Di era digital yang semakin maju, siklus manajemen aset juga menjadi semakin kompleks sehingga perusahaan harus mampu mengelola aset digital dengan baik. Selain itu, perusahaan juga dituntut untuk mampu mengatasi risiko keamanan yang terkait dengan pengelolaan aset digital.
Siklus manajemen aset adalah suatu proses yang terus berulang dan terdiri dari beberapa tahap penting, di mana dalam proses manajemen aset, perusahaan harus mempertimbangkan faktor risiko yang dapat mempengaruhi nilai aset. Hal ini mencakup risiko mengenai keamanan, kerusakan atau kegagalan, dan perubahan kondisi pasar. Dengan mengelola risiko ini dengan baik, maka perusahaan bisa meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul dan mempertahankan nilai aset yang dimilikinya.
Manajemen aset menjadi salah satu proses penting yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam mengelola aset-asetnya untuk mendapatkan keuntungan. Namun, manajemen aset tidak hanya sebatas pada pengelolaan finansial semata, lho. Lebih dari itu, manajemen aset juga meliputi nilai atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Tujuan dan Manfaat Manajemen Aset
Manajemen aset tidak hanya terbatas pada pengelolaan keuangan semata, karena pengelolaan aset juga mencakup pengelolaan risiko dan kepatuhan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa tujuan dan manfaat dari manajemen aset yang dapat membantu memaksimalkan potensi aset untuk kesuksesan bisnis.
- Salah satu manfaat utama dari manajemen aset adalah untuk mempertahankan nilai aset, sehingga perusahaan dapat mengurangi risiko kehilangan nilai asetnya.
- Manajemen aset memungkinkan perusahaan untuk memahami bagaimana kondisi aset yang dimiliki saat ini, sehingga dapat membantu perusahaan melakukan evaluasi yang lebih baik terkait rencana pembelian aset yang mungkin akan dilakukan.
- Manajemen aset akan bekerja dengan sistem khusus yang dapat memudahkan penyusunan anggaran perusahaan. Sistem informasi manajemen aset perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengetahui kondisi aset sehingga proses penyusunan anggaran menjadi lebih praktis dan fleksibel.
- Manfaat lainnya adalah sebagai bentuk perencanaan manajemen risiko, sehingga ketika ada sesuatu yang dapat merugikan perusahaan dampaknya dapat diminimalisir.
- Mengingat aset perusahaan termasuk dalam bagian harta yang dimiliki perusahaan dalam penyusunan neraca akuntansi, jadi pemetaan aset yang dimiliki juga penting dalam penyusunan neraca akuntansi.
Baca juga: Sangat Penting bagi Bisnis, Kenali 8 Indikator Kualitas Produk
Siklus Manajemen Aset
Saat melakukan pengelolaan aset, setiap perusahaan harus mengikuti beberapa tahapan atau siklus tertentu secara runtut agar proses manajemen memberikan hasil yang maksimal. Berikut ini adalah siklus manajemen aset yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan. Yuk, simak satu per satu!
1. Merencanakan Kebutuhan Aset
Tahapan pertama yang harus dilalui adalah merencanakan kebutuhan aset perusahaan. Dalam tahap ini, tim akan bertugas untuk menjelaskan kebutuhan aset tetap perusahaan baik dalam jangka panjang maupun pendek serta rencana pengelolaannya. Proses ini diharapkan dapat meminimalisir kerugian serta meningkatkan keuntungan perusahaan.
2. Pengadaan Aset
Setelah rencana disetujui, siklus selanjutnya yaitu perusahaan melakukan pengadaan aset dengan membeli aset sesuai kebutuhan. Proses pengadan ini bisa dilakukan sendiri oleh perusahaan, atau bisa juga meminta bantuan pihak lain yang menyediakan aset.
3. Legal Audit Aset
Legal audit aset atau uji tuntas hukum adalah salah satu tahapan manajemen aset yang tujuannya adalah untuk memeriksa status kepemilikan, prosedur pengadaan, dan alur pengalihan aset. Selain itu, legal audit aset juga bertujuan untuk mencari solusi jika aset terjerat masalah hukum.
4. Pemeliharaan dan Pengoperasian Aset
Setelah semua proses pencatatan dan legalitas selesai, siklus yang berikutnya adalah perusahaan bisa menggunakan aset untuk keperluan bisnis sesuai dengan fungsi masing-masing. Selain itu, perusahaan juga harus melakukan pemeliharaan supaya aset dapat digunakan dalam jangka panjang.
5. Penilaian Aset
Selanjutnya, tim perlu melakukan penilaian aset secara berkala guna mengetahui secara rinci nilai kekayaan perusahaan. Selain itu, tahapan ini juga bermanfaat untuk mengetahui histori aset yang telah dialihkan maupun dihapus.
6. Pembaruan Aset
Perlu dipahami, bahwa setelah digunakan dalam jangka waktu tertentu, nilai atau fungsi aset dapat menurun. Nah, jika aset tersebut dapat diperbaiki, maka perusahaan akan melakukan pembaharuan atau peremajaan supaya aset bisa kembali digunakan secara optimal.
7. Penghapusan Aset
Jika nilai aset terus menurun dan tidak bisa diperbarui, maka tim harus menghapusnya dengan cara menghancurkan atau menggunakannya supaya tidak menimbulkan kerugian di kemudian hari.
Baca juga: Resiko Usaha yang Harus Dihadapi Pebisnis dan Cara Mengatasinya
Bagaimana, sekarang kamu sudah lebih paham mengenai apa itu manajemen aset, bukan? Bagi kamu yang tengah menjalankan bisnis jenis apapun, iSeller siap mendukung bisnis kamu dengan menyediakan sistem POS yang solid, efektif, dan juga terintegrasi. Fitur-fitur telah tersedia lengkap dan canggih, yang bisa diakses dengan mudah melalui handphone maupun website.
Kamu bisa mendapatkan informasi selengkapnya mengenai sistem iSeller dengan cara klik di sini sekarang juga!