Franchise adalah Waralaba, Perhatikan Hal Ini Sebelum Memulai! - iSeller Blog

Franchise adalah Waralaba, Perhatikan Hal Ini Sebelum Memulai!

franchise adalah

Franchise adalah bentuk bisnis yang sedang berkembang pesat. Generasi sekarang familiar dengan model usaha ini sejak popularitas sebuah merek es krim asal Tiongkok yang menjamur di mana-mana dalam waktu singkat. Nyatanya, franchise telah hadir di Indonesia sejak beberapa tahun lalu, lho. Kamu mungkin mengenalnya sebagai waralaba.

Manfaatnya pun telah dirasakan banyak lapisan masyarakat. Berkat waralaba, hampir semua daerah di Indonesia dapat menikmati produk atau layanan yang biasanya hanya tersedia di kota-kota besar.

Lantas, seperti apa bentuk kerja sama franchise, biaya yang perlu kamu siapkan, dan tipe-tipenya secara umum? Yuk ketahui lebih lanjut lewat penjelasan berikut ini, ya!

Franchise adalah Sebuah Konsep Bisnis

Berdasarkan laman Investopedia, franchise adalah tipe lisensi yang menyerahkan akses untuk franchisee atau pewaralaba dalam bentuk pengetahuan, bisnis, proses, dan merek dagang milik induk usaha. Individu atau kelompok yang terlibat dalam kerja sama franchise jadi bisa menjual produk di bawah nama bisnis tertentu. Sebagai imbalan, penerima waralaba biasanya membayar kepada pemilik waralaba sejumlah biaya awal pendirian dan biaya lisensi tahunan. Tentunya, distribusi dan output produk antar waralaba yang satu dengan yang lain tidak berbeda guna menjaga kualitas dan branding perusahaan.

Format waralaba muncul secara tak sengaja oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer di tahun 1850-an, saat beliau ingin mendongkrak penyaluran produknya. Dewasa ini, waralaba didominasi oleh rumah makan atau produk makanan dan minuman. Walaupun begitu, toko waralaba di bidang lain tetap mampu meraih suksesnya saat ini. Contohnya seperti minimarket yang jumlahnya ribuan ada di mana-mana.

Baca Juga: Tertarik Bisnis Franchise? 5 Bisnis Berikut Bisa Kamu Lirik!

Pertimbangkan Poin-poin Berikut Sebelum Terjun ke Bisnis Franchise

Franchise adalah bentuk usaha yang cukup mudah bagi pemula, karena mereka tak perlu membuat rencana branding sejak awal. Misalnya kamu berencana bisnis makanan, franchise pun akan mempersingkat waktumu karena semua menu dan peralatan akan disiapkan oleh pihak waralaba. Namun, sektor bisnis ini tetap memiliki tantangan tersendiri.

Mengenal lebih dulu hal-hal mendasar sebelum usaha waralaba menjadi cara yang bijak, sebab keputusan besar ini akan berpengaruh pada hasil laba dan kegiatan bisnismu. Mari simak selengkapnya di penjelasan berikut!

1. Pilih Franchise yang Tepat

Ada banyak sekali opsi merek waralaba yang bisa dicoba. Semuanya berpotensi membuka pintu keuntungan untuk kamu. Tapi, pilihlah dengan cermat jenis bisnis franchise yang satu minat, keahlian, dan nilai-nilai yang dianut oleh kamu. Lihat juga perkembangan suatu gerai dari waktu ke waktu, baik dari permintaan pasar dan keunggulan bisnis yang dapat membawa manfaat untuk kamu.

2. Identifikasi Pasar dan Lokasi

Sebelum memilih, lihat juga usia rata-rata wilayah yang akan kamu jangkau, tren yang mereka sukai, dan persaingan dari sektor bisnis serupa. Analisis pasar secara menyeluruh memberi kamu data terbaru terkait preferensi dan perilaku konsumen di sebuah lokasi.

3. Kesiapan Finansial Kamu

Coba tengok ada berapa budget yang kamu miliki saat ini dan sesuaikan dengan franchise yang cocok. Anggaranmu juga harus sudah termasuk modal awal guna membeli franchise, biaya operasional, dan biaya tambahan lainnya. Dengan memiliki dana yang cukup, kamu mampu mengatasi tantangan awal yang mungkin muncul dan menjaga kelangsungan bisnis.

4. Amati Tiap Detail Kontrak Kerja Sama

Di dalam kontrak, tercantum semua syarat dan ketentuan yang harus diajukkan oleh franchisor. Sebagai franchisee, kamu harus tunduk pada hak dan kewajiban tersebut, seperti pembayaran royalti, bentuk support dari kantor pusat, masa berlaku kontrak. Maka dari itu, cermati baik-baik apakah poin-poin di dalam dokumen kerja sama akan saling menguntungkan atau tidak.

5. Dukungan dari Franchisor

Karena kamu membawa merek dan kualitas yang telah eksis sebelumnya, kamu akan dibekali pelatihan dan dukungan lain yang ditawarkan oleh franchisor. Pertimbangkan juga reputasi mereka, sebab citra ini yang akan memengaruhi pembeli untuk melakukan pemesanan.

Tipe-tipe Franchise

Franchise adalah model bisnis ketika pemilik bisnis memberikan hak kepada individu atau perusahaan lain untuk menjalankan bisnis. Jenis waralaba dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan asalnya dan berdasarkan karakteristik produk yang ditawarkan, yaitu:

Berdasarkan Tempat Asalnya

1. Franchise Luar Negeri

Waralaba ini adalah merek besutan negara lain yang masuk ke sebuah negara. Biaya yang perlu kamu siapkan cenderung lebih tinggi, namun banyak disukai. Mengapa begitu?

Pertama, sistemnya lebih jelas. Kedua, merek luar negeri memiliki banyak penggemar dan telah diterima di berbagai tempat, bahkan menjadi pionir untuk beberapa produk. Ketiga, brand luar negeri memang terdengar menggiurkan karena lebih bergengsi.

Namun, merek luar negeri biasanya dijalankan oleh sebuah entitas berskala besar atau seorang profesional di dalam negeri karena prosesnya yang cukup kompleks. Contohnya seperti IKEA, Baskin-Robbins, Miniso, dan 7Eleven.

2. Waralaba Dalam Negeri

Pamor merek dalam negeri juga tak kalah tinggi dengan yang produk asal luar negeri. Apalagi, saat ini banyak bisnis lokal yang semakin berkembang hingga bisa berekspansi ke negara lain. Waralaba dalam negeri menjadi opsi cerdas untuk investasi bagi pemula.

Kamu pasti familiar dengan J.CO, Kopi Kenangan, dan Alfamart. Ketiga bisnis ini menjadi beberapa contoh dari bisnis lokal yang mampu masuk ke pasar luar negeri.

Berdasarkan Karakteristik Produk

1. Waralaba Makanan dan Minuman

Ini merupakan jenis franchise yang paling banyak dan tersohor di beberapa negara, termasuk Indonesia. Bentuknya bervariasi, mulai dari restoran, kafe, resto cepat saji, hingga gerai makanan. Misalnya seperti Es Teler 77 dan Hop Hop.

2. Franchise Ritel

Ritel adalah pengecer yang menyediakan beragam produk, mulai dari makanan, perawatan tubuh, hingga pakaian. Contohnya seperti Circle K, Indomaret, dan KKV.

3. Franchise Jasa

Waralaba juga hadir dalam bentuk pelayanan dan jasa, seperti layanan kecantikan, pembersihan rumah, layanan kebugaran, dan lain sebagainya. Contoh yang hadir di Indonesia adalah Gold’s Gym.

4. Franchise Hiburan

Jenis ini meliputi pusat hiburan anak-anak, studio tari, pusat bowling, dan lain-lain. Misalnya seperti Time Zone.

5. Franchise Pendidikan

Pernah melihat tempat bimbingan belajar yang memiliki banyak cabang? Nah, pusat pendidikan tersebut termasuk ke dalam waralaba pendidikan. Contohnya seperti Kumon.

Baca Juga: 7 Sektor Bisnis yang Bagus Untuk Pemula

Kesimpulan:

Bagaimana? Sudah tahu ingin bisnis franchise apa? Jika kamu menerapkan strategi bisnis secara maksimal dan menaati apa yang tercantum dalam kontrak, bisnis kamu berpeluang cuan, lho! Memilih franchise yang tepat dan mengelolanya dengan serius bisa memberikan keuntungan jangka panjang.

Bagi franchise di sektor F&B, retail, dan layanan kecantikan, memiliki sistem yang terintegrasi adalah kunci kesuksesan. iSeller hadir dengan solusi lengkap berupa perangkat canggih yang mendukung pembayaran digital, pengelolaan inventori, hingga laporan keuangan secara otomatis. Ditambah lagi, kini ada iSeller AI, asisten pintar yang siap memudahkan pengelolaan bisnis kamu, mulai dari memberikan insight penjualan hingga membantu merancang strategi pertumbuhan bisnis.

Saatnya bawa bisnis kamu ke level berikutnya bersama iSeller! COBA GRATIS sekarang dan rasakan kemudahan mengelola bisnis secara modern. Pelajari lebih lanjut semua fitur iSeller dan iSeller AI di sini!

Leave a Reply

Discover more from iSeller Blog

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading