Sudahkah bisnis yang kamu jalankan melakukan talent mapping dalam prakteknya? Atau justru, pengelolaan karyawan yang kamu punya masih dilakukan secara klasik tanpa adanya pemetaan secara spesifik?
Well sebenarnya talent mapping sendiri sifatnya mendasar dalam pengelolaan dan optimasi sumber daya manusia yang ada di dalam bisnis. Secara sederhana, konsep ini diterapkan untuk membantu memetakan bakat karyawan, sehingga dapat dilakukan ploting kerja dan perencanaan pengembangan yang spesifik untuk setiap bakat dan kemampuan yang dimiliki atau dibutuhkan perusahaan dari karyawan.
Baca Juga: Tertarik Bisnis Franchise? 5 Bisnis Berikut Bisa Kamu Lirik!
Lalu Seberapa Penting Talent Mapping untuk Perusahaan?
Karena tujuan utamanya adalah mengidentifikasi dan memetakan potensi yang dimiliki karyawan, jelas proses ini perannya begitu penting. Dengan tahu informasi ini, kamu bisa mengambil banyak keputusan dan perencanaan strategis untuk meningkatkan kinerja bisnis, dan peningkatan kualitas karyawan yang kamu punya.
Ada beberapa alasan kenapa proses ini diperlukan oleh bisnis. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Planning dalam Rekrutmen
Alasan pertama adalah kamu bisa mendapatkan data yang akurat tentang skill apa yang belum ada di tim yang ada. Dengan begini, kamu bisa merencanakan proses rekrutmen yang lebih spesifik, yang menyasar skill tertentu yang diperlukan. Jelas, hal ini juga termasuk proses rekrutmen, spesifikasi skill, dan semua hal terkait proses rekrutmen yang akan dilakukan.
2. Employee Engagement
Kamu juga bisa mengetahui secara langsung pengalaman yang dimiliki karyawan selama bekerja, minat yang mereka punya, dan rencana apa yang ada di benak mereka. Kamu bisa tahu apakah suasana kerja yang ada sekarang cukup membuat mereka produktif, dan mengakomodir ambisi yang mereka miliki. Hubungan mutualisme bisa dibangun dari sini.
3. Talent Development
Harus ada nilai yang didapatkan karyawan agar mereka mau bertahan dan loyal pada bisnismu. Talent development akan jadi program yang bisa meningkatkan loyalitas karyawan, karena dengan demikian mereka akan melihat nilai tambahan yang bisa didapatkan dari pekerjaan yang dilakukan. Setelah tahu apa bakat dan minat yang mereka punya, kamu bisa menyusun rencana pengembangan dan pelatihan yang cocok, jadi kualitas yang mereka punya bisa terus meningkat.
4. Identifikasi Karyawan yang Ingin Mundur
Karena pada dasarnya kamu melakukan pemetaan menyeluruh ke setiap karyawan, kamu juga bisa mendeteksi sedini mungkin indikasi karyawan yang ingin berhenti atau mundur dari pekerjaannya. Dari sini, bisa dilakukan langkah strategis untuk upaya mempertahankan, atau langkah lain yang dirasa sama-sama menguntungkan.
5. Gambaran pada Pasar Tenaga Kerja
Informasi tentang tren tenaga kerja juga bisa kamu dapatkan dengan proses ini. Pasar tenaga kerja selalu memiliki dinamika yang sebaiknya diamati, jadi kamu bisa menyusun strategi rekrutmen yang tepat untuk mendapatkan kandidat terbaik untuk ditarik.
6. Suksesi Jabatan
Well pada akhirnya setiap jabatan yang ada di dalam bisnis akan memerlukan regenerasi untuk menjaga tingkat produktivitasnya. Dengan proses talent mapping, kamu bisa melihat prospek yang ada di dalam diri karyawan, dan melakukan ‘kaderisasi’ dengan baik untuk prospek pergantian jabatan yang ditinggalkan oleh karyawan terdahulu, atau promosi.
Begini Cara Tepat Melakukannya
Ada tiga tahapan ideal yang bisa kamu lakukan dalam proses talent mapping. Ketiga tahapan ini kemudian bisa dimodifikasi dan diubah sesuai dengan kebutuhan bisnis, dan metode yang kamu gunakan.
Assessment Talent Mapping
Tes ini dilakukan untuk mengenali sifat, bakat, potensi, dan produktivitas setiap karyawan yang kamu punya. Dalam tes ini, ada self assessment yang terdiri dari 170 pertanyaan, yang wajib diisi oleh karyawan.
Kamu akan mendapatkan informasi detail mengenai performa yang diberikan karyawan, apakah sudah optimal atau belum. Dengan informasi ini, kamu bisa memaksimalkan bakat dan kemampuan karyawan dengan menempatkannya di posisi yang sesuai dengan keahliannya.
Assessment Personal Strength Statement
Selanjutnya kamu bisa membuat tes kedua ini. Tujuannya untuk menggali informasi tentang produktivitas karyawan saat bekerja, dan untuk tahu gambaran kompetensi dan minat yang ada di dalam diri karyawan.
Pada tes ini, idealnya ada sekitar 114 aktivitas, dan terdiri dari 99 klaster terkait dengan posisi pekerjaan dan 15 klaster terkait bidang yang dikuasai.
Strength Typology ST 30
Cara ketiga untuk talent mapping adalah dengan membuat tes bernama strength typology st 30. tes ini memasukkan 30 tipologi manusia yang erat kaitannya dengan aktivitas dan produktivitas karyawan di dalam perusahaan. Cara ini diklaim bisa memberikan hasil paling cepat dalam melakukan talent mapping pada karyawan yang ada.
Baca Juga: Sudah Menerapkan Smart Login untuk POS System-mu?
Talent mapping memiliki posisi penting dalam optimasi kinerja setiap karyawan. Tentu, setelah dipetakan dengan baik, kamu juga harus mengelola jam kerja karyawan dengan tepat. Untuk memaksimalkan proses ini, iSeller dapat turut membantu dengan menyediakan fitur pengaturan shift kerja. Dalam fitur ini, kamu bisa membagi dengan merata jam kerja setiap karyawan, dan memastikan mereka masuk dan keluar tepat waktu. Kamu bisa mencoba fitur ini dengan mengajukan COBA GRATIS sekarang juga. Maksimalkan setiap fiturnya, dan ambil manfaat dari produk iSeller untuk bisnismu!