Apakah Anda sedang menjalankan bisnis? Dunia bisnis memiliki persaingan yang sangat ketat dan penuh dinamika tak terduga. Ada banyak tantangan datang dari berbagai arah. Maka dari itu, setiap perusahaan perlu menerapkan metode Enterprise Risk Management (ERM). Enterprise Risk Management adalah sebuah metode untuk pengelolaan serta sebagai nahkoda agar terhindar dari situasi tak terduga yang dapat mengancam stabilitas perusahaan.
Secara umum, Enterprise Risk Management merupakan teori yang khusus digunakan ekosistem bisnis. Tanpa adanya prinsip ini, pebisnis akan kesulitan dalam mengetahui berbagai unsur negatif yang mungkin menghampiri sebuah perusahaan. ERM bukan tentang memberikan proteksi total atau menghilangkan risiko, tetapi adalah langkah awal untuk mengelolanya.
Setiap perusahaan menghadapi gelombang tantangan yang berbeda-beda. Jadi, ERM memiliki keunggulan sebagai suatu elemen vital dari penarikan strategi bisnis di dalam perusahaan. Manajemen risiko sama pentingnya dengan jenis manajemen lainnya, jadi setiap perusahaan atau pelaku bisnis perlu memahaminya secara mendalam. Mari simak pengertian, jenis, dan cara menerapkan praktik terbaik ERM melalui artikel ini!
Baca Juga: Resiko Usaha yang Harus Dihadapi Pebisnis dan Cara Mengatasinya
Enterprise Risk Management Adalah…
Mengutip laman Investopedia, Enterprise Risk Management (ERM) adalah metode yang melihat risiko secara strategis dari kacamata sebuah organisasi. Ini adalah strategi yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengakses, dan persiapan untuk pada situasi yang tidak diinginkan. Melalui sebuah pendekatan holistik, enterprise risk management membentuk pengambilan keputusan di tingkat manajemen untuk pengawasan seluruh unit perusahaan.
ERM sering kali melibatkan penyediaan rencana risiko bagi seluruh pemangku kepentingan sebagai bagian dari laporan tahunan. Karena setiap industri memiliki risiko tersendiri, enterprise risk management telah diaplikasikan untuk lintas industri, seperti konstruksi, kesehatan masyarakat, pembangunan, energi, hingga keuangan dan asuransi.
Kegunaan Enterprise Risk Management bagi Bisnis
Enterprise Risk Management (ERM) memiliki peran penting dalam memastikan keselamatan dan kesinambungan operasional sebuah perusahaan di tengah lingkungan bisnis yang dinamis dan penuh dengan ketidakpastian. Berikut adalah beberapa kegunaan utama ERM bagi perusahaan:
1. Identifikasi Risiko secara Holistik
ERM membantu perusahaan mengidentifikasi risiko secara holistik, tidak hanya fokus pada risiko finansial, tetapi juga risiko operasional, reputasi, kepatuhan, dan lainnya. Dengan demikian, perusahaan dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang potensi ancaman yang mungkin datang.
2. Evaluasi Risiko
Langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi untuk menilai dampak dan kemungkinan masing-masing risiko. Dengan penilaian ini, perusahaan dapat menentukan risiko mana yang paling signifikan dan memprioritaskan sumber daya untuk mengelola mereka dengan efektif.
3. Pengambilan Keputusan yang Lebih Bijak
Dengan informasi yang diperoleh dari proses ERM, para pemimpin perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih informatif. Mereka dapat menghindari keputusan yang tidak rasional atau impulsif dan mengarahkan perusahaan ke arah yang lebih stabil dan berkelanjutan.
4. Optimalisasi Peluang
Selain mengelola risiko, ERM juga membantu perusahaan dalam mengidentifikasi peluang-peluang baru yang mungkin muncul. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan bisnis, perusahaan dapat memanfaatkan peluang-peluang ini untuk pertumbuhan serta keunggulan bisnis secara kompetitif.
5. Meminimalisir Kerugian
Melalui implementasi strategi pengelolaan risiko yang efektif, perusahaan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian yang signifikan. Hal ini dapat melindungi perusahaan dari dampak negatif yang mungkin timbul akibat risiko yang tidak terkendali.
6. Peningkatan Kepatuhan
ERM membantu perusahaan untuk tetap mematuhi peraturan dan standar yang berlaku dalam industri mereka. Dengan memahami risiko kepatuhan yang mungkin dihadapi, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah aktif untuk memastikan kepatuhan yang tepat dengan regulasi yang berlaku.
7. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas
Proses ERM menciptakan tingkat transparansi yang lebih tinggi dalam organisasi, memungkinkan pemangku kepentingan untuk memahami risiko yang dihadapi perusahaan dan langkah-langkah yang diambil untuk mengelolanya. Hal ini juga meningkatkan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan.
7 Jenis Enterprise Risk Management (ERM)
Enterprise Risk Management (ERM) melibatkan identifikasi, evaluasi, dan pengelolaan risiko yang dihadapi oleh sebuah perusahaan dalam rangka mencapai tujuan bisnisnya. Berikut adalah beberapa jenis-jenis ERM yang umum ditemui:
1. Risiko Finansial
Ini adalah risiko yang terkait dengan perubahan nilai aset dan kewajiban keuangan perusahaan akibat fluktuasi pasar, suku bunga, nilai tukar mata uang, atau kondisi ekonomi global. ERM di bidang ini mencakup manajemen risiko investasi, likuiditas, dan kredit.
2. Risiko Operasional
Risiko operasional merupakan bagian dari penanganan kegagalan atau ketidaksempurnaan dalam proses internal, sistem, atau orang yang dapat mengakibatkan kerugian finansial, reputasi, atau kepatuhan. ERM di bidang ini mencakup manajemen risiko operasional seperti manajemen kualitas, keamanan informasi, dan ketahanan operasional.
3. Risiko Reputasi
Ini muncul ketika perusahaan menghadapi kritik publik atau penurunan citra merek akibat tindakan yang dianggap tidak etis, kegagalan layanan, atau sebuah skandal. Risiko reputasi ini adalah manajemen reputasi, krisis, dan hubungan media.
4. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan terkait dengan pelanggaran hukum, peraturan, atau kebijakan internal yang dapat mengakibatkan sanksi hukum, denda, atau kerugian reputasi. ERM di bidang ini termasuk manajemen kepatuhan, audit internal, dan pemantauan regulasi.
5. Risiko Strategis
Adalah risiko untuk menangani keputusan strategis yang salah, perubahan pasar yang tidak terduga, atau persaingan yang intensif yang dapat menghambat pencapaian tujuan bisnis jangka panjang perusahaan. Risiko strategis mencakup manajemen risiko strategis, perencanaan bisnis, dan analisis pasar.
6. Risiko Pasar
Hal ini berkaitan dengan fluktuasi harga, perubahan harga pasar, saham atau perubahan kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi nilai investasi atau pendapatan perusahaan. Risiko pasar terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu manajemen risiko komoditas, nilai tukar, dan suku bunga.
7. Risiko Lingkungan dan Sosial
Ini merupakan akibat dari dampak negatif perusahaan terhadap lingkungan, masyarakat, atau kesejahteraan sosial yang dapat mengakibatkan protes, tuntutan hukum, atau kerugian reputasi. Risiko lingkungan dan sosial mencakup manajemen risiko lingkungan, tanggung jawab sosial perusahaan, dan keberlanjutan.
Baca Juga: Penerapan Omnichannel dalam Bisnis, Ini 5 Strateginya!
Strategi Penerapan Enterprise Risk Management (ERM)
Menerapkan praktik ERM adalah langkah penting bagi pelaku bisnis agar perusahaannya terproteksi secaa maksimal. Perlindungan ini bertujuan untuk melindungi investasi, mengoptimalkan alokasi sumber daya, dan meningkatkan peluang sukses untuk jangka panjang. Inilah langkah singkat untuk membantu Anda mengimplementasikan konsep ERM dalam bisnis:
- Identifikasi risiko: perusahaan harus mengidentifikasi berbagai risiko yang mungkin timbul. Contohnya seperti risiko finansial, reputasi, bisnis, dan lain-lain.
- Evaluasi risiko: lakukan evaluasi dampak dan kemungkinan masing-masing risiko untuk tahu mana risiko yang paling signifikan dan membutuhkan perhatian lebih.
- Pengembangan strategi pengelolaan risiko: perusahaan mengembangkan strategi pengelolaan risiko yang sesuai, seperti mengurangi, mentransfer, atau menghindari risiko. Setelah itu, rencanakan langkah pasti untuk mengelola risiko tersebut.
- Implementasi program ERM: melaksanakan program ini harus melibatkan seluruh elemen perusahaan, seperti pelatihan karyawan, penyesuaian proses bisnis, dan integrasi sistem manajemen risiko.
- Monitoring dan evaluasi: jangan lupa untuk terus memantau efektivitas program ERM dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
- Komunikasi dan pelaporan: Komunikasikan program ERM dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal tentang risiko yang diidentifikasi, langkah-langkah yang diambil, dan hasil yang dicapai secara transparan.
Kendalikan Risiko Bisnis dengan iSeller!
Enterprise risk management adalah kunci untuk memastikan bahwa perusahaan tetap berada di jalur yang tepat. Dengan memahami dan mengelola risiko secara efektif, perusahaan dapat mengurangi potensi kerugian, meningkatkan peluang keberhasilan bisnis, dan mencapai tujuan bisnis dengan lebih yakin.
Nah, risiko dalam bisnis dapat kamu kelola dan kendalikan dengan sistem manajemen bisnis. Sistem ini mampu melacak aktivitas bisnis dan mengidentifikasi risiko yang tentunya membantu Anda dalam mengambil kebijakan. Teknologi ini dapat Anda rasakan dengan sistem iSeller yang menyediakan sistem POS canggih, terintegrasi, dan efektif.
Melalui POS System, kamu mendapatkan seluruh data terkait bisnis yang berguna sebagai dasar pengambilan keputusan untuk meminimalisir risiko. Ketahui informasi selengkapnya dengan visit website iSeller atau COBA GRATIS sekarang!