Halo, pembaca setia blog iSeller! Siapa yang gemar belanja online, terlebih lagi ketika sedang ada diskon besar-besaran untuk produk yang kamu incar? Pasti semua orang suka, ya! Potongan harga merupakan strategi hebat yang membuat semua orang tertarik untuk belanja. Sebagai bagian dari diskon, ada salah satu cara untuk menarik lebih banyak pelanggan di dunia bisnis daring, yaitu dengan fitur bernama “harga coret” atau price cuts!
Ketika kamu sedang melihat-lihat produk di aplikasi atau situs e-commerce kesayangan, tentu familiar dengan harga produk yang dicoret. Nah, itulah yang disebut harga coret! Namun, cara ini bukanlah sekadar coretan semata, melainkan suatu trik jitu untuk meningkatkan daya tarik produk hingga memainkan psikologis pembeli!
Melalui artikel ini, kamu akan mengetahui bermacam hal tentang price cuts untuk bisnis daring. Mulai dari pengertian, mengapa cara ini penting untuk bisnis kamu, hingga tahapan untuk membuat harga yang dicoret secara efektif.
Baca Juga: Lebih Praktis, Inilah 6 Tips Aman Transaksi Online
Apa Itu Harga Coret?
Strategi harga coret adalah sejenis diskon yang memajang harga normal yang dicoret menjadi nominal yang lebih rendah. Price cuts ini telah lama muncul di ritel atau supermarket. Secara umum, promosi ini dilakukan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan saja. Itulah mengapa hal ini mampu berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli suatu barang.
Keberadaan e-commerce merubah kebiasaan belanja orang Indonesia yang tadinya berkunjung ke toko menjadi transaksi jual-beli daring. Pada momen-momen tertentu, seperti hari raya, barang yang sedang diskon menjadi magnet bagi konsumen dan alat untuk menjaring laba. Karena spesial, price cuts tidak bertahan lama dan akhirnya menjadi buruan konsumen agar tidak kehilangan barang incarannya.
Mengutip dari laman CNBC Indonesia, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, mengungkapkan bahwa ada jumlah e-commerce di Oktober 2023 meraih angka Rp42,2 triliun. Transaksi ini diperkuat dengan adanya promo, terutama di tanggal kembar seperti 12.12. Masyarakat berminat pada produk kecantikan, kebutuhan kantor dan alat rumah tangga, hingga perawatan diri.
Tujuan dari harga coret adalah penjual ingin menunjukkan kepada pembeli bahwa ada penawaran yang berbeda dari tempat lain. Price cuts memengaruhi psikologis pembeli karena adanya urgensi.
Contoh dari harga coret yang sering kamu temui adalah sistem flash sale. Di sini, barang-barang diperdagangkan dalam waktu yang relatif singkat dan dengan harga murah. Eksklusivitas inilah yang membuat kamu tidak ingin kehilangan suatu barang.
Langkah-langkah Membuat Harga Coret di E-Commerce
Frekuensi pemberian harga coret untuk konsumen berdampak besar pada loyalitas mereka. Kamu mungkin akan setia dengan beberapa mereka karena mereka sering memberi diskon. Dengan melakukan pembelian, kamu mendapat produk impian tanpa mengeluarkan nominal asli barang tersebut. Bagi kamu yang memiliki toko di marketplace, kamu bisa membuatnya dengan metode di bawah ini.
1. Tentukan Produk yang Akan Kamu Beri Harga Coret
Pertama-tama, pilih barang yang nantinya akan terkena diskon. Dalam hal ini, perhatikan tren yang berlaku. Pastikan juga kamu memiliki stok barang yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan serta minat pelanggan.
2. Tetapkan Harga Potongan
Tahap selanjutnya adalah menentukan harga diskon yang hendak kamu berikan. Persentase diskon harus sesuai dengan strategi kamu. Misalnya 20%, 30%, atau 50%. Memasang diskon berarti memotong laba yang mungkin kamu dapatkan. Jadi, harga diskon tersebut masih menguntungkan kamu.
3. Tampilkan Diskon
Segera pajang diskon di situs web atau aplikasi e-commerce kamu. Biasanya, e-commerce memiliki pilihan khusus untuk menampilkan harga coret, sehingga cara ini bisa kamu atur dengan mudah.
Selain itu, tambahkan juga label diskon pada produk tersebut. Ini akan membantu pelanggan dengan cepat mengidentifikasi produk yang sedang terkena diskon dan meningkatkan daya tarik produk.
4. Pasang Penawaran Menarik
Kalau kamu lihat di situs atau aplikasi belanja daring, ada seller yang memasang diskon untuk produk bundle, seperti “beli dua lebih murah” atau bahkan “potongan harga tambahan untuk pembelian tertentu” dan gratis ongkos kirim. Hal ini dapat menarik lebih banyak pelanggan dan mendorong mereka untuk segera membeli.
5. Gunakan Teknik Penjualan
Ingin mendapat keuntungan yang lebih? Coba saja untuk menggunakan teknik penjualan yang menarik, seperti jumlah uang yang bisa pelanggan hemat atau batas waktu dalam “flash sale” untuk menciptakan rasa mendesak.
6. Pantau dan Evaluasi Kinerja Price Cuts
Lihat dan evaluasi seberapa besar teknik in berpengaruh pada penjualan produk kamu. Dari pemantauan ini, kamu bisa menyesuaikan strategi diskon di masa mendatang.
Baca Juga: 8 Tips Meningkatkan Customer Engagement, Kamu Wajib Praktik!
Formula untuk Menghitung Harga Coret
Perhitungan nominal barang untuk price cuts tidak bisa sembarangan dan harus dengan rumus yang tepat. Dengan rumus, kamu mendapat margin keuntungan yang tidak akan membuatmu rugi.
Setelah menentukan besaran harga asli dan persentase diskon, hitunglah besaran diskon itu dengan mengalikan harga asli dengan persentase diskon. Sebagai contoh, nominal asli barang adalah Rp100.000 dan memberikan potongannya sebesar 20%. Jadi, besaran diskon adalah Rp100.000 * 20% = Rp20.000.
Kemudian, kurangi besarnya diskon yang telah dihitung dari harga asli untuk mendapatkan price cuts. Sehingga, harga yang nantinya menjadi diskon adalah Rp100.000 – Rp20.000 = Rp80.000.
Itu dia penjelasan mengenai harga coret serta tahapan-tahapannya untuk menaikkan profit penjualan kamu. Oh iya, mengelola keuangan dan inventaris dengan baik juga kunci utama untuk keberhasilan suatu bisnis. Gerakkan bisnismu menuju keberhasilan dengan iSeller! Kamu bisa atur transaksi dan aktivitas bisnis kapan saja, di mana saja. Segara beralih ke iSeller dengan COBA GRATIS dan jalankan misi harga coret di e-commerce secara efektif!