Ada istilah di dunia pemasaran modern seperti sekarang ini, content is king. Ungkapan ini bukan tanpa dasar, karena sekarang tanpa konten pemasaran yang menarik kamu akan semakin sulit bersaing dengan kompetitor. Ini kenapa, kamu perlu tahu cara bikin konten yang menarik, eye-catching, tapi tetap memiliki value yang esensial untuk disampaikan.
Hampir semua tim marketing yang ada, baik di agency atau di tim internal sebuah bisnis selalu memiliki target membuat konten yang viral. Konten viral dapat memancing leads, yang kemudian dapat dikonversi ke dalam penjualan.
Tapi bagaimana caranya membuat konten yang viral dan menarik itu?
Baca Juga: Lebih Praktis, Inilah 6 Tips Aman Transaksi Online
1. Cara Bikin Konten Pertama, Tetapkan Tujuan
Apakah untuk mencapai tingkat awareness tertentu, untuk edukasi klien, menyampaikan produk terbaru yang kamu tawarkan, atau untuk menyampaikan sebuah promo terbatas yang bertujuan meningkatkan penjualan. Tujuan harus jelas supaya kamu bisa membuat konten yang tepat guna.
Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa menyusun strategi, isi dari konten yang akan dibuat, dan penyampaian yang align dengan semua target yang kamu punya.
2. Bikin Konten untuk Siapa?
Artinya kamu harus paham siapa sasaran dari konten yang kamu buat. Pemahaman pada target audiens akan memudahkan kamu memilih elemen paling tepat yang digunakan, karena setiap segmen audiens ini punya preferensinya masing-masing.
Buat persona yang jelas, mulai dari usia, jenis kelamin, lokasi, demografis, tingkat ekonomi, dan preferensi konten lainnya.
Memang konten viral terkadang tidak pernah masuk dalam perhitungan. Tapi konten yang direncanakan dengan tepat dan menyasar target spesifik akan lebih mudah dipahami, dan mencapai misi utama dengan baik.
3. Pilih Jenis Konten
Akan sangat baik jika kamu dan tim bisa membuat setiap jenis konten untuk pasar yang ada. Tapi hal ini membutuhkan effort yang tidak kecil, dan mungkin saja justru bisa menjadi pemborosan dan membuatmu kehilangan momentum.
Untuk itu, tetapkan jenis konten yang akan dibuat, misalnya artikel, vlog, foto, feeds, reels, atau video dan berbagai bentuk konten lain. Dengan memilih jenis konten spesifik, sumber daya yang kamu punya bisa difokuskan pada titik tersebut.
Perluas scope konten yang kamu punya, jadi kamu tidak akan ketinggalan tren dan bisa memanfaatkan apa yang tengah viral.
4. Konten yang Baik, Berkualitas atau Fokus Kuantitas?
Konten yang berkualitas jelas akan menjadi materi yang baik untuk aktivitas pemasaran. Tapi tanpa kuantitas yang tepat, kamu juga akan kesulitan melakukan follow up di setiap media yang kamu punya. Maka dari itu, keduanya harus seimbang.
Rumuskan konten dengan baik dan masukkan setiap elemen penting dan keunikan dari produk. Perspektif dari pelanggan akan jadi nilai plus yang direkomendasikan, sehingga konten terasa lebih relate.
Untuk kuantitasnya, perhitungkan timeline yang kamu punya pada campaign kali ini, dan distribusikan secara cermat dengan jadwal yang terukur. Kamu bisa dengan mudah menjadwalkan upload konten dengan sistem dan fitur yang tepat pada modul yang kamu punya.
5. Jangan Lupa, Konten Sebaiknya Bermanfaat
Selain menarik, akan sangat baik jika konten yang kamu buat memiliki nilai manfaat tertentu. Paling tidak, berikan manfaat berupa hiburan untuk viewers yang melihat kontenmu. Jika konten dirasa unik dan menggelitik, audiens tidak akan keberatan dan membagikannya kepada orang lain.
Hasilnya?
Adalah kata viral yang bisa mewujudkan impian tim marketing yang kamu punya.
Tapi manfaat tidak sekedar menghibur saja. Memasukkan insight baru yang bisa berguna untuk pelanggan akan sangat direkomendasikan, sehingga brand atau produkmu memiliki nilai lebih di mata pelanggan.
6. Jangan Lupa Gunakan Kanal yang Tepat
Setiap media sosial memiliki karakter publiknya masing-masing, dan kapasitas ruang yang berbeda. Selain konten yang tepat, kamu juga harus bisa memilih kanal yang tepat dalam mendistribusikan konten yang sudah kamu buat ini.
Jangan sampai konten yang kamu buat untuk Instagram diunggah di media lain yang menyebabkan konten terpotong durasi atau dimensinya. Selain mengurangi kualitas konten, hal ini juga berpotensi menjadi senjata makan tuan karena informasi yang disampaikan bisa disalahpahami oleh publik.
7. Dukungan Finansial Selalu Bisa Berarti Banyak
Well terakhir tentu adalah soal booster yang kamu berikan untuk konten ini. Mendapatkan viewers secara organik bukanlah hal yang mudah, meski sudah didukung dengan kualitas konten yang baik. Ini kenapa, adanya alokasi budget pemasaran bisa sangat membantu.
Dengan biaya yang cukup, kamu bisa bekerjasama dengan agensi kreatif, atau menyebarkan konten dengan jasa influencer, optimasi konten dengan SEO, dan sebagainya. Hasil yang didapatkan cenderung akan lebih cepat dan terlihat dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Baca Juga: Paham tentang Customer Relationship Manager, Ini Penjelasannya!
Itu tadi kira-kira cara bikin konten yang bisa kamu jadikan acuan. Tentu saja, langkah di atas sifatnya hanya rekomendasi saja, dan bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Urusan pemasaran jelas bukan sekedar cara bikin konten saja, tapi juga mencakup banyak hal lain. Untuk mengoptimalkan sektor ini, kamu bisa memanfaatkan salah satu fitur dari iSeller, yakni modul pemasaran. Kamu bisa menambahkan pengaturan diskon, promosi gabungan, pengaturan promosi, poin loyalti, dan banyak lagi fitur lain di luar urusan pemasaran. COBA SEKARANG, dan rasakan manfaat yang diberikan iSeller untuk bisnismu!