchase order. Transaksi pembelian kemudian dibagi dua, yakni tunai dan kredit.
Contohnya adalah ketika kamu membeli biji kopi sebagai bahan baku produk yang akan kamu buat.
2. Retur Pembelian dan Pengurangan Harga
Transaksi kedua ini adalah transaksi yang terjadi karena adanya pengembalian produk pada perusahaan. Produk yang dikembalikan karena ketika sampai di tempatmu, spesifikasi atau kondisinya tidak sesuai dengan perjanjian. Akan terdapat pengurangan harga atau kompensasi lain, sesuai dengan kesepakatan kamu dengan mitra bisnis.
Contohnya adalah ketika kamu membeli sejumlah besar cup untuk berjualan kopi, tapi ternyata terdapat 100 buah cup yang cacat produksi. Hal ini bisa diretur pada partner bisnis yang menjual cup tersebut.
3. Penjualan
Ketiga disebut dengan transaksi penjualan. Transaksi ini dilakukan saat kamu menjual barang pada pelanggan, dan dapat dibayar secara tunai atau kredit. Transaksi penjualan dan pembelian ini biasanya akan dicatat dalam pembukuan atau secara otomatis dengan aplikasi akuntansi.
Contoh transaksi perusahaan dagang ini adalah ketika kamu menjual produk kopi kemasan pada gerai dan platform yang kamu pilih.
4. Retur Penjualan dan Pengurangan Harga
Kebalikan dari poin kedua tadi, retur penjualan terjadi ketika ada pengembalian produk dari pelanggan karena ada kecacatan atau tidak sesuai dengan permintaan. Idealnya hal ini disikapi dengan memberikan produk baru sebagai gantinya, atau perbaikan pada produk yang dikembalikan sebagai salah satu layanan pelanggan.
Jika melihat contohnya, kamu bisa lihat produk mebel kekinian yang diklaim garansinya, karena terdapat kerusakan saat pengiriman.
5. Potongan Penjualan dan Pembelian
Berikutnya adalah potongan penjualan dan pembelian. Transaksi jenis ini terjadi saat bisnis atau pihak penjual memberi diskon pada harga produk yang dijual pada pelanggan, atau pelunasan yang dilakukan berdasarkan waktu yang sudah disepakati.
Contoh transaksi perusahaan dagang ini adalah ketika kamu memberikan potongan harga sebesar 5% ketika pembelian yang dilakukan oleh pelanggan dilunasi sebelum 1 bulan kalender bulan berjalan.
6. Beban Angkut Pembelian dan Penjualan
Jenis transaksi berikutnya adalah beban angkut pembelian atau penjualan. Transaksi ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh pembeli atau penjual, ketika distribusi produk tidak ditanggung oleh pengirim.
Contoh paling mudah dipahami adalah ketika melakukan pengiriman produk dari pemasok, kesepakatan tidak memasukkan biaya distribusi pada tanggungan pemasok tapi pada tanggungan perusahaan.
7. Persediaan Produk
Transaksi ini sendiri masuk dalam jenis aset yang krusial, sehingga informasi mengenai persediaan selalu dimonitor dengan ketat. Perusahaan harus menghitung dan mengontrol persediaan barang dengan baik dan teratur, sehingga barang yang ada bisa selalu diketahui jumlahnya.
Contoh transaksi perusahaan dagang internal ini adalah ketika biaya maintenance dan perawatan dikeluarkan untuk menjaga persediaan tetap dalam kondisi yang baik.
8. Pembayaran utang
Seperti yang kamu tahu, bisnis tidak akan lepas dari apa yang disebut utang. Ternyata, utang ini juga termasuk contoh transaksi perusahaan dagang yang paling umum dilakukan. Pembayaran utang menjadi transaksi ketika perusahaan melunasi transaksi atau beban utang yang ada di waktu sebelumnya atas pembelian atau pengeluaran yang dilakukan.
Contohnya adalah ketika kamu melakukan pelunasan atas pembelian bahan baku di periode lalu, yang jatuh temponya sudah ditentukan dengan jumlah yang jelas.
9. Penerimaan Piutang
Kebalikan dari pembayaran utang, kamu juga bisa menerima pembayaran piutang dari bisnis atau pihak lain atas transaksi yang belum dibayarkan sebelumnya, atau belum dilunasi. Pembayaran piutang juga masuk dalam kategori transaksi perusahaan dagang.
Contoh jelasnya adalah ketika kamu melakukan transaksi penjualan dengan toko roti ABC bulan lalu, dan pelunasannya dilakukan pada bulan ini. Penerimaan pelunasan ini masuk kategori penerimaan piutang.
Baca juga: Pentingnya Product Development dan 5 Tahapan Prosesnya
Jenis, karakteristik, dan contoh transaksi perusahaan dagang sudah bisa kamu lihat di atas tadi. Mungkin saja akan terdapat berbagai transaksi lainnya, namun selama karakteristiknya serupa dengan apa yang dijelaskan di atas, maka bisa dikatakan transaksi tersebut masuk dalam aktivitasi perusahaan dagang.
Setelah paham terkait contoh transaksi perusahaan dagang di atas, tentu ada baiknya kamu juga mulai mempertimbangkan memiliki sistem pencatatan dan kontrol persediaan yang akurat. POS System dari iSeller misalnya, menyediakan fitur ini dan dilengkapi dengan fitur lain, seperti pengelolaan penjualan multiplatform yang terintegrasi. COBA GRATIS sekarang, dan manfaatkan semua fiturnya!