Budgeting merupakan hal mendasar yang perlu diterapkan secara rutin. Tak hanya bagi individu, manajemen anggaran juga menjadi kunci untuk mencapai stabilitas keuangan untuk bisnis. Anggaran harus dibuat mendetail dan transparan agar para pemangku kepentingan mengetahui apakah kondisi finansial bisnisnya sedang prima atau bahkan menurun.
Membuat perencanaan biaya dalam lanskap bisnis memang cukup sukar dibandingkan dengan manajemen anggaran pribadi, sebab ada banyak elemen di perusahaan yang akan di input ke dalam data. Perkiraan nominal yang akan dikeluarkan pasti sangat besar jumlahnya dan perlu pengelolaan khusus. Tapi, Anda tak perlu risau, sebab artikel ini akan merinci metode budgeting yang terstruktur untuk bisnis Anda.
Simak artikel ini hingga akhir, ya!
Pengertian Budgeting dalam Bisnis

Prinsip manajemen anggaran dalam bisnis hampir sama kok dengan tujuan pribadi. Mengutip dari laman Harvard Business School, budgeting ialah proses persiapan dan membuat proyeksi estimasi dana pengeluaran dan pemasukan dalam periode tertentu. Bagi pemilik bisnis, eksekutif, dan manajer, pengelolaan anggaran ini adalah keterampilan mumpuni untuk memastikan bahwa perusahaan dan tim di dalamnya memiliki sumber daya guna mengeksekusi ide dan mencapai tujuan.
Perencanaan anggaran yang paling mendasar mencakup gambaran pengeluaran dan pemasukan untuk kurun waktu tertentu, contohnya tiap kuartal atau tahunan. Setelah pengeluaran dikurangi dari total pemasukan, sisa uang yang tersedia dapat Anda alokasikan untuk pengembangan proyek atau kepentingan lain. Anggaran sebelumnya juga bisa Anda bandingkan dengan alokasi dan kinerja keuangan aktual milik perusahaan, sehingga memberikan gambaran seberapa dekat prediksi dengan pembelanjaan sebenarnya.
Baca Juga: Ternyata Banyak Fungsinya, Kenali Tahapan-Tahapan Cost Control!
Apa yang Harus Ada Pada Budgeting Bisnis?

Dalam menyusun budgeting untuk bisnis, ada beberapa elemen penting yang tak boleh terlupakan. Poin-poin ini menjadi penentu berapa banyak nominal yang perlu Anda sisipkan, yaitu sebagai berikut:
- Pendapatan: identifikasi sumber-sumber pendapatan yang Anda harapkan untuk periode tertentu. Ini meliputi penjualan produk atau layanan, pendapatan dari investasi, dan sumber pemasukan lainnya.
- Biaya operasional: rinci semua biaya yang berkaitan dengan operasional bisnis sehari-hari. Contohnya seperti biaya produksi, bahan baku, gaji karyawan, biaya overhead, biaya administrasi, dan pengeluaran lainnya.
- Dana untuk pemasaran: masukkan anggaran untuk aktivitas promosi, seperti iklan, digital marketing, dan jenis biaya lainnya.
- Biaya penelitian dan pengembangan (R&D): jangan lupa untuk mengalokasikan dana research and development guna pemberian produk atau layanan baru bagi konsumen.
- Biaya investasi: perusahaan pasti memiliki biaya khusus untuk masuk ke pasar saham atau pembelian aset tetap. Anggaran ini diperlukan guna pertumbuhan dan pengembangan bisnis.
- Biaya administrasi dan umum: biaya ini mencakup biaya kantor, biaya perangkat lunak, asuransi, biaya perjalanan bisnis, dan anggaran lainnya yang berhubungan dengan aktivitas bisnis.
- Pengeluaran modal: bisnis sering kali menemui pengeluaran yang tak terduga, seperti perbaikan peralatan atau proyek khusus yang tidak termasuk dalam biaya operasional rutin.
- Jumlah laba: proyeksikan profit yang diharapkan setelah semua dana dikurangi dari pendapatan total. Dari sini, Anda memiliki gambaran tentang kesehatan finansial bisnis dan potensi keuntungan.
- Pengidentifikasian kas dan arus kas: gunakan data rencana pengeluaran dan penerimaan kas yang rinci dalam membuat budgeting bisnis Anda. Ini akan membantu memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban keuangan bisnis.
- Faktor risiko dan kontrol: lihat lagi apa saja faktor risiko potensial yang mungkin berpengaruh pada kinerja keuangan bisnis. Dalam poin ini, Anda perlu menyisipkan langkah-langkah pengendaliannya untuk mengelola risiko tersebut.
Ikuti 8 Tahapan Budgeting Bisnis Ini!

Terdapat langkah pasti yang harus Anda lalui di dalam proses budgeting atau penyusunan anggaran supaya hasilnya jadi lebih efektif. Berikut adalah panduan terpadu dalam menyusun budgeting untuk bisnis:
1. Penetapan Tujuan Keuangan
Langkah pertama adalah tentukan dahulu untuk apa keuangan di perusahaan akan digunakan. Ini melibatkan identifikasi prioritas bisnis, target perkembangan bisnis, dan pencapaian keuangan yang diharapkan. Lakukan penetapan ini dengan menggunakan prinsip SMART (spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu).
2. Gabungkan Semua Data

Kemudian, kumpulkan data yang akurat dan relevan untuk menyusun anggaran yang realistis. Anda akan membutuhkan informasi pendapatan dan biaya saat ini, tren penjualan, pengeluaran operasional, gambaran pendapatan, dan variabel lainnya yang berpengaruh pada keuangan perusahaan.
3. Analisis Riwayat Keuangan
Melalui data sebelumnya, bisnis dapat meninjau kinerja finansial di masa yang lalu untuk melihat pola dan tren yang bisa dijadikan panduan proses budgeting. Analisis ini mencakup evaluasi pendapatan, biaya, dan laba bersih dalam periode sebelumnya.
4. Tetapkan Tolok Ukur Anggaran
Setelah data terkumpul dengan rapi, tentukan parameter anggaran Anda. Mulailah dari alokasi anggaran untuk biaya operasional, pemasaran, penelitian, pengembangan, sampai investasi.
5. Penyusunan Budgeting

Rangkaian selanjutnya adalah menyusun anggaran berdasarkan data dan tolok ukur yang sudah disesuaikan. Ini akan melibatkan alokasi dana ke berbagai departemen atau proyek berdasarkan prioritas bisnis dan tujuan keuangan.
6. Rencanakan Kas
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kas dan arus kas memiliki kontribusi penting untuk memastikan ketersediaan dana yang cukup guna memenuhi kebutuhan dan investasi bisnis. Identifikasi sumber dana yang diperlukan dan pemetaan aliran kas yang Anda inginkan.
7. Peninjauan dan Persetujuan
Anggaran telah disusun. Selanjutnya adalah peninjauan dan persetujuan anggaran oleh pihak yang berwenang di perusahaan. Pemeriksaan data memastikan bahwa anggaran telah sesuai dengan tujuan dan strategi bisnis perusahaan.
8. Pemantauan dan Pengendalian

Proses budgeting belum selesai di tahap penyusunan anggaran. Monitoring dan pengendalian diperlukan untuk melihat kinerja keuangan bisnis dan membandingkan hasil aktual dengan anggaran yang sudah ditetapkan. Setelah itu, Anda bisa mengambil tindakan korektif bila perlu untuk memastikan pencapaian tujuan keuangan.
Baca Juga: 7 Langkah Solid Menyusun Marketing Plan untuk Restoran
Budgeting adalah sebuah parameter anggaran bisnis yang menjadi penunjuk arah sebuah perusahaan dalam mengambil langkah. Manajemen anggaran memiliki peran kunci dalam memberikan informasi kepada pemangku kepentingan tentang rencana keuangan dan aktivitas bisnis.
Tahapan pembuatannya harus dipahami oleh pemilik bisnis, khususnya bagi departemen yang menangani penetapan anggaran. Anda juga memerlukan metrik penjualan secara real-time untuk penarikan keputusan ke depannya. Sekarang, percayakan analisa statistik aktivitas bisnis Anda dengan sistem omnichannel berbasis AI dari iSeller!
Sistem dari iSeller mampu mengintegrasikan berbagai macam kanal penjualan yang Anda miliki, sehingga semua pelaporan lebih mudah diakses pada satu perangkat saja. Apalagi, fitur dan produk dari iSeller sangat adaptif pada berbagai lini bisnis. Jadi, tunggu apa lagi? Langsung saja COBA GRATIS sekarang!