Apa Fungsi Cash Flow Statement dalam Bisnis Retail? - iSeller Blog

Apa Fungsi Cash Flow Statement dalam Bisnis Retail?

cashflow statement

Sebagai pelaku bisnis, kamu harus memahami arus kas. Ini penting, karena laporan arus kas atau cash flow statement punya pengaruh yang sangat penting bagi bisnis kamu. Dengan adanya laporan keuangan ini, kamu akan mengetahui kondisi perusahaan dalam kondisi untung atau rugi.

Biasanya,  cash flow statement akan memberikan informasi mengenai jumlah pemasukan dan pengeluaran kas perusahaan dalam periode tertentu. Cari tahu lebih banyak soal  cash flow statement, yuk!

Apa Itu Cash Flow Statement?

Cash flow statement alias laporan arus kas adalah jenis laporan keuangan yang berisi tentang informasi penerimaan dan pengeluaran kas dalam sebuah perusahaan pada periode waktu tertentu. Fungsi dari laporan ini adalah untuk memberikan informasi serta revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya.

Sederhananya, laporan ini digunakan untuk melacak catatan pemasukan serta pengeluaran dari seluruh kegiatan perusahaan. Tujuan dari laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode akuntansi. Selain bermanfaat bagi perusahaan, laporan ini juga bermanfaat bagi investor, kreditor, dan lainnya.

Apa Saja Komponen dalam Cash Flow Statement?

cashflow statement
Sumber: Freepik

Terdapat tiga komponen atau jenis aktivitas yang terdapat pada cash flow statement, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Aktivitas Operasi (Operating Activities), terdiri dari kegiatan operasional perusahaan yang dapat diperoleh dengan memasukkan nilai dari pengaruh kas/bank pada transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih.
  2. Aktivitas Investasi (Investing Activities), ini berkaitan dengan aktivitas arus kas yang dihasilkan dari penjualan ataupun pembelian aktiva tetap atau kegiatan memasukkan nilai dari transaksi yang memengaruhi kas/bank untuk kegiatan investasi pada aset yang umurnya diperkirakan lebih dari satu tahun. 
  3. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities), yaitu aktivitas kas yang berasal dari penambahan modal perusahaan. Untuk menghitung aktivitas ini, kamu bisa memasukkan nilai penambahan atau pengurangan kas yang berasal dari kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemilik, seperti penyetoran modal awal, utang bank atau obligasi dan penerbitan saham.

Metode Pembuatan Cash Flow Statement yang Perlu Dipahami

Ada dua metode untuk membuat cash flow statement yaitu metode langsung (direct method) dan metode tidak langsung (indirect method):

  1. Direct Method, merupakan metode membuat laporan arus kas dengan cara mengelompokkan kegiatan operasi ke dalam berbagai kategori. Metode ini lebih mudah dimengerti dan bisa memberikan informasi yang lengkap dalam pengambilan keputusan.
  2. Indirect Method, adalah metode membuat laporan arus kas yang memusatkan perhatian pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Metode tidak langsung akan menunjukan hubungan antara laporan keuangan laba rugi, neraca dan arus kas. Karena datanya sudah tersedia langsung dalam perusahaan, metode ini lebih murah dibandingkan metode langsung.

Baca juga: Yuk Kenalan dengan 7 Jenis Invoice Tagihan dan Fungsinya!

Bagaimana Cara Membuat Cash Flow Statement yang Tepat?

cashflow statement
Sumber: Freepik

Pada umumnya, ada lima langkah untuk membuat laporan arus kas yaitu:

  1. Menghitung kenaikan dan penurunan kas.
  2. Langkah selanjutnya adalah menghitung dan melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas operasional.
  3. Kemudian, menghitung dan melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas investasi di laporan arus kas. Langkah ini hampir sama dengan langkah kedua, hanya saja yang membedakan adalah jenis kegiatannya, yaitu kegiatan investasi.
  4. Langkah keempat yaitu menghitung serta melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas pendanaan.
  5. Langkah terakhir adalah menghitung penggunaan dan penerimaan kas bersih dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Jika langkah 2, 3, dan 4 sudah kamu lakukan, maka langkah terakhir ini akan lebih mudah dilakukan. Kamu hanya perlu membuat laporannya saja. Jangan lupa juga untuk memasukkan saldo kas awal periode pada perhitungan, ya!

Kalau kamu menganggap langkah-langkah di atas cukup rumit, tak perlu khawatir karena kini kamu bisa memanfaatkan teknologi. Berkat teknologi, kamu tidak perlu repot mengikuti langkah di atas untuk mendapatkan laporan arus kas pada perusahaan atau bisnis kamu.

Baca juga: Kenapa Bisnis Perlu Melakukan Manajemen Stok Barang?

Pakai iSeller untuk Menjalankan Bisnis dengan Lebih Mudah!

iSeller akan menyediakan laporan dan analitik yang bisa diakses kapan saja. Jadi, saat kamu butuh mencari informasi detail dari bisnis atau hanya ringkasan performa bisnis, semua informasi yang kamu butuhkan akan tersaji dengan cepat dan mudah.

Dengan laporan yang komplit dan profesional, kamu bisa melihat bagaimana toko atau bisnis kamu berkembang, produk apa yang paling banyak terjual, dan mendeteksi inventori dengan stok rendah. Kamu juga bisa menambah dimensi dan matrik laporan kamu. Matriks yang penting adalah mengerti bagaimana pelanggan kamu berbelanja, performa karyawan, seberapa lama barang terjual, dan seberapa banyak diskon yang tersedia digunakan. Semua matriks ini bisa kamu tambahkan ke dalam laporan dengan cepat dan mudah.

Menariknya lagi, kamu bisa menggunakan variasi filter yang luas untuk mendapatkan laporan yang kamu inginkan. Kamu juga bisa memantau performa dari bisnis kamu, kategori produk, koleksi, serta metriks toko, secara sangat detail dan mudah. Semua laporan bisa diekspor untuk analisa lebih lanjut menggunakan aplikasi pilihan kamu, atau bisa langsung dikirimkan ke akuntan. Coba gratis sekarang, klik di sini!

Published by iSeller Team

Need to grow your business? Contact us at +62-812-1111-8300

Leave a Reply

Discover more from iSeller Blog

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading