Laporan keuangan adalah salah satu alat terpenting dalam dunia bisnis. Ini adalah dokumen yang mencerminkan kesehatan finansial suatu perusahaan, yang sangat dibutuhkan oleh pemangku kepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan pihak berkepentingan lainnya. Laporan keuangan terdiri dari beberapa jenis, masing-masing memiliki tujuan dan cakupan informasi yang berbeda-beda. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis laporan keuangan beserta contohnya.
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi ini juga dikenal sebagai income statement, adalah laporan yang menggambarkan pendapatan, biaya, dan laba atau rugi bersih suatu perusahaan selama periode tertentu. Tujuannya memberikan gambaran tentang seberapa baik atau buruk performa keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Contoh laporan laba rugi:
Pendapatan Bersih | 500.000 |
Biaya Produksi | 250.000 |
Laba Kotor | 250.000 |
Biaya Operasional | 100.000 |
Laba Sebelum Pajak | 150.000 |
Beban Pajak | 50.000 |
Laba Bersih | 100.000 |
2. Laporan Neraca
Laporan neraca, atau balance sheet, adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Laporan ini mencakup aktiva (aset), kewajiban (liabilitas), dan ekuitas pemilik perusahaan. Neraca adalah salah satu laporan keuangan yang sangat penting karena memberikan gambaran tentang seberapa sehat keuangan perusahaan.
Contoh laporan neraca:
Aset | 600.000 |
– Aset Lancar | 300.000 |
– Aset Tetap | 200.000 |
Kewajiban | 300.000 |
-Kewajiban Lancar | 100.000 |
– Kewajiban Jangka Panjang | 200.000 |
Ekuitas Pemilik | 300.000 |
Baca juga: Mudah! Begini 5 Cara Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas, atau cash flow statement, adalah laporan yang menggambarkan arus masuk dan arus keluar uang tunai suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini dibagi menjadi tiga bagian utama: arus kas dari aktivitas operasional, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan. Laporan arus kas membantu memahami bagaimana perusahaan mengelola arus kasnya.
Contoh laporan arus kas:
Arus Kas dari Aktivitas Operasional | 200,000 |
Arus Kas dari Aktivitas Investasi | -50,000 |
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan | -100,000 |
Perubahan Bersih dalam Kas | 50,000 |
Kas Awal Periode | 100,000 |
Kas Akhir Periode | 150,000 |
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas, atau statement of equity, adalah laporan yang mencatat perubahan ekuitas pemilik suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini mencakup laba bersih, investasi pemilik, pembagian dividen, dan perubahan lain dalam ekuitas. Laporan perubahan ekuitas membantu pemegang saham dan investor memahami bagaimana ekuitas perusahaan berkembang dari waktu ke waktu.
Contoh laporan perubahan ekuitas:
Ekuitas awal periode | 250,000 |
Laba bersih periode | 100,000 |
Investasi pemilik | 50,000 |
Pembagian dividen | -20,000 |
Perubahan lain dalam ekuitas | 10,000 |
Ekuitas akhir periode | 390,000 |
5. Laporan Tambahan (Catatan atas Laporan Keuangan)
Selain keempat jenis laporan keuangan di atas, terdapat juga laporan tambahan atau catatan atas laporan keuangan. Laporan ini berisi informasi tambahan yang mendetail tentang item-item yang terdapat dalam laporan keuangan utama. Catatan atas laporan keuangan dapat mencakup penjelasan tentang metode akuntansi yang digunakan, peristiwa yang signifikan, dan informasi lain yang relevan.
Contoh catatan atas laporan keuangan:
- Kebijakan Akuntansi: Penjelasan tentang prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan oleh perusahaan.
- Peristiwa Signifikan: Informasi tentang peristiwa signifikan yang mempengaruhi keuangan perusahaan, seperti perubahan kepemilikan atau restrukturisasi.
- Komitmen dan Kontinjensi: Informasi tentang komitmen masa depan, seperti kontrak jangka panjang, serta kontinjensi seperti gugatan hukum yang mungkin mempengaruhi perusahaan.
- Segmentasi Bisnis: Jika perusahaan memiliki beberapa segmen bisnis, catatan ini dapat memberikan informasi tentang performa masing-masing segmen.
- Nilai Wajar Aset dan Kewajiban: Penilaian nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat berdampak signifikan pada laporan keuangan.
Baca juga: Kenali 5 Term of Payment Ini, Pastikan Tepat Penggunaanya
Laporan keuangan adalah alat yang sangat penting dalam mengukur kesehatan finansial suatu perusahaan. Jenis-jenis laporan keuangan yang telah kita bahas di atas, yaitu laporan laba rugi, neraca, arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan, semua memiliki peran kunci dalam memberikan informasi kepada pemangku kepentingan tentang performa keuangan perusahaan.
Pemahaman yang baik tentang jenis-jenis laporan keuangan dan bagaimana membacanya sangat penting bagi pemilik bisnis, investor, analis keuangan, dan semua pihak yang tertarik dalam melacak kinerja keuangan suatu perusahaan. Dengan iSeller, laporan keuangan bisnis kamu akan menjadi lebih rapi, detail, dan mudah untuk dianalisis. Karena, sistem iSeller mampu mengintegrasikan berbagai macam kanal penjualan yang kamu miliki, sehingga semua pelaporan lebih mudah diakses pada satu perangkat saja. Sistem iSeller sangat adaptif pada berbagai jenis bisnis kekinian, langsung saja klik di sini untuk dan COBA GRATIS sekarang!