Model bisnis yang ramah lingkungan belakangan jadi highlight, karena pebisnis juga dituntut sadar akan isu kelestarian lingkungan yang semakin disadari banyak orang. Tentu saja, konsep green marketing kemudian mengemuka, untuk memperkuat citra ‘hijau’ dari sebuah bisnis yang dijalankan.
Meski demikian untuk bisa mendapatkan manfaat dari aktivitas pemasaran seperti ini, kamu tentu harus paham dengan baik konsep dasar dan tujuannya. Artikel ini kemudian dilengkapi dengan contoh penerapan green marketing, jadi kamu juga akan punya bayangan tentang bagaimana aplikasinya di dunia nyata untuk bisnis yang kamu punya.
Tanpa banyak intro, mari mulai dengan definisinya!
Baca Juga: Simpel, Ini 6 Tips Sukses Menjalankan Bisnis Cafe
Memahami Apa Itu Green Marketing
Green marketing sendiri adalah sebuah strategi pemasaran dengan konsep ramah lingkungan. Cakupannya menyeluruh mulai dari bagian awal produksi hingga eksekusi pemasaran pada pelanggan yang kamu punya.
Pesan yang disampaikan disusun sedemikian rupa, dan aktivitas pemasaran yang dilakukan juga dimodifikasi dengan menggunakan berbagai elemen kegiatan dan media, sehingga membawa dampak baik bagi lingkungan.
Harapannya dengan strategi pemasaran seperti ini, publik akan mendapatkan pesan yang disampaikan oleh brand yang kamu punya, sekaligus membentuk citra ‘hijau’ pada bisnis agar dikenal sebagai perusahaan yang peduli pada kelestarian lingkungan secara umum.
Kedua, Tujuan Penerapan Pemasaran Hijau pada Bisnis
Setidaknya ada lima tujuan utama penerapan green marketing pada sebuah bisnis. Dengan mengangkat tujuan utama untuk memberikan manfaat pada manusia dan lingkungan hidup sambil menyampaikan pesan promosi, penjelasan tentang lima tujuannya adalah sebagai berikut.
1. Menjaga Lingkungan Hidup
Karena konsep utama yang diangkat adalah kepedulian pada lingkungan, maka tujuan pertama yang muncul adalah untuk menjaga lingkungan hidup. Aktivitas pemasaran dengan berbagai kegiatan ‘hijau’ dapat dilakukan, sehingga dampak langsung pada lingkungan bisa dirasakan.
Sambil menyampaikan pesan promosi, kamu bisa turut menghijaukan lingkungan yang telah dipilih, membersihkan area yang kotor, dan mengajak pasar untuk mulai menerapkan pola hidup berkelanjutan.
2. Merespon Pasar
Tidak bisa dipungkiri minat masyarakat pada produk organik terus meningkat. Pada salah satu artikel, dinyatakan bahwa permintaan produk organik meningkat sekitar 240% dalam 10 tahun terakhir. Penelitian ini dilakukan di Pusat Industri dan Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan Universitas Duquesne beberapa waktu yang lalu.
Dengan permintaan yang terus berubah, sudah jadi hal mutlak untuk bisnis turut bertransformasi bukan?
3. Membangun Citra Brand
Kamu bisa mengatakan bahwa green marketing ini sempat jadi tren yang digunakan banyak brand dalam membangun citra lebih ramah lingkungan pada produk-produknya. Tentu, ini jadi salah satu tujuan aktivitas pemasaran hijau ini.
dengan menggalakkan kampanye ramah lingkungan, otomatis masyarakat akan mengasosiasikan brand dan produk dengan pola hidup yang lebih berkelanjutan. Meski hal ini harus dipertanggungjawabkan di kemudian hari, tapi setidaknya aktivasi ini bisa memberikan value tersendiri pada brand di benak masyarakat.
4. Merengkuh Pasar Baru
Pegiat pola hidup berkelanjutan membentuk satu segmen pasar baru yang terbilang menantang untuk disasar. Dengan preferensi produk yang unik dan kontek yang memiliki karakter tertentu, kamu bisa masuk pada segmen ini dengan green marketing.
Tentu riset harus dilakukan secara mendalam agar tidak terjadi kesalahan dalam penyusunan strategi. Tapi setelah memiliki data kuat, segmen pasar ini akan jadi salah satu pelanggan loyal yang kamu punya untuk jangka panjang.
5. Untuk Produksi, Efisiensi Biaya Overhead
Karena efek dari kampanye berkelanjutan ini akan membawa perubahan pada unit produksi, secara langsung biaya overhead akan menurun. Penggunaan air, energi, hingga operasional bulanan dapat beralih menjadi lebih efisien dalam rangka mengurangi limbah dan dampak buruk pada lingkungan akibat kegiatan bisnis.
Beberapa Contoh Penerapan Green Marketing
Untuk bisa menggunakan strategi pemasaran ini, yang harus kamu perhatikan adalah bahwa setiap aspek yang terkandung dalam produk, proses produksi, hingga ke pemasaran, wajib memiliki nilai berkelanjutan.
Misalnya, tidak menggunakan bahan sekali pakai, kegiatan pemasaran atau aktivitas dapat membantu membawa dampak baik untuk lingkungan, atau pemanfaatan bahan baku hingga benar-benar tidak lagi memiliki nilai guna sehingga mudah diurai oleh alam.
Contoh yang bisa kamu cermati antara lain adalah sebagai berikut.
- Penggunaan kemasan produk dari hasil daur ulang
- Kampanye penanaman bibit pohon dalam rangka peluncuran produk baru
- Penggunaan material organik sebagai bahan baku produk yang dipasarkan
- Penerapan proses produksi yang lebih ramah lingkungan
- Pengolahan limbah optimal sebelum dilepaskan ke alam
- Kampanye penggunaan kemasan isi ulang untuk produk yang dijual
Dan lain sebagainya.
Baca Juga: Aplikasi Jualan Online Terbaik, Jangan Lewatkan iSeller!
Pada dasarnya green marketing sendiri adalah sebuah langkah yang dilakukan oleh perusahaan atau bisnis untuk terus beradaptasi dengan tren yang berkembang. Dengan demikian, citra baik bisa terbangun, dan produk yang dipasarkan semakin diminati pelanggan.
Untuk memaksimalkan efek dan effort penerapan green marketing sendiri kamu juga bisa menggunakan produk dari iSeller, yang merupakan sistem kasir digital yang hanya melibatkan perangkat keras dengan jumlah minimal. Karena seluruh proses dan sistemnya dilakukan pada komputer, maka limbah seperti struk belanja bisa dieliminasi. Maksimalkan setiap fitur yang bisa digunakan dari iSeller sekarang dengan mengajukan COBA GRATIS, dan mari tumbuh bersama iSeller!