Ingin memperluas jangkauan pemasaran, tapi kamu tidak yakin apakah akan menggunakan digital atau traditional marketing? Kalau saat ini kamu sedang bingung menentukan pilihan apakah traditional marketing atau digital marketing, yuk langsung saja simak pembahasannya di bawah ini!
Perlu dipahami, strategi marketing memang terbagi menjadi dua yang paling utama. Yang pertama adalah traditional marketing. Sesuai dengan namanya, traditional marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan sistem tradisional alias manual. Kemudian yang kedua adalah digital marketing yang merupakan kebalikan dari traditional marketing. Digital marketing mengandalkan sistem modern dengan internet, contohnya adalah promosi produk atau jasa dengan media sosial.
Kira-kira, mana yang paling efektif? Sebetulnya, kedua tipe strategi marketing itu bisa berujung efektif, tergantung dari masing-masing bisnis. Misalnya, kalau kamu adalah salah satu orang yang memiliki bisnis offline, maka pemasaran tradisional bisa jadi pilihan. Sementara untuk bisnis online, penggunaan pemasaran digital mampu berperan sebagai solusinya.
Perbedaan Digital dan Traditional Marketing
Pada dasarnya, baik digital maupun traditional marketing sama-sama berarti pemasaran. Pemasaran berarti serangkaian proses yang dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan suatu produk atau layanan jasa kepada masyarakat luas dengan berbagai cara. Tujuan dari kegiatan pemasaran ini adalah supaya produk tersebut diminati oleh orang banyak.
Berikut ini adalah perbedaan digital dan traditional marketing berdasarkan 5 kategori yang perlu kamu simak:
1. Pengertian
Pemasaran digital berarti suatu tindakan menarik perhatian publik ke suatu penawaran atau ide melalui saluran berbayar online dan digital oleh sponsor yang teridentifikasi. Sedangkan pemasaran tradisional berarti suatu tindakan menarik perhatian publik ke suatu penawaran atau ide melalui saluran berbayar offline.
2. Media atau Channel Marketing
Pemasaran digital menggunakan media yang sifatnya digital, seperti e-magazine, e-book, website, banner ads, Google Ad, atau lainnya. Sementara itu, pemasaran digital cenderung menggunakan media atau saluran yang sifatnya tradisional, seperti majalah, brosur, iklan reklame, pamflet, billboard atau space ads, poster, hingga iklan TV atau radio.
3. Penggunaan Data
Pengembangan, penerapan, dan pengukuran iklan digital akan didukung oleh data. Data yang bisa diambil dari memasang iklan di Facebook atau Google nantinya bisa dilacak siapa yang melihat, siapa yang mengklik, berapa banyak yang melihat, dan lainnya. Sementara itu, kamu tidak mungkin mendapatkan data yang akurat untuk mendukung semua iklan tradisional. Sebab, tidak akan ada data yang bisa ditarik sehingga tidak bisa dilacak siapa yang melihat iklan tersebut.
4. Biaya
Biaya pengeluaran pemasaran tradisional cenderung lebih mahal daripada pemasaran digital. Iklan menggunakan media televisi, radio, dan print material saat ini memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sementara itu, digital marketing dinilai lebih ekonomis dan cepat, di mana dapat digunakan oleh bisnis kecil untuk menyesuaikan dengan biaya dan juga lebih realtime. Dengan pemasaran digital, biaya juga bisa disesuaikan dengan yang ingin ditargetkan supaya iklannya bisa terlihat.
5. Komunikasi
Pemasaran digital mencakup komunikasi satu sisi dan komunikasi dua sisi, di mana pengguna bisa berinteraksi dengan iklan yang kamu buat. Para pengguna bisa memberikan komentar, like atau feedback sebagai interaksi dengan bisnis kamu. Sementara itu, iklan tradisional tidak menyediakan cara bagi pengguna untuk berinteraksi, karena mereka hanya mendengar atau melihat, lalu tidak ada media penghubung untuk bisa berinteraksi.
Baca juga: 4 Manfaat Brand Loyalty dan 5 Strategi Peningkatannya
Traditional Marketing VS Digital Marketing, Kamu Pilih Mana?
Sebetulnya, traditional marketing bisa kamu pilih dan gunakan, lalu berujung efektif asalkan kamu bisa menyesuaikannya dengan target pasar. Tapi, apa salahnya kalau kamu mencoba untuk meningkatkan penjualan online dengan menggunakan digital marketing?
Penggunaan digital marketing terbukti bisa membuat bisnis meningkat, lho. Dengan strategi pemasaran digital, bisnismu akan menghasilkan untung yang meyakinkan. Melakukan strategi digital marketing, kamu bisa mengaplikasikannya dengan memiliki toko online di marketplace!
Kalau kamu punya banyak toko online yang terdaftar di berbagai marketplace di Indonesia, maka cocoknya pakai bantuan iSeller. iSeller akan membantu kamu dalam mengelola banyak toko online secara lebih mudah, tentunya dengan fiturnya yang lengkap. Dengan bantuan iSeller, kamu bisa jualan online di Instagram, Facebook, dan TikTok dengan mudah. Kamu bisa mendapatkan pelanggan baru dan mengembangkan brand dengan integrasi media sosial iSeller.
Baca juga: Penting, Ini Fungsi dan Manfaat Inventory Control untuk Bisnis
Produk iSeller akan secara otomatis disinkronisasi ke Instagram, Facebook, dan TikTok sehingga kamu akan lebih mudah dalam membuat iklan dan unggahan produk yang bisa di-tag. Dengan lebih dari 1,7 miliar pengguna aktif, Instagram dan Facebook, hingga TikTok memungkinkan kamu untuk menjual dan memasarkan produk di mana pelanggan kamu berada.
Sekarang adalah saat yang paling tepat untuk mengelola tokomu di berbagai channel penjualan. Kamu bisa menjalankan pengalaman belanja khusus untuk Instagram, Facebook, TikTok, dan media sosial lainnya di satu tempat saja. Sangat mudah dan praktis!
Tertarik untuk mulai berjualan online dengan iSeller? Kamu bisa Coba Gratis sekarang!