Ditengah dinamika pasar yang semakin cepat dan ketat, memahami pasar adalah kunci bagi setiap bisnis yang ingin berkembang. Kompetisi bisnis sungguh tak terelakkan dan semakin banyak bisnis sejenis yang sama-sama ingin meraih sukses. Oleh karena itu, setiap pelaku usaha dan pemangku kepentingan harus tahu lebih dalam mengenai riset pemasaran. Riset pemasaran tidak hanya soal data berbentuk angka, melainkan sebuah fondasi untuk melahirkan beragam keputusan terbaik bagi bisnis.
Riset pemasaran menjadi landasan untuk meneliti tren, preferensi konsumen, dan perilaku pasar. Dari wawasan tentang apa saja yang sedang berlaku di tengah masyarakat, Anda membuka peluang baru melalui pengukiran strategi yang tepat. Mari jelajahi informasi mendalam dari riset pemasaran sebagai inovasi untuk bertemu dengan kepuasan pelanggan melalui artikel ini!
Mengenal Riset Pemasaran (Marketing Research)
Menurut buku Marketing Research: The Smart Way to Solve a Problem karya Dr. Ir. Eddy Soeryanti Soegoto, riset pemasaran adalah proses yang objektif dan sistematik dalam menghimpun informasi guna pengambilan keputusan yang berkaitan dengan proses pemasaran. Selanjutnya, data-data pemasaran akan diproses, dianalisis, dan diinterpretasi. Dari sini, pemangku kepentingan bisa mengungkap kesempatan-kesempatan, memberikan informasi aktual, dan melihat risiko yang lebih rendah untuk planning bisnis kedepannya.
Iklan atau promosi yang Anda tonton merupakan salah satu produk dari riset pemasaran untuk mencapai target audiens. Perkembangannya pun tak lepas dari bidang ilmu lain, seperti ilmu marketing, perilaku konsumen (psikologi), ilmu sosial, statistik, sampai teknologi aplikasi komputer. Di era sekarang, di mana perusahaan lebih modern, data marketing telah terintegrasi dengan sistem informasi pemasaran perusahaan atau biasa disebut Marketing Management Information System (MMIS).
Baca Juga: Apa Itu Data Analyst? Ini Peran Vitalnya di Dunia Bisnis
Apa Perbedaan Riset Pemasaran dengan Riset Pasar?
Istilah riset pemasaran kerap kali disamakan dengan riset pasar. Namun, keduanya berbeda. Riset pasar fokus pada pengumpulan dan analisis data tentang ukuran, perilaku, dan preferensi pasar secara umum. Data ini membantu pelaku bisnis untuk paham demografi, kebutuhan, dan keinginan pelanggan potensial.
Di sisi lain, riset pemasaran bertujuan pada penelitian untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Dalam prosesnya, riset pemasaran melibatkan informasi tentang target pasar, pesaing, dan tren industri sebagai pembimbing untuk menetapkan keputusan pemasaran.
Tujuan Riset Pemasaran
Marketing research memiliki beberapa tujuan pasti bagi pertumbuhan bisnis. Melalui riset yang efektif, pelaku bisnis dapat menentukan produk atau layanan baru yang mungkin laku terjual. Contohnya seperti melakukan survei kebutuhan produk makanan terbaru, survei kebutuhan layanan Wi-Fi berkecepatan tinggi, dan lain sebagainya.
Keputusan mengenai apakah pengembangan produk baru akan dilakukan atau tidak juga melalui marketing research. Selain itu, marketing research berperan penting untuk memperoleh informasi yang akurat dan dibenarkan secara metodologi. Kemudian, riset pemasaran membuka jalan untuk menembus hambatan-hambatan dalam proses penjualan produk atau jasa.
Langkah-langkah untuk Riset Pemasaran
Tahapan dalam melakukan riset pemasaran dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas proyek dan kebutuhan bisnis tertentu. Namun, secara umum, tahapan yang umum dalam melakukan riset pemasaran adalah sebagai berikut:
1. Definisi Tujuan
Identifikasi tujuan riset pemasaran Anda. Apa yang ingin Anda pelajari atau capai melalui riset ini? Tujuan dapat berkisar dari memahami pasar target hingga menguji efektivitas kampanye pemasaran.
2. Perumusan Pertanyaan Penelitian
Bentuk pertanyaan penelitian yang spesifik dan relevan dengan tujuan riset Anda. Pertanyaan ini akan menjadi dasar untuk merancang metodologi riset Anda.
3. Perencanaan Metodologi
Pilih metode riset yang sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang tersedia. Metode riset dapat mencakup survei, wawancara, observasi, atau analisis data sekunder.
4. Perancangan Sampel
Tentukan populasi atau sampel yang akan diteliti. Ini dapat melibatkan pemilihan sampel acak atau pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu yang relevan dengan tujuan riset.
5. Pengumpulan Data
Lakukan pengumpulan data sesuai dengan metodologi yang telah direncanakan. Pastikan untuk mencatat dengan akurat dan sistematis.
6. Analisis Data
Analisis data untuk mendapatkan wawasan dan temuan yang relevan dengan tujuan riset Anda. Ini bisa melibatkan penggunaan teknik statistik atau pendekatan analisis kualitatif, tergantung pada jenis data yang Anda kumpulkan.
7. Interpretasi Hasil
Interpretasikan temuan dari analisis data Anda dan hubungkan kembali ke tujuan awal riset Anda. Cari tahu implikasi dari temuan Anda terhadap strategi pemasaran yang diimplementasikan.
8. Penyusunan Laporan
Susun laporan riset yang jelas dan sistematis. Laporkan temuan Anda, metodologi riset, dan interpretasi hasil secara terperinci.
9. Pengambilan Keputusan
Gunakan wawasan yang diperoleh dari riset untuk mendukung pengambilan keputusan strategis dalam pemasaran. Ini bisa mencakup perubahan dalam rencana pemasaran, pengembangan produk, atau penyesuaian target pasar.
10. Evaluasi dan Pembaruan
Evaluasi efektivitas riset Anda dan hasilnya terhadap tujuan awal. Pakai hasil evaluasi ini untuk memperbaiki dan memperbarui strategi riset dan pemasaran Anda di masa depan.
Jenis-jenis Riset Pemasaran
Ada beberapa jenis riset pemasaran yang umum digunakan untuk memahami pasar dan mendukung pengambilan keputusan strategis dalam pemasaran. Berikut adalah beberapa jenis riset pemasaran yang umum seperti yang dikutip dari laman Investopedia:
- Face-to-Face Interviews: perusahaan riset pasar akan mewawancarai orang-orang di jalan tentang surat kabar dan majalah yang konsumen baca secara teratur dan menanyakan apakah mereka mengingat kembali iklan atau merek yang diterbitkan di surat kabar dan majalah tersebut. Data dari wawancara akan dibandingkan dengan peredaran publikasi untuk mengetahui efektivitas iklan tersebut.
- Focus Group: focus group atau kelompok fokus ialah sejumlah kecil perwakilan konsumen yang dipilih untuk mencoba suatu produk atau menonton iklan. Setelah itu, kelompok akan dimintai feedback mengenai persepsi mereka terhadap produk, merek perusahaan, atau produk pesaing.
- Phone Research: pewawancara melalui telepon dapat mengumpulkan informasi melalui cara yang efisien dan hemat biaya. Riset via telepon menjadi taktik pilihan para researcher selama bertahun-tahun.
- Survey Research: survei menjadi cara yang hemat dan efisien untuk mengetahui sikap konsumen tanpa harus mewawancarai siapa pun secara langsung. Saat ini, banyak survei dilakukan melalui platform online seperti Google Form.
- Online Market Research: masyarakat semakin banyak yang menghabiskan waktu mereka secara online. Jadi, aktivitas riset pasar juga beralih ke online. Pengumpulan data masih menggunakan bentuk ala survei.
Riset pemasaran menjadi alat yang ampuh untuk memahami pasar dan fondasi kokoh bagi pengambilan keputusan strategis. Dengan wawasan yang semakin mendalam, Anda dapat membuka kesempatan baru, mengatasi tantangan, dan memperkuat posisi Anda dalam persaingan pasar yang semakin ketat.
Baca Juga: Apa Itu Marketing? Pahami Konsep Dasar dan Perannya dalam Bisnis
Dapatkan Data yang Dibutuhkan untuk Riset Pemasaran dengan iSeller!
Anda butuh tools yang dapat meninjau data pelanggan, data penjualan, dan segala aktivitas yang membuat operasional bisnismu berjalan lancar, seperti layanan dari iSeller! Berjualan di toko offline jadi lebih mudah dengan perangkat canggih, mulai dari aplikasi kasir, Digital Kiosk, sampai iSeller Pay! iSeller juga terintegrasi dengan toko online di website, media sosial, dan marketplace terkemuka di Indonesia.
Jadi, kolaborasikan data marketing dengan perangkat dan layanan iSeller untuk mendapatkan strategi terbaik bagi perusahaan atau bisnis Anda! Klik COBA GRATIS atau jadwalkan demo saat ini juga!