Suka membaca artikel dari situs sebuah merek? Atau menemukan ajakan untuk menggunakan produk atau layanan tertentu di akhir konten? Ya, itu semua adalah contoh dari apa yang akan dibahas dalam artikel ini, yaitu content marketing atau pemasaran berbasis konten. Jenis pemasaran ini merupakan transformasi baru dalam mengikuti tren arus digital yang semakin kencang. Saat ini, kemajuan bisnis turut didorong oleh strategi daring.
Dulu, artikel identik dengan media jurnalistik sebagai sarana menyebarkan pesan informatif terkini. Saat ini, fungsi tersebut dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis, baik korporat maupun startup, untuk menyampaikan pesan dan saran produk yang dekat dengan konsumen. Karena itu, pemasaran berbasis konten mendapat pengakuan sebagai salah satu pilar utama untuk membangun hubungan yang solid, menonjolkan kehadiran merek, dan berpengaruh pada keputusan konsumen.
Content marketing adalah jenis dari marketing yang memancing konsumen dan membangun kepercayaan. Ingin tahu lebih dalam mengenai konten jenis ini beserta strateginya? Simak lebih lanjut melalui artikel ini, ya!
Baca Juga: 11 Langkah Membuat Website Toko Online Sendiri yang Mudah
Definisi Content Marketing dalam Bisnis
Content marketing adalah pengembangan dan distribusi konten yang relevan dan bermanfaat bagi pengguna. Dengan konsistensi menggunakan marketing ini, Anda membangun kedekatan yang lebih personal dengan pelanggan. Ketika audiens Anda berpikir bahwa sebuah konten sangat relevan dengan dirinya dan penuh saran yang membangun, mungkin mereka akan melakukan pertimbangan lebih untuk membeli barang.
Pemasaran berbasis konten adalah taktik cerdas yang bekerja optimal. Lalu, cara ini juga menyajikan kesempatan yang lebih kompetitif. Alasan tersebut berdasar pada hasil data dari laman Intuit Mailchimp:
- Situs produk dengan blog mendapatkan exposure sebesar 67% dari perusahaan yang tidak membangun konten blog.
- 67% dari pemasar B2B (Business to Business) berkata bahwa pemasaran konten meningkatkan engagement dan leads yang mereka atur.
- 88% orang membeli produk atau layanan dari konten video suatu bisnis.
Promosi dengan memanfaatkan konten di media sosial memiliki banyak keuntungan. Ketika seluruh konten berjalan dengan efektif, strategi ini akan menimbulkan dampak positif sebagai berikut:
1. Meningkatkan Visibilitas Bisnis Secara Daring
Strategi konten membantu Anda menggaet banyak pihak yang tertarik dengan produk. Entah itu untuk membeli atau bahkan menjalin kerja sama. Contohnya seperti Anda banyak mengunggah konten produk dengan mengaitkan tren media sosial yang sedang berlangsung dan membawa solusi bagi penonton. Penawaran dalam bentuk yang menyenangkan dan edukatif membuat merek Anda dikenal secara luas secara online.
2. Menghasilkan Lebih Banyak Prospek
Konten yang informatif untuk produk akan membangun kepercayaan dan membuat pelanggan bisa dengan nyaman membeli suatu produk. Jadi, melalui hal ini, terdapat celah prospek yang menguntungkan dan dimulainya hubungan yang erat dengan calon pembeli.
3. Penambah Loyalitas
Pelanggan adalah elemen utama bagi sebuah bisnis agar berkembang. Tentu Anda akan sangat senang bila Anda mengetahui beberapa orang yang selalu setia mengenakan dan selalu membeli produk yang Anda jual. Itulah yang dapat Anda sebut dengan loyalitas pelanggan.
Loyalitas sangat penting dalam pemasaran. Kesetiaan yang terbangun di benak konsumen membuat mereka melakukan pembelian berulang. Merawat kesetiaan dapat dilakukan dengan banyak cara, termasuk melalui konten di situs atau media sosial bisnis.
Bagaimana Content Marketing Bekerja?
Bisnis Anda sangat bisa menggunakan konten sebagai alat penarik prospek, pendukung produk atau layanan sebagai media yang informatif, dan cara yang keren serta kreatif untuk menutup penjualan bila produk atau layanan Anda ludes terjual hingga harus restock lagi.
Efektivitas konten bergantung pada penyampaian yang tepat di setiap tahapan penjualan, mulai dari kesadaran, pertimbangan, hingga pembelian. Apa yang dimaksud dengan ketiga pendekatan ini? Mari cari tahu lebih lanjut!
1. Tahap Kesadaran (Awareness Stage)
Pada siklus ini, pembuatan konten harus berfokus pada kekhawatiran pembaca atau penonton yang berkaitan dengan produk atau layanan. Dengan begitu, calon pelanggan merasa dimengerti dan Anda punya peluang lebih untuk terlibat lebih dalam dengan mereka.
Konten harus mendidik dan membawa solusi. Jenis konten terbaik untuk tahap kesadaran adalah artikel, postingan di blog, buku elektronik, video, atau buletin. Contohnya seperti berikut ini:
- Sebuah pusat seni menulis artikel mengenai lukisan karya Pablo Picasso.
- Sebuah perusahaan saus membuat video berdurasi singkat tentang “3 Menu Makanan Lezat yang Menggunakan Saus Tomat”.
2. Tahap Pertimbangan (Consideration Stage)
Di tahap pertimbangan, konten harus menggabungkan informasi dan pemasaran. Masukkan beragam fungsi produk atau layanan dan bagaimana fitur tersebut mampu menjadi jawaban bagi masalah calon pelanggan. Konten harus sesuai dengan apa yang ditawarkan bisnis Anda. Bentuk konten yang cocok untuk tahap ini mencakup studi kasus, artikel atau video petunjuk, dan lembar kerja. Contoh yang mungkin Anda temui adalah seperti berikut ini:
- iSeller, sebagai perusahaan yang mengembangkan konsep Point of Sale (POS) menulis artikel berjudul “Restaurant POS Platform: Fungsi, Cara Kerja, dan Kelebihannya” yang merinci fungsi dan fitur POS untuk memudahkan operasional restoran.
- Sebuah retail mode ternama menampilkan studi kasus acara yang sukses dengan fokus pada manfaat yang mereka tawarkan, seperti “Cara Memastikan Pakaian Anda Mengusung Konsep Ramah Lingkungan”.
3. Tahap Penutupan (Closing Stage)
Pada tahap ini, selain bisa fokus pada penjualan, jelaskanlah mengapa produk atau layanan yang Anda miliki adalah pilihan terbaik, bukan hanya seberapa hebat layanan atau produk Anda. Komponen utama dari penyampaian yang ada di konten adalah keahlian, pengetahuan, dan manfaat yang berbeda dari milik kompetitor.
Kalau ada banyak pelanggan yang membuat konten ulasan terkait apa yang Anda jual, ini adalah celah untuk pemasaran konten Anda tanpa perlu mengeluarkan tenaga dan biaya sendiri. Tapi, konten ulasan video akan muncul jika merek Anda telah diketahui dan digunakan secara berkelanjutan. Jenis konten lainnya yang sesuai yaitu studi kasus, panduan untuk pembeli, video produk, dan laporan penelitian.
Langkah-langkah Memulai Content Marketing
Bagi beberapa pelaku bisnis, mengambil langkah pertama untuk content marketing bisa menjadi tantangan yang membingungkan. Ambil langkah pasti dengan panduan-panduan terpadu yang dapat Anda ikuti:
1. Penetapan Tujuan yang Jelas
Setiap orang pasti memiliki motif yang jelas dalam melakukan sesuatu agar tujuan tersebut dapat diraih. Begitu juga dengan content marketing. Tentukan lebih dulu apa yang ingin Anda dapatkan melalui strategi ini. Mungkin membangun brand awareness, menghasilkan leads (prospek), atau meningkatkan penjualan. Pastikan juga tujuan tersebut terukur dan dapat Anda nilai kesuksesannya.
2. Pemahaman Tentang Audiens
Siapa audiens produk atau layanan Anda? Apa saja yang mereka butuh dan cari dari sesuatu? Kedua pertanyaan dapat terjawab dengan melakukan riset pasar. Setelah itu, identifikasi perilaku mereka secara daring. Dengan begitu, Anda mengetahui model konten seperti apa dan jenis media sosial apa yang digemari oleh calon konsumen.
3. Content Planning (Perencanaan Konten)
Content planning merupakan petunjuk wajib bagi para content creator dalam merancang postingan. Mereka menyusun jadwal dan topik apa saja yang akan dibuat konten berdasarkan kegemaran audiens dan relevansinya dengan produk atau layanan. Kebutuhan audiens beragam, jadi pertinbangkan berbagai format konten seperti artikel blog, video, infografis, dan podcast.
4. Pembuatan Konten yang Berkualitas
Ketika membuat konten, fokuslah pada memberikan nilai tambah kepada audiens Anda. Konten yang berkualitas akan menarik perhatian, membangun kepercayaan, dan mendorong keterlibatan. Jadilah kreatif dan unik dalam pendekatan Anda.
5. Mendistribusikan Konten dengan Bijak
Sekalipun konten Anda brilian, itu tidak akan memberikan dampak tanpa distribusi yang efektif. Gunakan berbagai kanal online seperti situs web, media sosial, email, dan platform konten lainnya untuk mencapai audiens Anda.
6. Menganalisis dan Menyesuaikan
Terakhir, tetaplah fleksibel dan terbuka terhadap umpan balik. Lakukan analisis reguler terhadap kinerja konten Anda dan gunakan wawasan ini untuk mengidentifikasi peluang perbaikan dan penyesuaian di masa depan. Dalam hal ini, ada dapat memanfaatkan tools seperti Google Analytics untuk memantau kinerja konten.
Baca Juga: 7 Cara Bikin Konten yang Baik dan Benar untuk Bisnis
Content marketing menjadi kekuatan tak terelakkan yang memperkokoh jalinan dengan audiens, membangun perhatian kepada kesadaran merek, dan menggerakan pertumbuhan bisnis Anda. Strategi ini tidak menghasilkan dalam waktu sekejap, melainkan butuh proses yang melibatkan pengawasan, penyesuaian langkah, dan kreativitas. Ingatlah untuk terus menuangkan dedikasi dan nilai tambah kepada audiens. Dengan begitu, kesuksesan content marketing akan berjalan dengan baik mengiringi bisnis Anda. Selamat mencoba!