Jika kamu ingin mulai masuk ke dunia bisnis dengan skala kecil sebagai awalan, maka kamu perlu tahu serba-serbi mendasar soal pengelolaan bisnis skala ini. Salah satu hal basic yang wajib kamu pahami adalah terkait laporan keuangan sederhana.
Yap, laporan keuangan tidak cuma diperlukan untuk perusahaan atau bisnis skala menengah hingga besar, namun sangat direkomendasikan untuk bisnis skala kecil. Sederet alasan pentingnya laporan keuangan sederhana ini disampaikan dalam sebuah artikel di smesta.kemkopukm.go.id, mulai dari perencanaan bisnis hingga informasi untuk manajemen dan alat pengambilan keputusan dalam bisnis.
Tapi sebelum masuk ke penjelasan soal alasan itu, mari pelan-pelan kita bedah, mulai dari pengertiannya, manfaat, dan cara membuat laporan keuangan sederhana yang baik untuk bisnis UMKM.
Baca juga: Pebisnis Wajib Tahu! Pentingnya Melakukan Klasifikasi Produk
Mari Simak Soal Pengertiannya
Laporan keuangan sederhana bisa dipahami sebagai sebuah laporan keuangan yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, serta catatan atas laporan keuangan. Secara fundamental, ketiganya bisa memberi informasi untuk pihak internal dan eksternal mengenai kinerja perusahaan.
Untuk mengakomodir kebutuhan industri UMKM dalam menerapkan kaidah akuntansi yang baik, maka kemudian ada standar khusus yang disepakati bersama, yang disebut dengan SAK EMKM. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah ini yang jadi acuan untuk pelaku bisnis UMKM, termasuk kamu nantinya, untuk melakukan aktivitas akuntansi yang baik dan benar.
6 Manfaat dari Adanya Laporan Keuangan Sederhana untuk UMKM
Seperti yang sudah disinggung sedikit di bagian awal tadi, laporan keuangan seperti ini memiliki cukup banyak manfaat untuk bisnis yang akan kamu jalankan. Jika menilik poin penting dalam laman smesta.kemenkopukm.go.id, enam poin penting manfaat dari laporan ini adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan Bisnis
Poin pertama adalah untuk perencanaan bisnis. Pembukuan sederhana seperti ini penting untuk jalannya sebuah bisnis, karena bisa membantu kamu dalam mengoptimalkan biaya yang akan dikeluarkan. Dengan melihat catatan keuangan sederhana yang dibuat, kamu bisa tahu dari mana uang datang, dan kemana uang dialokasikan pada periode kemarin, sekarang, dan yang akan datang.
2. Tahu Posisi Keuangan Setiap Bulan
Poin kedua adalah pemahaman pada posisi keuangan setiap bulan. Perusahaan yang kamu jalankan otomatis akan melakukan kerjasama dengan pihak lain, baik dalam bentuk jual beli atau urusan hutang. Jadi dengan tahu secara jelas posisi keuangan setiap bulan, kamu juga bisa merencanakan langkah berikutnya lebih baik, sekaligus mempertimbangkan kewajiban yang harus dibayar dalam waktu dekat.
3. Lebih Mudah Mengontrol Biaya
Biaya yang akan dikeluarkan secara rutin adalah biaya produksi dan operasional. Keduanya harus dikontrol ketat, supaya harga jual barang tetap dalam range yang bersaing. Dengan kontrol biaya yang cermat, kamu bisa dengan lebih mudah menentukan penyesuaian harga jual, alokasi budget pemasaran, dan pengeluaran lain. Jadi, kondisi keuangan bisnis UMKM yang dijalankan bisa tetap berada di jalur yang diinginkan.
4. Kemudahan Mendapatkan Pinjaman
Tahukah kamu jika pengajuan pinjaman ke lembaga keuangan seperti bank memerlukan syarat berupa dokumentasi keuangan yang jelas?
Laporan keuangan sederhana bisa menjadi salah satu syarat pendukung untuk urusan pengajuan pinjaman atau modal ke bank, karena dari sana bank dapat menilai sejauh mana kapasitas dan prospek yang dimiliki bisnis ini.
5. Menghitung Pajak secara Akurat
Pengusaha yang baik bukan hanya yang bisa mendapatkan keuntungan dan mengembangkan bisnisnya, tapi juga pengusaha yang taat bayar pajak. Benar begitu bukan?
Keberadan laporan keuangan sederhana bisa membantu kamu untuk menghitung dan mengetahui nilai pajak yang harus dibayarkan, ketika bisnis telah memenuhi syarat untuk membayar pajak usaha. Menurut aturan terkini, pajak yang diberlakukan untuk pelaku UMKM yang memenuhi syarat adalah PPh Final 0,5%.
6. Informasi untuk Manajemen dan Pertimbangan Pengambilan Keputusan
Informasi keuangan yang jelas bisa dilihat dari paparan laporan ini, sehingga pengambilan keputusan strategis bisa dilakukan dengan lebih baik. Forecasting yang dilakukan oleh pengusaha, dalam hal ini kamu, juga bisa menjadi lebih akurat karena berdiri di atas data kondisi finansial yang solid.
Contoh Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana
Untuk membuat laporan keuangan sederhana, sedikitnya diperlukan beberapa buku atau pencatatan untuk bisnis UMKM. Mulai dari buku arus kas, buku persediaan barang, buku pembelian, buku penjualan, buku biaya, buku utang, dan buku piutang.
Akan lebih jelas jika menggunakan ilustrasi seperti ini.
Sebuah perusahaan bernama PT Intan Sejahtera, menjual produk olahan ayam bumbu dan bebek bumbu dalam bentuk frozen. Saldo kas awal perusahaan ini adalah sebesar Rp10.000.000. Di bulan Januari 2022, perusahaan berhasil menjual produk ayam bumbu sebanyak 40 pcs, dan bebek bumbu sebanyak 60 pcs, dengan total penjualan tunai sebanyak Rp4.000.000.
Di bulan Januari 2022 tersebut PT Intan Sejahtera memiliki kewajiban yang harus dibayarkan, yakni listrik, telepon, dan transportasi, dengan total Rp1.500.000.
Dengan data ini, diperoleh tabel mengenai laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas sebagai berikut.
Laporan Perhitungan Laba Rugi
PT Intan Sejahtera | ||
Pendapatan | ||
Ayam bumbu | @40 x Rp40.000 = Rp1.600.000 | |
Bebek bumbu | @60 x Rp40.000 = Rp2.400.000 | |
Biaya Operasional | ||
Listrik, telepon, transportasi | Rp1.500.000 | |
Total Biaya Operasional | (Rp1.500.000) | |
Keuntungan | Rp2.500.000 |
Laporan Perubahan Modal
PT Intan Sejahtera | ||
Modal awal | Rp10.000.000 | |
Keuntungan | Rp2.500.000 | |
Modal akhir | Rp12.500.000 |
Neraca
PT Intan Sejahtera | |
Aset | Liabilitas dan Ekuitas |
Kas Rp12.500.000 | Modal Rp12.500.000 |
Total Rp12.500.000 | Total Rp12.500.000 |
Laporan Arus Kas
PT Intan Sejahtera | ||
Operasional | ||
Penjualan | Rp4.000.000 | |
Beban tagihan | (Rp1.500.000) | |
Pendanaan | ||
Penerimaan kas dari pemilik modal | Rp10.000.000 | |
Penambahan dari arus kas | Rp2.500.000 | |
Saldo kas per 1 Januari 2022 | Rp10.000.000 | |
Saldo kas bersih per 31 Januari 2022 | Rp12.500.000 |
Baca juga: Kenali Apa Itu Financial Planning dan Cara Membuatnya!
Tentu tabel di atas sifatnya hanya sebagai ilustrasi, dan tidak menunjukkan kondisi bisnis yang sebenarnya. Saat kamu mencoba membuatnya, akan sangat mudah jika kamu menggunakan berbagai layanan penyusunan laporan keuangan sederhana yang ada di industri sekarang ini.
Pengelolaan laporan keuangan sederhana untuk perusahaan sebenarnya bisa banyak dibantu dengan catatan penjualan yang akurat dari berbagai kanal penjualan yang kamu punya. Data ini bisa didapatkan dari sistem yang disediakan iSeller, yang dapat membantu mencatat semua data penjualan dan inventory bisnis secara akurat dan lengkap. Lebih lanjut terkait produknya, kamu bisa mengajukan percobaan secara GRATIS dengan klik di sini.