Jika kamu pernah mendengar istilah brand identity, maka kamu idealnya sudah memahami hal ini secara mendasar. Mengapa? Sebab sebagai pebisnis di era kekinian, perkembangan produk dan bisnis akan sulit terjadi jika kamu tidak memahami konsep ini dengan baik.
Seperti dengan identitas yang ada pada setiap manusia, brand identity memungkinkan pelanggan dan pasar, serta kompetitor, mengenali brand atau produk yang kamu tawarkan ketika bersinggungan. Pengenalan yang baik jelas akan membawa keuntungan. Tapi, hal ini harus disusun dengan rencana yang matang dan eksekusi yang baik, agar dapat memperoleh manfaat dari penerapan konsep tersebut.
Baca juga: Apa Perbedaan Sales dan Marketing? Temukan di Sini!
Mari Kenali Definisinya
Brand identity sebenarnya merupakan kumpulan banyak elemen yang diciptakan oleh sebuah perusahaan, untuk menggambarkan citra yang tepat bagi pelanggan yang dimilikinya. Ketika identitas sudah didapatkan, maka brand akan mudah dikenali publik secara luas.
Konsep ini sendiri merupakan kumpulan nilai, entitas, informasi, dan data, yang dengan sengaja dibuat oleh perusahaan, untuk membentuk brand yang dimilikinya. Berbeda dengan aktivitas branding yang secara aktif melakukan kegiatan pemasaran, konsep ini ditujukan agar dapat menimbulkan persepsi bagi pengguna produk atau layanannya.
Elemen dari konsep ini sendiri sifatnya menyeluruh, mulai dari logo yang digunakan, warna mandatory, desain, dan sebagainya.
Lalu Apa Manfaatnya?
Untuk bisnis sendiri, identitas brand bisa membawa banyak manfaat, ketika kamu menerapkan cara yang tepat dalam membangunnya. Sedikitnya ada enam manfaat yang bisa diperoleh secara langsung, berikut penjelasan masing-masing manfaatnya.
1. Membangun Loyalitas
Ketika dilaksanakan secara efektif, kamu bisa mendapatkan loyalitas dari pelanggan yang kamu miliki. Trust pada brand akan semakin tinggi, dan hubungan antara pelanggan dan brand juga akan semakin baik dari waktu ke waktu.
2. Representasi Visual Kepribadian Brand
Desain yang digunakan dalam membantu identitas brand ini ditujukan untuk membangun perasaan, persepsi, anggapan tertentu, dari pelanggan dan segmen pasar yang menjadi sasarannya. Dengan melihat identitas brand, maka publik dapat mengetahui value dari perusahaan.
3. Lebih Mudah Dikenali
Adanya pengakuan dari pelanggan dapat memudahkan proses pengenalan brand ketika dilepas ke pasar dan bersaing dengan produk lain. Pelanggan memiliki kecenderungan untuk memilih produk yang telah mereka ‘kenal’ atau terasa relate dengan nilai yang mereka pegang.
4. Meningkatkan Keuntungan
Dengan kemudahan pengenalan maka minat dan perhatian pelanggan juga akan dengan mudah didapatkan. Hasilnya, angka penjualan dapat terus bertambah dan profit untuk perusahaan turut meningkat.
5. Daya Saing yang Lebih Kuat
Jelas ketika terjadi pertimbangan dalam diri pelanggan, kecenderungan pemilihan produk akan jatuh pada produk yang lebih diketahui informasinya dan memiliki kesamaan nilai dengan diri pelanggan. Dengan demikian, daya saing dari brand akan lebih baik jika dibandingkan dengan kompetitornya.
6. Konsistensi Materi Pemasaran
Berperan sebagai jangkar dalam aktivitas pemasaran, brand identity akan memberikan panduan pada berbagai urusan marketing yang dilakukan. Mulai dari materi pemasaran dan setiap elemennya, akan mengacu pada apa yang tersemat di identitas brand.
4 Tahapan Sederhana Membangun Brand Identity yang Kuat
Pertama, Lakukan Riset
Riset pasar akan menjadi kunci untuk membangun identitas brand yang kuat. Dengan riset ini, dapat diketahui data-data relevan terkait upaya membangun identitas brand. Data yang dimaksud adalah terkait segmen publik yang menjadi sasaran, misi yang dimiliki perusahaan, preposisi nilai dan persaingan yang ada di pasar, dan analisis SWOT.
Kedua, Cermati Logo dan Mandatory
Setelah didapatkan empat elemen utama di atas, selanjutnya kamu harus mencermati logo dan mandatory yang ada di logo tersebut. Mulai dari penentuan logo yang digunakan, palet warna yang akan menempel pada brand, jenisnya, hingga template yang digunakan. Harus ada konsistensi dari elemen-elemen ini di setiap sisi bisnis, sehingga asosiasi dan awareness pelanggan lebih mudah dibangun.
Ketiga, Integrasi dengan Konten
Apa yang telah direncanakan untuk menjadi identitas brand harus dikomunikasikan pula melalui konten di media sosial atau akun resmi yang kamu punya. Tone yang digunakan juga harus senada dengan value yang disematkan pada identitas ini, sehingga ada keselarasan antara konten dan brand yang tengah dibangun. Pastikan semua kanal terintegrasi, dan mandatory dari brand identity terjaga konsisten di setiap titik.
Keempat, Terus Pantau dan Evaluasi
Setelah menyusun brand identity dengan seksama dan meluncurkannya, maka terakhir kamu harus melakukan pemantauan dan evaluasi berkala pada apa yang terjadi di pasar. Penerimaan publik pada upaya pembangunan identitas brand ini harus dilihat, sehingga bisa diketahui apakah upaya yang dilakukan berhasil atau tidak.
Baca juga: 5 Strategi Mujarab Penerapan Konsep Marketing 4.0
Dalam membangun brand identity yang kuat, sebuah bisnis wajib memiliki konsistensi yang baik pada setiap kanal bisnisnya. Hal ini dapat dilakukan dengan integrasi berbagai kanal yang dimiliki bisnis dalam urusan penjualan, dengan memanfaatkan fitur yang disediakan oleh iSeller.
iSeller sendiri menyediakan POS System yang solid dan dapat membantu berbagai aktivitas bisnis. Memiliki fungsi utama dalam mengelola penjualan di berbagai kanal secara terintegrasi, iSeller juga paham benar bahwa membangun brand identity adalah hal yang krusial sehingga wajib diberikan perhatian khusus. Kamu bisa ajukan COBA GRATIS sekarang untuk mengetahui fitur lengkapnya, dan segera optimalkan untuk bisnis sekarang juga!