Biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, tapi tidak berhubungan secara langsung dengan proses produksi. Meskipun terlepas dari produksi, tapi biaya overhead atau overhead cost ini sebagai penjamin lancarnya operasional bisnis secara keseluruhan. Sederhananya, contoh biaya overhead adalah pengeluaran-pengeluaran lain di luar upah dan biaya produksi.
Contoh biaya overhead bisa dikategorikan menjadi tiga, di antaranya adalah biaya overhead tetap, variabel, dan mixed atau semi variabel.
- Fixed overhead cost adalah jenis biaya overhead yang jumlahnya tidak berubah setiap kali pembayaran.
- Variable overhead cost adalah jenis biaya overhead dengan jumlah yang berubah-ubah menyesuaikan intensitas aktivitas bisnis. Ciri utama dari biaya jenis ini adalah perusahaan bisa menyesuaikan pengeluaran dengan strategi yang sedang berjalan.
- Mixed variable overhead cost adalah gabungan antara overhead tetap dan variabel. Karakteristik utama dari biaya ini adalah nominalnya yang bervariasi sesuai kegiatan perusahaan. Hanya saja pada saat kegiatan mencapai titik nol, perusahaan tetap wajib melakukan pembayaran minimum atas biaya tersebut.
Fungsi dan Contoh Biaya Overhead
Overhead cost punya peranan yang sangat penting bagi perusahaan. Nah, berikut ini adalah fungsi dari biaya overhead yang perlu diperhatikan:
- Sebagai estimasi anggaran dari setiap divisi, sehingga akan memudahkan bagian keuangan dalam mengoreksi, menganalisa, dan menyusun ulang proposal anggaran sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
- Fungsi overhead cost lainnya yaitu mengontrol pengeluaran biaya non produksi. Biaya overhead memang menjadi komponen biaya yang rawan untuk disalahgunakan, tapi jika dengan perhitungan akurat dari divisi keuangan maka semua bisa teratasi.
- Biaya overhead sama pentingnya dengan jenis biaya pengeluaran lainnya, dan bahkan dalam kondisi tertentu bisa menjadi biaya yang krusial. Misalnya, perusahaan menggunakan layanan agensi untuk meriset produk, di mana biaya itu tidak tercantum dalam aktivitas produksi. Dalam hal ini, perusahaan bisa menggunakan biaya overhead untuk membayarnya.
- Selain itu, biaya overhead juga akan membantu divisi keuangan untuk mengurangi sektor overhead cost yang sekiranya tidak diperlukan, sehingga biaya overhead akan lebih efektif dan efisien.
Supaya kamu semakin memahami apa itu biaya overhead, di bawah ini ada beberapa contoh biaya overhead pabrik yang bisa diperhatikan:
- Tagihan listrik, air, dan telepon.
- Biaya asuransi, meliputi asuransi pegawai seperti BPJS atau asuransi aset perusahaan.
- Perlengkapan kantor, meliputi ATK, mesin fotokopi, printer, kursi, meja, pengharum ruangan, dan berbagai pernak-pernik lainnya.
- Biaya pemasaran seperti pemasangan banner, cetak pamflet, daftar pameran, beriklan di FB/IG/Google Ads, dan lain sebagainya.
- Komisi, bonus, insentif, dan segala jenis reward yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan.
- Biaya kegiatan khusus seperti pelatihan karyawan, seminar, CSR, kunjungan industri, dan lain sebagainya.
- Depresiasi atau penyusutan aktiva/aset karena faktor usia.
Baca juga: Pentingnya Product Development dan 5 Tahapan Prosesnya
Cara Menghitung Biaya Overhead
Di bawah ini adalah cara menghitung biaya overhead yang bisa diterapkan pada perusahaan. Yuk, simak langkah-langkahnya!
- Langkah pertama untuk menghitung overhead cost adalah membuat anggaran biaya overhead per divisi. Dengan begitu, kamu bisa menganalisa kebutuhan masing-masing divisi satu per satu.
- Setelahnya, kamu bisa mengumpulkan keseluruhan overhead cost tersebut dan membuat analisa budget-nya. Hal ini menjadi wewenang dari divisi keuangan atau pemilik perusahaan.
- Lalu langkah yang terakhir adalah membuat persentase dan pembagian overhead cost setiap divisi sesuai dengan ukurannya.
Tips Membuat Biaya Overhead Lebih Efisien
Selain ketiga cara di atas, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membuat overhead cost menjadi lebih efisien, yaitu:
- Mempekerjakan seorang profesional untuk menangani keuangan bisnis kamu adalah salah satu cara terbaik untuk memotong biaya dalam jangka panjang. Kamu tidak hanya akan meningkatkan akurasi dan menghindari kesalahan keuangan yang mahal, tetapi seorang akuntan juga dapat membantumu dalam mengidentifikasi pengurangan pajak potensial yang dapat meningkatkan jumlah keuntungan yang akan kamu dapatkan.
- Perlu dipahami, bahwa ruang komersial/kantor adalah bagian besar dari overhead dalam bisnis. Jadi, sebaiknya evaluasi kembali ukuran dan lokasi ruang kamu, dan pikirkan apakah itu benar-benar memenuhi kebutuhan terbesar bisnis atau tidak.
- Membeli peralatan untuk perusahaan adalah investasi besar. Jika kamu lebih suka tidak menyisihkan kas, maka kamu bisa menyewa atau menyewakannya sebagai gantinya. Ini memungkinkanmu untuk menggunakan peralatan tanpa mengkhawatirkan pembayaran di muka, pemeliharaan, ataupun perbaikan.
- Mengingat upah karyawan adalah faktor utama lain yang berkontribusi terhadap overhead bisnis secara keseluruhan, maka perampingan bisa menjadi pilihan. Tapi pastikan kamu mengurangi jumlah karyawan tanpa memengaruhi moral atau produktivitas, ya!
Baca juga: Cara Membuat Business Plan untuk Mendirikan Usaha
Biaya overhead adalah biaya pengeluaran yang menjadi dasar dalam anggaran perusahaan, dan meskipun tidak berhubungan dengan aktivitas produksi tapi jenis biaya ini tetap wajib dianggarkan.
Untuk menjalankan usaha, jangan lupa untuk menggunakan fitur-fitur yang lengkap dan canggih dari iSeller. Mulai dari inventaris, marketing, promosi, hingga channel penjualan yang beragam, semuanya bisa diakses dengan mudah melalui ponsel maupun web. Registrasi sekarang dan ketahui bagaimana sistem iSeller akan memudah kan kamu dalam berbisnis.