Apa itu forecasting? Jika kamu terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, istilah ini merujuk kepada “peramalan” atau “prediksi”. Inilah sebuah alasan mengapa forecasting lekat dengan laporan prakiraan cuaca. Namun, forecast pun populer untuk melakukan prediksi di beberapa bidang, termasuk bisnis dan penjualan.
Meskipun belum begitu populer, metode prakiraan dalam bisnis memiliki peran penting bagi suatu perusahaan. Dari sini, pemangku kepentingan mengetahui seperti apa prospek industri yang digeluti beserta masa depan perusahaan. Dengan begitu, pelaku usaha memiliki proyeksi berbasis data yang dihimpun dengan hati-hati.
Lalu, apa sebenarnya definisi dari forecast dalam lingkup bisnis? Apakah prosesnya meliputi langkah-langkah yang cukup rumit? Kemudian apa saja jenis-jenis dari prakiraan bisnis?
Mari simak selengkapnya dalam artikel ini!
Baca Juga: 9 Tips Melakukan Analisis Penjualan yang Efektif, Pakai iSeller!
Memahami Forecasting Bisnis
Berdasarkan laman Investopedia, definisi peramalan bisnis adalah pembuatan perkiraan berdasarkan informasi mengenai metrik bisnis tertentu. Metrik ini bisa mencerminkan hal-hal yang berkaitan dengan bisnis, seperti pertumbuhan penjualan atau prediksi perekonomian secara menyeluruh. Contohnya semisal Anda memiliki bisnis kue kering. Anda membuat prediksi seberapa banyak tingkat permintaan kue kering menjelang hari raya.
Metode forecast adalah sebuah petunjuk dan alat bantu untuk merancang rencana bisnis yang efektif. Umumnya, kegiatan peramalan ini dilaksanakan oleh tim pemasaran untuk mengetahui kemungkinan jumlah permintaan produk. Data hasil perencanaan menjadi dasar dari penentuan jumlah produksi produk, sehingga pelaku bisnis mendapat bayangan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk operasional bisnisnya. Selain itu, perkiraan bisnis membantu Anda untuk mengatasi segala potensi kendala yang mungkin terjadi.
Metode dan Pendekatan Forecasting Bisnis
Pembuatan prediksi yang tepat membutuhkan kolaborasi pemangku kepentingan, manajer, analis data, dan juga analis bisnis yang mampu membaca metode mana yang terbaik untuk perusahaan. Metode-metode forecasting mengandalkan data sebagai sumber penarikan keputusan yang valid. Ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan seperti yang dikutip dari laman Indeed, yaitu sebagai berikut:
1. Naive Forecasting Methods (Metode Perhitungan Naif)
Metode perkiraan naif digunakan banyak analis untuk mengecek tingkat akurasi hasil dari metode forecast lainnya. Proses dalam metode naif bersumber dari kompilasi data yang tersimpan dengan baik di masa lalu, tanpa adanya penyesuaian apa pun untuk memperhitungkan tren.
2. Qualitative Methods (Metode Kualitatif)
Walaupun Anda hanya punya data yang terbatas, tapi pembuatan proyeksi tetap harus dilakukan. Karena itu, Anda membutuhkan pendekatan kualitatif. Hasil perhitungan melalui metode ini didapat melalui opini para ahli dan manajer, informasi survei, dan data historis yang relevan. Metode kualitatif terbilang cocok untuk Anda yang ingin membuat inovasi produk, pembuatan produk baru, atau produk yang berbasis teknologi terbarukan, karena Anda hanya punya data yang sedikit atau bahkan tidak ada.
3. Metode Peramalan Kausal
Pendekatan ini menggunakan hubungan kausal antara variabel yang akan diprediksi (variabel dependen) dan satu atau lebih variabel lain yang dianggap sebagai penyebab perubahan dalam variabel dependen tersebut (variabel independen). Peramalan kausal dipilih berdasarkan asumsi bahwa terdapat hubungan sebab-akibat antara dua jenis variabel tersebut.
Dalam konteks bisnis, metode peramalan kausal digunakan ketika terdapat faktor-faktor tertentu yang diyakini mempengaruhi permintaan atau perilaku pasar. Contohnya, jika sebuah perusahaan ingin meramalkan penjualan produknya, variabel independen yang dapat dipertimbangkan meliputi harga produk, biaya promosi, kondisi ekonomi, atau tren industri.
4. Time Series Forecasting Model (Model Perkiraan Deret Waktu)
Model estimasi ini menggunakan data masa lalu. Gunakan data ini setelah mengumpulkan dan mencatat bahan referensi selama periode waktu tertentu, seperti misalnya penjualan produk pada kuartal fiskal ketiga selama lima tahun terakhir. Pola dan kemutakhiran pasar selalu berubah. Jadi, gunakan data historis untuk memberi informasi dan merencanakan keputusan di masa depan.
Manfaat Forecasting bagi Bisnis
Forecasting atau peramalan memiliki berbagai manfaat yang penting bagi bisnis. Secara umum, berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari pembentukan proyeksi dalam konteks bisnis:
1. Perencanaan yang Lebih Baik
Dengan menggunakan forecasting, bisnis dapat mengidentifikasi tren dan pola dalam data historis mereka serta membuat perkiraan tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk merencanakan kegiatan operasional, produksi, dan pemasaran dengan lebih baik.
2. Pengambilan Keputusan yang Lebih Akurat
Forecasting membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih akurat dengan menyediakan informasi yang lebih baik tentang apa yang diharapkan di masa mendatang. Sehingga, pihak manajemen dapat membuat keputusan yang lebih tepat waktu dan strategis.
3. Optimasi Rantai Pasokan
Melalui estimasi permintaan di masa depan, perusahaan dapat mengoptimalkan rantai pasokan mereka dengan cara yang lebih efisien. Mereka dapat mengatur produksi, persediaan, dan distribusi barang secara lebih baik untuk menghindari kekurangan atau kelebihan stok.
4. Manajemen Keuangan yang Lebih Baik
Peramalan pendapatan dan biaya di masa mendatang membantu manajemen dalam merencanakan pengeluaran, mengalokasikan sumber daya, dan mengelola kas dengan lebih efektif. Hal ini membantu dalam meminimalkan risiko keuangan dan menjaga kesehatan finansial perusahaan.
5. Peningkatan Efisiensi Operasional
Perkiraan yang akurat tentang permintaan dan kebutuhan di masa mendatang akan menolong perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka. Mereka dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan produktivitas.
6. Pengembangan Strategi Pemasaran yang Lebih Efektif
Peramalan membantu dalam merencanakan strategi pemasaran yang lebih efektif dengan memahami perilaku pelanggan dan tren pasar. Dengan begitu, perusahaan punya “penunjuk” dalam mengarahkan upaya pemasaran mereka dengan lebih baik dan mencapai target audiens dengan lebih efisien.
Baca Juga: Apa Itu Data Analyst? Ini Peran Vitalnya di Dunia Bisnis
Tips Singkat untuk Melakukan Peramalan Bisnis
Merancang estimasi bisnis bukanlah aktivitas yang mudah. Oleh karena itu, Anda perlu perencanaan yang matang agar proyeksi mengenai masa depan perusahaan bisa sesuai dengan harapan. Inilah beberapa tips yang mungkin membantu Anda untuk menerapkan berbagai model peramalan bisnis:
- Gunakan data yang relevan: Lakukanlah penyortiran data terlebih dahulu. Data yang sesuai membuat Anda dapat memilih teknik perkiraan yang cocok. Contoh data yang relevan ialah mencakup angka penjualan dan analisis kompetitor.
- Evaluasi perkiraan bisnis: Lihat kembali apa yang harus disesuaikan untuk membuat estimasi bisnis secara konsisten. Hal ini bisa Anda lakukan dengan melakukan perbandingan data aktual dengan hasil yang diperkirakan.
- Manfaatkan alat pertimbangan: meskipun Anda memiliki tim yang kredibel di bidang analisis bisnis dan data, menggunakan alat perkiraan seperti perangkat lunak khusus bisnis atau sistem manajemen hubungan akan memaksimalkan proses perkiraan bisnis. Gunakan alat-alat yang sesuai dengan kebutuhan dan metode perkiraan yang telah dipilih.
Rencanakan Proyeksi Perusahaan di Masa Mendatang bersama iSeller!
iSeller menyediakan segala kebutuhan bisnis Anda melalui fitur-fitur yang canggih di kelasnya. Anda dapat mengelola inventaris dengan mudah, manajemen pelanggan, promosi produk, hingga mendapatkan metrik analisis penjualan dan performa peluang usaha yang dibutuhkan untuk membuat peramalan bisnis! Semuanya terintegrasi dalam satu platform.
Hilangkan asumsi dan buka akses menuju pertumbuhan bisnis yang signifikan dengan iSeller! COBA GRATIS dan unduh iSeller Admin App untuk tetap terhubung dengan bisnis Anda!