Menjalankan bisnis restoran, ada berbagai aspek yang perlu diperhatikan supaya operasional bisnis bisa berjalan sukses. Aspek ini termasuk keuangan, dan salah satu komponen keuangan yang umum diterapkan dalam bisnis restoran adalah service charge.
Lantas, apa perbedaan service charge restoran dengan service tax?
Service tax atau pajak restoran dengan service charge alias biaya layanan memiliki beberapa perbedaan, walaupun keduanya hampir mirip. Service tax adalah pajak yang telah ditentukan oleh pemerintah. Di berbagai daerah di Indonesia rata-rata memberlakukan pajak restoran sebesar 10% dan tidak boleh melebihi angka itu. Hal ini sesuai dengan Pasal 40 ayat (1) UU PDRD yang menegaskan jika batas maksimal tarif Pajak Restoran sebesar 10%.
Sementara itu, service charge adalah biaya yang ditentukan sendiri oleh restoran. Biaya layanan ini diterapkan restoran secara tersendiri, membebankan biaya terhadap layanan yang diberikan, namun tidak termasuk ke dalam pajak restoran.
Yuk, Kenalan dengan Service Charge Restoran!
Service charge adalah sebuah biaya yang dikenakan atau diterapkan di setiap transaksi yang pelanggan lakukan di restoran. Biaya ini dikenakan dengan untuk layanan, jasa, atau usaha-usaha yang dilakukan oleh orang-orang yang bekerja di suatu tempat maupun yang disediakan oleh suatu platform.
Dalam konteks bisnis restoran, service charge berarti sebuah biaya yang dikenakan untuk layanan dan performa yang diberikan oleh para staf dan pelayan di restoran saat melayani pelanggan. Besaran persentase service charge untuk suatu transaksi bisa bervariasi. Biasanya, besaran service charge ini akan ditentukan dari kebijakan manajemen atau pemilik restoran itu sendiri
Namun, range besaran persentase service charge di restoran pada umumnya antara 5-20% dari total suatu transaksi. Sebagai contohnya, jika total dari suatu transaksi yang dilakukan pelanggan adalah Rp300,000. Maka, jika restoran menerapkan service charge sebesar 5% untuk transaksi tersebut adalah Rp15,000.
Fungsi utama dari service charge adalah untuk memastikan bahwa staf restoran bisa mendapatkan kompensasi yang layak atas pelayanan yang mereka berikan. Biaya ini biasanya akan digunakan untuk membayar gaji karyawan restoran dan memastikan bahwa mereka memiliki sumber penghasilan tetap. Kemudian, service charge juga dapat digunakan untuk membiayai pengelolaan dan pemeliharaan restoran.
Service charge punya beberapa fungsi penting dalam bisnis restoran, berikut ini adalah penjelasannya:
- Service charge bisa digunakan untuk menggantikan tips dan menjadi bagian dari upah staf restoran. Dengan menerapkan service charge, maka restoran bisa memastikan bahwa stafnya mendapatkan kompensasi yang layak atas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan.
- Service charge bisa membantu restoran dalam mengatur dan menjaga stabilitas keuangan mereka. Pendapatan dari service charge ini bisa digunakan untuk menutupi biaya operasional, termasuk gaji staf, perawatan fasilitas, dan investasi untuk peningkatan layanan.
- Dalam model bisnis tanpa service charge, biasanya pendapatan staf restoran sangat tergantung pada tips yang diberikan oleh pelanggan. Tapi dengan adanya service charge, pendapatan staf menjadi lebih stabil dan adil, mengurangi ketimpangan pendapatan antara staf restoran yang berbeda.
- Kemudian, dengan adanya service charge juga memungkinkan restoran dapat memberikan insentif kepada staf mereka untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Staf restoran jadi punya motivasi lebih untuk memberikan pengalaman yang memuaskan, karena kualitas layanan yang baik akan berpotensi meningkatkan jumlah service charge yang diterima.
Baca juga: Cara Menerapkan Contactless Dining di Restoran Kamu
Implementasi Service Charge pada Bisnis Restoran
Implementasi service charge yang tepat dalam bisnis restoran tentu saja membutuhkan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat. Nah, berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa kamu ikuti dalam mengimplementasikan service charge restoran:
- Perencanaan. Kamu harus menentukan persentase service charge yang akan diterapkan pada restoran, dan pastikan persentase itu adil dan dapat diterima oleh pelanggan. Perencanaan ini juga melibatkan pengaturan peraturan internal restoran soal pembagian service charge kepada staf.
- Informasikan Pelanggan. Kemudian, kamu perlu menyampaikan informasi mengenai kebijakan service charge kepada pelanggan. Caranya bisa melalui menu restoran, papan informasi, atau pemberitahuan di tempat-tempat yang terlihat. Pastikan para pelanggan bisa mendapatkan pemahaman yang jelas tentang service charge yang dikenakan.
- Transparansi. Pastikan service charge yang diterima dari para pelanggan dikelola secara transparan. Kamu perlu membuat sistem pencatatan yang akurat untuk mengumpulkan dan mengelola service charge. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah untuk melakukan pembagian service charge dengan adil kepada staf restoran.
- Evaluasi dan Peningkatan. Lakukan evaluasi secara berkala pada implementasi service charge di restoran. Silakan tinjau kebijakan dan persentase yang telah ditetapkan, dan perbaiki jika diperlukan. Dengan evaluasi yang baik, kamu bisa memastikan bahwa service charge tetap berfungsi dengan baik dalam mendukung keberhasilan bisnis.
Baca juga: Cara Praktis Kelola Paket Combo Restoran Kamu
Kalau kamu ragu untuk menaikkan harga menu di tengah kondisi yang sulit, maka menerapkan service charge di restoran bisa menjadi alternatif yang menarik untuk mengembangkan restoran kamu ke depannya.
Supaya lebih mudah dalam melakukan pencatatan untuk mengumpulkan dan mengelola service charge, kamu bisa memanfaatkan teknologi sehingga tidak perlu lagi mencatatnya secara manual. Dengan menggunakan software khusus seperti iSeller, setiap pembukuan keuangan akan lebih rapi dan bisa dicek kapan saja.
Registrasi sekarang dan ketahui bagaimana iSeller akan membantumu dalam menjalankan bisnis restoran dengan lancar dan sukses.