Mau Punya Bisnis Clothing Line? Ketahui Dulu Strategi Jitunya! - iSeller Blog

Mau Punya Bisnis Clothing Line? Ketahui Dulu Strategi Jitunya!

clothing line

Saat ini, semakin banyak masyarakat Indonesia yang senang mengenakan kaus kekinian dengan desain yang unik. Kebanyakan dari produk retail tersebut adalah bisnis asli Indonesia. Nah, seluruh produk tersebut bisa kamu sebut sebagai clothing line. Karakteristik khasnya memang terdapat di inovasinya yang selalu berbeda dari lini fesyen lainnya.

Clothing line bukan hanya tentang pakaian, tetapi juga mengandung cerita di setiap desainnya. Mayoritas dari lini pakaian ini dijalankan secara mandiri atau indie. Apakah kamu seorang fashionista sejati dan ingin menuangkan semua ide kreatifmu melalui produk fesyen? Yuk ketahui lebih dalam tentang konsep clothing line dan strateginya untuk memikat banyak pelanggan!

Apa Itu Clothing Line?

Di tahun 2021 yang lalu, clothing line asal Indonesia, yaitu Erigo, berhasil menembus pasar internasional dengan kemunculannya di New York Fashion Week (NYFW) bersama artis dan influencer lokal. Lini pakaian telah menjadi fenomena tersendiri yang melekat dengan budaya anak muda. Lalu, apa sebenarnya definisi dari clothing line?

Clothing line atau lini pakaian adalah sebuah bentuk bisnis di bidang fashion yang bersumber dari kreativitas individu atau perusahaan. Mayoritas koleksi pakaian atau item mode lainnya didesain secara spesifik dan dijual di toko online. atau outlet sendiri. Beberapa tahun terakhir, merek lini pakaian mulai bermunculan dan kian bertambah jumlahnya. Hal ini dikarenakan fashion telah menjadi bagian dari gaya hidup dan juga masuk ke dalam kebutuhan primer.

Proses produksi lini pakaian oleh individu maupun peusahaan akan dijalankan oleh sebuah tim. Tim ini terdiri dari manajemen produksi, pemasaran, dan lain sebagainya. Semuanya bersinergi untuk dalam pembuatan desain awal, merancang pola, hingga prototipe untuk diuji. Setelah mendapat persetujuan, barulah pakaian siap dicetak dan dijual secara massal.

Sebenarnya, bisnis retail pakaian telah dimulai sejak tahun 1980-an. Merek C59 yang digagas oleh Marius Widiyanto menjadi yang pertama di Indonesia yang serius mendirikan lini pakaian.

Baca Juga: Menjalankan Bisnis Fashion Jadi Lebih Mudah Berkat iSeller, Buktikan!

Ciri-ciri Produk Clothing Line

Pembuatan lini pakaian merujuk pada istilah clothing yang berarti segala jenis pakaian yang terbuat dari kain dan digunakan untuk menutupi tubuh. Produknya juga variatif dan menyasar beragam segmentasi, seperti untuk anak-anak, dewasa, pakaian dalam, dan sebagainya. Namun, ada beberapa karakteristik kuat produk lini pakaian yang perlu kamu amati sebelum memulai bisnis ini.

  • Keunikan desain: coba kamu lihat produk fesyen dari sebuah lini pakaian. Walaupun hanya dalam bentuk t-shirt, tapi warna dan desainnya sangat kreatif dan berbeda dari yang lain.
  • Keterjangkauan: produk lini pakaian relatif berkualitas tinggi namun dengan harga yang terjangkau, menjadikannya sebagai sebuah pilihan utama bagi banyak orang agar tetap terlihat bergaya tanpa perlu merogoh kocek dalam.
  • Aneka ragam ukuran dan model: lini pakaian dirancang khusus dengan banyak pilihan ukuran dan model, jadi sangat ramah untuk semua bentuk tubuh dan preferensi gaya berpakaian.
  • Komitmen terhadap keberlanjutan: telah banyak masyarakat yang melek akan dampak fashion bagi lingkungan. Begitu juga dengan lini pakaian yang mengedepankan praktik produksi yang bertanggung jawab dan bahan-bahan ramah lingkungan. Jadi, konsumen bisa memilih produk yang tak hanya membuat mereka stylish, tetapi juga baik untuk planet.

Panduan Komplit untuk Memulai Bisnis Clothing Line

Memulai bisnis retail pakaian bukanlah perkara mudah. Ini membutuhkan kreativitas dan keahlian bisnis agar sebuah brand dapat bekerja dan menghasilkan. Ada beberapa praktik yang bukan hanya sekadar membuat pakaian bagus, tapi juga ada aspek praktikal yang harus kamu ketahui seperti yang dikutip dari berbagai sumber:

1. Lakukan Research

Sudah punya ide brilian untuk masuk ke industri fesyen? Ini saatnya untuk melihat data terkait audiens target dan kompetitor, sehingga kamu memiliki pakem dalam menjalankan bisnis. Dengan mengetahui tren yang ada di pasar dan juga pesaing, kamu memiliki “senjata rahasia” dalam menentukan desain, fungsi, kualitas, dan harga yang kompetitif.

2. Buat Perencanaan Bisnis

Perencanaan adalah landasan bisnis fesyen kamu. Ada beberapa elemen yang masuk ke tahap ini, contohnya seperti apakah kamu akan menjalankan lini pakaian bersama mitra atau individual. Kalau kamu bekerja sama, pastikan kamu dan mitra punya pemikiran yang sama tentang jenis pakaian yang akan dijual atau visi-misi perusahaan.

Membuat rencana bisnis akan membantu kamu agar tetap “stay on track” selama masa pengembangan bisnis. Bahkan, jika kamu memiliki ide dasar di kepala, coba melihat secara detail untuk menyoroti potensi kekurangan.

3. Temukan Identitas Merek

Selanjutnya, pilihlah ciri khas dari merek kamu yang unik dan kuat. Hal ini meliputi pemilihan nama yang mudah diingat, logo simpel yang mencerminkan visi dan nilai-nilai bisnis, serta pembuatan narasi yang menarik untuk brand lini pakaian kamu.

4. Buat Produk yang Berbeda dan Bermutu

Kamu pasti akan tertarik pada suatu barang dengan bentuknya yang unik. Sama halnya dengan bisnis clothing line, keunikan dan kualitas adalah yang nomor satu. Pastikan produk kamu memiliki nilai tambah yang unik, baik dari segi bahan, konsep, dan desainnya. Dengan begitu, pakaian buatanmu tidak hanya terlihat berbeda dari kompetitor, tapi juga memberi rasa yang berbeda ketika digunakan oleh pelanggan.

5. Rancang Desain

Buatlah sketch produk dengan menggambar desainmu. Kalau kamu sudah memiliki beberapa baju yang ingin kamu modifikasi, ambil gambar dan bawa idemu ke tim untuk mendapat persetujuan. Nah, desain ini juga harus sejalan dengan konsep dasar dan sesuai dengan audiens targetmu. Misalnya, lini pakaian kamu kental akan budaya Jepang, maka rancanglah desain yang sesuai dengan konsep tersebut.

6. Perhatikan Aspek Pemasaran

Bagian yang paling penting yang harus kamu pertimbangkan adalah melalui platform apa kamu akan mempromosikan produk pakaianmu. Kamu bisa pilih antara berjualan via website, media sosial, atau platform e-commerce. Apapun pilihanmu, manfaatkanlah sistem digital untuk berinteraksi dengan pelanggan dan membangun komunitas yang loyal. Jadikan konten kamu terlihat menginspirasi dan menghibur, ya!

7. Komitmen dengan Keberlanjutan dan Etika Bisnis

Komitmen pada keberlanjutan dan etika bisnis menjadi nilai tambah yang perlu kamu perhitungkan. Pastikan praktik produksi dan produkmu ramah lingkungan.

8. Fokus Pada Pengalaman Pelanggan

Jadikan pengalaman pelanggan sebagai prioritas utama kamu dalam berbisnis. Sediakan proses pembelian yang mudah dan ramah pengguna hingga layanan pelanggan yang responsif dan membantu. Kamu juga bisa membangun loyalitas pelanggan melalui media sosial, newsletter, atau acara-acara khusus.

Perhatikan Aspek Legalitas Sebelum Menjual Produkmu

Produk fashion bersumber dari kreativitas dan kekayaan intelektual. Hargai setiap proses yang kamu jalani dengan memberikan perlindungan optimal kepada bisnis lini pakaianmu, supaya logo atau model yang kamu rancang tak bisa dicuri oleh oknum tak bertanggung jawab. Ada tiga hak kekayaan intelektual yang kamu perlukan seperti yang dikutip dari laman Kontrak Hukum:

1. Merek Dagang

Bisnis lini pakaian menggunakan merek dagang sebagai identitas. Tujuan jelas, yaitu sebagai diferensiasi dengan produk-produk yang dijual. Merek dagang adalah tanda berupa nama, logo, gambar, atau komponen lain untuk membedakan barang yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam perdagangan barang. Jadi, segera lakukan pendaftaran merek dagang kamu, ya. Merek yang sudah terdaftar akan terlindungi oleh hukum selama 10 tahun dan dapat diperpanjang.

Tonton video penjelasan #SellerJadiTahu dari iSeller mengenai Merek Dagang di sini.

2. Hak Cipta

Ini ditujukan untuk desain atau karya yang akan dijual. Hak cipta merujuk pada hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah karya tersebut diwujudkan dalam bentuk nyata. Hal ini tentunya tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Proses kreatif membutuhkan kesabaran dan cukup sulit. Agar mendapat proteksi dan perwujudan dari kasih sayang kamu kepada kreativitas dan keterampilan, jangan lupa untuk mendaftarkan hak cipta produkmu.

3. Desain Industri

Terakhir, daftarkan juga desain industri kamu. Desain industri merupakan kreasi mengenai komposisi garis dan/atau warna yang membentuk dua atau tiga dimensi yang mengandung estetika. Desain ini digunakan untuk menghasilkan suatu produk, komoditas industri, atau kerajinan tangan. Isi permohonanmu melalui laman Desain Industri Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual oleh Kemenkumham.

Baca Juga: Bisnis Thrifting, Peluang dan Regulasi yang Harus Kamu Tahu

Terapkan strategi bisnis di atas agar bisnis clothing line kamu bisa berjalan dengan lancar. Namun, kesuksesan bisnis tak terlepas dari pengelolaan stok dan juga metrik penjualan. Maka dari itu, kelola bisnis kamu khususnya di bidang retail dengan iSeller!

Dengan iSeller, kamu akan lebih mudah dalam menjalankan bisnis menggunakan POS System yang handal dari iSeller. Sistem iSeller mampu mengintegrasikan berbagai macam kanal penjualan yang kamu miliki, sehingga semua pelaporan lebih mudah diakses pada satu perangkat saja. Sistem iSeller sangat adaptif pada berbagai jenis bisnis kekinian, langsung saja klik di sini untuk cek informasi selengkapnya!

Published by iSeller Team

Need to grow your business? Contact us at +62-812-1111-8300

Leave a Reply

Discover more from iSeller Blog

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading