Pernahkah kamu mendengar istilah joint venture selama kamu berkecimpung di dunia bisnis hingga saat ini? Istilah ini sendiri mengacu pada metode atau cara yang dilakukan oleh dua atau lebih pihak dalam membentuk sebuah bisnis.
Kerjasama yang dilakukan ini bisa memiliki berbagai tujuan, tapi intinya adalah untuk mendapatkan modal dasar yang lebih besar, sehingga scope dan kapasitas bisnis yang dimiliki juga akan semakin tinggi.
Namun apa hanya itu saja penjelasannya?
Baca Juga: Berperan Penting, Simak Cara Memilih Mitra Bisnis yang Tepat
Pertama, Mari Pahami Definisinya Dulu
Secara mendasar, istilah joint venture sendiri adalah cara yang digunakan untuk bekerjasama membangun bisnis antara dua pihak atau lebih. Kerjasama ini kemudian memiliki poin kesepakatan yang disusun secara spesifik, sehingga muncul kesepahaman yang kemudian dilegalisasi sebagai kesepakatan dua pihak atau lebih yang bergabung di perusahaan ini.
Kamu bisa saja membentuk joint venture dengan partner bisnis atau rekan yang kamu punya. Dengan catatan terdapat kesepakatan tertulis yang jelas atas hak dan kewajiban masing-masing pihak, sehingga ketika ditemui masalah di kemudian hari, terdapat prosedur tetap yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah ini.
Setiap Jenis Bisnis Selalu Punya Tujuan, Demikian Pula Joint Venture
Sebenarnya jika dilihat dari definisinya, tersirat beberapa tujuan utama yang akan dimiliki dari model bisnis ini. Ada setidaknya tiga tujuan utama yang dimiliki oleh model bisnis dengan kerjasama beberapa pihak ini, dengan penjelasan sebagai berikut.
1. Menggabungkan Sumber Daya yang Dimiliki
Jika kamu memiliki seperangkat sumber daya yang dapat digunakan, dan dapat digabungkan dengan sumber daya partner bisnis, maka tentu bisnis yang dimulai akan memiliki modal dasar yang lebih besar. Dalam bisnis, modal yang lebih besar akan membawa banyak keuntungan.
Setidaknya dengan modal yang lebih besar, skala bisnis akan ikut naik. Kapasitas produksi yang dimiliki semakin tinggi, dan keleluasaan dalam alokasi modal juga lebih mudah didapatkan.
2. Lebih Hemat Biaya
Karena didirikan bersama-sama, maka tidak hanya modal yang disatukan, namun juga beban dan biaya yang muncul dari kegiatan bisnis. Tentu beban dan biaya ini akan jauh lebih ringan jika ditanggung bersama bukan?
Dengan demikian, biaya yang kamu perlukan untuk mengoperasikan bisnis dapat dibagikan secara adil pada setiap partner yang ada. Meski demikian, pastikan pembagian tanggung jawab yang ada juga adil ya!
3. Menyatukan Keahlian yang Dimiliki
Joint venture juga memungkinkan kamu dan partner bisnis memperoleh beberapa keahlian berbeda dalam satu entitas bisnis bersama. Misalnya saja kamu memiliki keahlian di bidang SEO dan SEM, sementara partner bisnis memiliki keahlian di bidang produksi dan pengembangan produk, maka divisi utama di dalam bisnis akan terpenuhi.
Pada akhirnya memang pemilik bisnis harus tahu semua tentang kegiatan perusahaan. Namun dengan adanya keahlian ini, kamu dan partner akan dapat mengkombinasikan skill yang ada, dan mengoptimalkan output yang didapatkan.
Beberapa Jenis Joint Venture
Karena joint venture melibatkan beberapa pihak dalam penyelenggaraannya, maka secara garis besar kamu bisa membedakan model perusahaan ini dengan dua tipe utama.
- Pertama adalah joint venture domestik. Model ini dapat dilakukan oleh entitas bisnis domestik, baik perseorangan atau bisnis, yang sama-sama terdapat di dalam negeri untuk membuat instansi bisnis baru dari kerjasama yang dilakukan.
- Kedua adalah joint venture internasional, yang bisa kamu bentuk jika salah satu entitas bisnis yang menjadi bagiannya adalah perusahaan asing yang tidak berada di Indonesia.
Meski terdengar menggiurkan, namun aturan tentang model perusahaan ini sangat ketat lho! Jadi kamu harus paham benar dasar hukumnya, agar tidak salah dalam mengambil keputusan.
Tinjau Dasar Hukumnya
Jika melihat pada ketentuan dalam SK Menteri Negara Penggerak Dana Investasi atau Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 15/SK/1994, ada ketentuan pelaksanaan kepemilikan saham di perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing.
Beberapa jenis bisnis yang wajib mendirikan instansi dengan joint venture berdasarkan aturan tersebut adalah produksi, distribusi, dan transmisi tenaga listrik untuk umum, pelayanan, pelabuhan, telekomunikasi, kereta api, penerbangan, pembangkit tenaga atom, air minum, dan media massa.
Ada juga beberapa jenis bisnis yang dilarang dalam joint venture, khususnya bidang yang berkaitan dengan pertahanan negara, seperti persenjataan, mesin perang, dan lain sebagainya.
Selain aturan di atas, ada tiga aturan lagi yang harus kamu pahami terkait model bisnis ini.
- Pasal 1 Ayat 33 UU 25/2007, yang menyatakan bahwa joint venture adalah keiatan penanaman modal guna melakukan bisnis di wilayah NKRI yang dilakukan oleh penanaman modal asing, baik yang berasal dari luar negeri atau dalam negeri
- Pasal 77 Cipta Kerja, yang menyatakan bahwa pemerintah memberikan fasilitas pada penanaman modal dengan tujuan untuk perluasan usaha
- Pasal 2 PP 20/1994, yang menyatakan bahwa penanaman modal asing dapat dilakuka dalam dua bentuk, pertama, gabungan antara modal asing dan milik warga negara atau badan hukum Indonesia, kedua langsung, artinya seluruh dananya berasal dari luar negeri
Beberapa Contoh Perusahaan Joint Venture
Jika melihat dalam scope industri yang lebih besar, kamu bisa mencermati beberapa bisnis strategis yang ada di Indonesia, yang ternyata adalah bisnis dengan bentuk joint venture.
Misalnya saja PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, yang merupakan joint venture antara Toyota Motor Corporation dari Jepang dan PT Astra International Tbk dari Indonesia. Kemudian PT Unilever Indonesia Tbk, adalah bentuk kerjasama antara Unilever Group dari Inggris, dan PT Rodamas dari Indonesia, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: 5 Fungsi dan Benefit E-Receipt untuk Bisnis, Kapan Mau Coba?
Model bisnis ini mungkin saja bisa menjadi sebuah kesempatan baru yang kamu manfaatkan untuk meningkatkan keuntungan yang kamu dapatkan. Tentu, sistem bisnis solid perlu digunakan untuk menunjang setiap aktivitasnya, tidak terkecuali dalam urusan penjualan di setiap gerai yang kamu punya.
iSeller kemudian menghadirkan produk POS System handal yang dapat digunakan untuk menunjang urusan ini. Dengan sistem yang solid dan mudah terintegrasi dengan berbagai sistem lain, iSeller dapat memberikan dukungan penuh pada joint venture yang kamu buat. Dengan mudah dapat disambungkan ke berbagai perangkat, monitoring dan pengawasan pada capaian target bisa terus dilakukan dengan intensif. COBA GRATIS iSeller sekarang, dan rasakan manfaatnya!