Siapa bilang branding hanya penting dilakukan untuk bisnis saja? Nyatanya, membangun citra personal juga hal yang tidak bisa dikesampingkan, dalam mengembangkan sebuah bisnis. Lalu apa itu personal branding? Apakah konsep ini jadi hal utama dalam perkara membangun citramu sebagai seorang pebisnis?
Reputasi seorang pebisnis secara langsung akan berpengaruh pada bisnis yang dimilikinya. Misalnya saja pada konteks kamu akan menjalin kerjasama dengan sebuah organisasi atau perusahan, pasti kamu akan mempertimbangkan citra dari pemilik atau perwakilan dari perusahaan tersebut ‘kan?
Nah, ini kenapa personal branding menjadi penting dalam konteks bisnis, karena apa yang orang pikirkan tentang kamu sebagai pebisnis juga akan berpengaruh pada asumsinya atas bisnis yang kamu jalankan.
Baca juga: Kenalan dengan Guerilla Marketing dan Trik Menjalankannya, Yuk!
Pertama, Mari Kita Pahami Konsep Ini Lebih Jauh
Dirangkum dalam satu kalimat singkat, apa itu personal branding bisa dijelaskan sebagai usaha untuk membentuk persepsi publik atau masyarakat luas terhadap citra diri sendiri. Kamu bisa membangun citra ini dengan berbagai usaha yang terkoordinasi, dan jika cukup beruntung, dengan bantuan momentum yang tepat.
Melakukan setiap hal secara konsisten sesuai dengan tujuan branding yang diinginkan, mulai dari aktivitas setiap hari, unggahan di media sosial, perilaku saat bertemu dengan orang, cara berbicara, hingga gaya hidup, semua dilakukan dengan disiplin sehingga menghasilkan branding kuat sebagai seorang yang kamu inginkan.
Apa Manfaatnya dalam Bisnis?
Dalam dunia bisnis, personal branding seseorang memiliki manfaat yang cukup luas. Selain kamu bisa dengan mudah dikenali oleh partner atau pebisnis lain, berikut beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan ketika memiliki personal branding yang baik.
- Memperluas koneksi. Ketika kamu mudah dikenali, kamu juga akan mudah memperluas koneksi yang ada untuk kebutuhan bisnis.
- Menunjukkan dan mengembangkan kemampuan. Sebagai apa kamu ingin dikenal? Apakah sebagai marketer yang ulung? Atau justru sebagai pengamat pasar yang piawai? Ketika kamu sudah memiliki predikat, kamu bisa dengan mudah menunjukkan jati diri sebenarnya, dan di waktu yang sama, terus memperdalam predikat tersebut.
- Value yang lebih tinggi. Jelas, ketika kamu populer dan mudah dikenali oleh orang lain, kamu akan memiliki nilai lebih tinggi dan kekuatan lebih besar dalam posisi tawar dalam bisnis.
- Menjadi identitas. Personal branding adalah sebuah upaya agar kamu menjadi sebuah ‘brand’ yang bisa dengan mudah dikenali orang lain. Identitas ini dibentuk, disusun, dan dipegang secara konsisten. Hal ini juga akan berpengaruh pada brand bisnis yang kamu punya.
- Daya jual dan kekuatan kompetisi bisnis. Dengan personal brand yang kuat, bisnis yang kamu jalankan juga akan mendapatkan reputasi yang baik. Hal ini menjadi penguat di persaingan bisnis yang dihadapi.
Begini Cara Ideal Membangun Personal Branding
1. Siapa Kamu?
Penting untuk tahu sebenarnya siapa kamu. Bidang apa yang diminati? Apa yang menjadi motivasimu? Karakter apa yang kira-kira dipuji oleh pebisnis lain dari dirimu? Apa yang menjadi passion-mu di dalam bisnis? Apa yang membuat orang lain membutuhkan kehadiranmu?
Pertanyaan sederhana ini bisa mendefinisikan siapa kamu sebenarnya, dan menemukan core value dari dirimu. Core value ini yang nanti akan dikembangkan, sehingga personal branding terasa lebih generik.
2. Tentukan Citra yang Diinginkan
Berangkat dari core value yang sudah didapatkan, kamu bisa mengembangkannya ke arah yang kamu inginkan. Misalnya, kamu memiliki passion di bidang pemasaran digital, maka kamu bisa membantu strategi agar kamu dikenal sebagai digital marketer yang ulung. Milikilah visi, dan susun langkah ke titik tersebut.
3. Lakukan Riset
Kamu bisa meneliti tokoh profesional yang menjadi idola atau role model untuk personal branding yang ingin kamu lakukan. Jelas tidak sama 100%, karena kamu punya core value yang berbeda sebagai pebisnis. Lihat apa yang dilakukan, bagaimana sudut pandangnya, dan caranya mem-present dirinya.
4. Storytelling
Membangun narasi fakta mengenai dirimu sendiri bisa jadi cara menarik untuk mulai menciptakan personal branding. Namun demikian, pastikan penyajiannya menarik untuk publik atau niche yang kamu tuju, dan tetap berpijak pada fakta atau value yang kamu punya.
Penting untuk memastikan presence baik secara offline atau online melalui berbagai kanal yang tersedia.
5. Perluas Jaringan
Dengan membawa value dan citra yang ingin kamu ciptakan, mulailah memperluas jaringan bisnis untuk apa yang kamu punya. Bertemu dengan banyak orang, berinteraksi dan berkomunikasi, serta sampaikan value yang kamu punya, ini bisa membantu membangun personal brand lebih cepat.
6. Evaluasi dan Konsistensi
Memahami apa itu personal branding tidak akan lepas dari proses evaluasi dan konsistensi menjalankannya. Lihat rekaman saat kamu melakukan presentasi atau saat kamu hadir di sebuah acara. Apakah sudah sesuai dengan apa yang kamu inginkan?
Konsisten setiap hari dalam menerapkan nilai-nilai yang kamu ingin tampilkan, dan sisanya bisa kamu serahkan pada waktu untuk berproses.
Baca juga: Peran Penting Customer Segment bagi Kemajuan Bisnis Kamu
Mengenal apa itu personal branding untuk pebisnis memang hal yang tidak kalah penting jika dibandingkan dengan pemahaman pada proses pengembangan bisnis itu sendiri. Ketika kamu sebagai seorang pebisnis punya personal brand yang kuat, maka bisnis yang kamu jalankan juga akan mendapat imbas baik. Leads yang didapatkan kemudian harus ditangani dengan tepat, menggunakan sistem solid seperti yang disediakan iSeller. POS System yang berkualitas dan mudah diintegrasikan akan membantu pelanggan dalam transaksi yang cepat. COBA GRATIS sekarang juga, dan rasakan semua manfaatnya untuk bisnis kamu!