Memikirkan strategi pemasaran dan pengembangan produk yang terus menerus adalah hal penting di dalam sebuah bisnis. Tapi satu hal yang tidak boleh dilewatkan adalah optimasi manajemen logistik, sehingga bisnis yang kamu punya tidak mengalami keterlambatan pasokan baik dalam bentuk produk atau bahan baku produksi.
Well, topik ini seharusnya menjadi hal yang wajib dipahami setiap pebisnis. Pasalnya berkaitan langsung dengan urusan produksi, pengelolaan biaya yang diperlukan, dan ketersediaan produk di pasar.
Baca Juga: Ini 8 Alasan Kenapa Software Kasir Minimarket Perlu Dipilih
Tapi Sebenarnya Apa Arti Manajemen Logistik?
Manajemen logistik sendiri bisa dipahami sebagai sebuah proses pengaturan, pengelolaan, dalam konteks pengiriman, penyimpanan, dan pengumpulan bahan mentah. Logistik sendiri mengacu pada hal-hal yang berkaitan dengan pemindahan barang dalam bentuk mentah atau jadi yang dilakukan oleh perusahaan.
Pemindahan barang dan bahan baku ini diperlukan dalam rangka memenuhi keperluan produksi atau kebutuhan yang muncul dari pasar. Ketika kamu tidak mengelolanya dengan benar, kebutuhan produksi bisa saja tidak terpenuhi dan jadwal produksi serta pengiriman produk menjadi kacau.
Apa akibatnya?
Pasokan produk ke pasar menurun drastis, dan kebutuhan pasar tidak terpenuhi. Risiko besar pada hilangnya pelanggan bisa muncul hanya karena pengelolaan atau manajemen logistik tidak dilakukan dengan benar.
Kenali Jenisnya, Optimalkan dengan Baik
Ada beberapa jenis manajemen logistik yang sebaiknya kamu kenali supaya dapat dioptimalkan dengan baik untuk kinerja bisnis. Beberapa diantaranya adalah manajemen pasokan dan logistik, distribusi dan pergerakan material, logistik dan manajemen produksi, dan reverse logistik dan pengembalian produk.
1. Manajemen Pasokan dan Logistik
Jenis pertama akan melibatkan perencanaan, koordinasi, dan pengadaan bahan yang dibutuhkan pada momen spesifik untuk urusan produksi. Urusan yang diulas akan termasuk transportasi bahan dan tempat untuk menyimpannya.
Setelah itu kamu juga harus menilai tingkat pasokan pada tahap berbeda dari proses yang berjalan, untuk memastikan permintaan pelanggan dipenuhi.
2. Distribusi dan Pergerakan Material
Pada jenis kedua manajemen logistik, kamu akan melakukan proses pengambilan bahan baku yang disimpan dan memindahkannya ke lokasi tempat bahan baku tersebut diperlukan. Proses yang terjadi adalah pemindahan material, pembongkaran, transportasi, dan tracking perjalanan barang yang dipindahkan.
Jenis kedua ini membantu kamu memiliki kontrol atas pergerakan barang dari gudang pusat sampai ke gerai atau toko tempat barang tersebut diperlukan.
3. Logistik dan Manajemen Produksi
Jenis ini mengatur tahap-tahap kombinasi pasokan yang akan disebarkan ke setiap titik. Proses koordinasi untuk pembuatan atau pengumpulan bahan baku menjadi hal utama, sehingga setiap produk atau bahan baku bisa benar-benar sampai di tempat produksi sesuai jadwal yang ditetapkan.
4. Reverse Logistik dan Pengembalian Produk
Jenis ini adalah manajemen logistik yang fokus pada pengelolaan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi. Ketika proses produksi selesai dan terdapat bahan baku sisa, maka bahan baku ini dikembalikan ke fasilitas penyimpanan untuk digunakan di kemudian hari.
Pengembalian ini jelas akan dicatat pada sistem manajemen logistik dan stok, agar data pada sistem tetap aktual dan sesuai dengan kondisi nyata.
Sederet Tujuan Melakukan Manajemen Logistik untuk Perusahaan
Karena sifatnya mendasar pada urusan operasional, ada beberapa tujuan utama yang ingin dicapai dalam menerapkan prinsip manajemen logistik yang tepat. Tujuan ini kemudian dibedakan menjadi empat poin utama, seperti yang dijelaskan dalam bagian berikut.
1. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas
Karena efisiensi pengelolaan stok meningkat, otomatis produktivitas yang kamu punya juga akan naik. Apalagi jika kamu punya sistem yang terintegrasi antara pengelolaan persediaan dengan fitur tracking pada bahan baku yang ada, maka efisiensi proses akan bisa benar-benar dicapai dan berdampak positif pada produktivitas.
2. Menaikkan Daya Saing
Dengan proses yang jauh lebih efisien, maka otomatis daya saing yang kamu punya juga akan naik. Jangan salah, manajemen logistik sudah digunakan di banyak jenis bisnis, dan berhasil membawa efek positif. Jika kamu tidak segera menerapkannya dengan baik, kamu bisa jadi tertinggal dalam industri yang serba cepat sekarang ini.
3. Layanan Pelanggan
Saat produk yang kamu tawarkan selalu tersedia, maka pelanggan tidak perlu merasakan kecewa karena stok yang ada di outlet atau marketplace habis. Kepuasan pelanggan senantiasa terjaga, jadi loyalitasnya akan meningkat seiring berjalannya waktu.
4. Mengurangi Biaya Operasional
Jelas dengan optimalnya distribusi bahan baku dan produk, kamu juga akan merasakan betapa biaya operasional bisa berkurang cukup signifikan. Hal ini tentu membawa keuntungan, karena ‘surplus’ yang didapatkan dari biaya operasional bisa dialokasikan ke pos lain yang lebih strategis dan membutuhkan.
Baca Juga: Restaurant POS Platform: Fungsi, Cara Kerja, dan Kelebihannya
Dengan optimasi di satu sektor operasional, kamu bisa mendapatkan empat keuntungan sekaligus. Tidak heran jika kemudian manajemen logistik yang baik benar-benar menjadi hal mendasar yang harus diperhatikan bukan?
Salah satu cara yang tepat untuk menerapkan manajemen logistik yang baik adalah dengan memiliki sistem solid yang terintegrasi. POS System dari iSeller misalnya, memiliki fitur pengelolaan inventory, sehingga apa yang kamu punya di gudang akan secara langsung terhubung dengan apa yang tersaji di marketplace atau outlet. Kamu bisa mengetahui dengan tepat kapan waktu restock, sehingga tidak harus mengalami kehabisan produk di titik penjualan. Sederhana tapi efektif, kamu bisa ajukan COBA GRATIS sekarang juga untuk produk POS System milik iSeller!