Sebagai pemilik bisnis, kamu tentu harus memahami jenis-jenis laporan keuangan mulai dari pengertian hingga fungsinya. Mengapa demikian?
Laporan keuangan dibutuhkan dalam setiap bisnis untuk mengetahui kondisi finansial di dalam suatu periode tertentu. Informasi yang dimasukkan ke dalam laporan keuangan tersebut juga haruslah rinci karena hal ini akan berdampak pada perkembangan bisnis.
Mengingat pentingnya laporan keuangan ini, maka dari itu iSeller akan memberikan informasi penting kepada kamu seputar berbagai jenis laporan keuangan yang digunakan dalam kegiatan bisnis. Dengan demikian, kamu dapat membuat laporan keuangan dengan lengkap dan tepat agar bisnis yang dijalankan saat ini dapat berkembang dengan baik.
Apa Saja Jenis Laporan Keuangan Di Dalam Bisnis?
Di dalam bisnis, setidaknya ada 5 jenis laporan keuangan yang digunakan, yaitu sebagai berikut:
1. Laporan Laba Rugi
Jenis laporan keuangan yang pertama di dalam bisnis adalah laporan laba rugi atau yang bisa disebut juga dengan income statement. Laporan ini berfungsi untuk melihat berapa besar keuntungan atau kerugian yang didapat oleh bisnis dalam suatu periode tertentu.
Di dalam laporan laba rugi ini, kamu harus mencantumkan informasi lengkap mulai dari pendapatan, beban atau biaya operasional, dan yang terakhir adalah untung rugi itu sendiri. Informasi pendapatan yang dicantumkan dalam laporan laba rugi ini harus mencakup keuntungan yang dihasilkan melalui penjualan barang atau jasa yang hasilnya dapat berupa tunai maupun kredit.
Untuk informasi beban atau biaya operasional, kamu dapat mencantumkan informasi mengenai beban biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan bisnis tersebut mulai dari gaji karyawan, biaya transportasi, utilitas, hingga beban pajak. Lalu yang terakhir, informasi untung rugi mencakup seluruh akumulasi data yang telah dihitung untuk melihat berapa keuntungan atau kerugian yang kamu dapatkan.
Baca Juga: 9 Cara Mengelola Keuangan Usaha Agar Tidak Mengalami Kerugian
2. Laporan Neraca
Laporan neraca atau balance sheet merupakan laporan keuangan yang terdiri dari informasi aset/aktiva, kewajiban, dan modal. Laporan ini disajikan secara lengkap dalam satu periode.
Ketiga komponen dalam laporan neraca dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Aset/Aktiva: Seluruh sumber daya yang dimiliki oleh sebuah bisnis dikategorikan sebagai aset. Contoh dari aset ini adalah uang tunai, mesin produksi, inventaris, hingga peralatan kantor seperti komputer, printer, dan lainnya.
- Kewajiban: Setiap pebisnis pasti memiliki kewajiban dalam bentuk utang yang harus dibayarkan. Utang ini terdiri dari dua jenis yaitu utang lancar dengan periode jatuh tempo yang singkat dan juga utang jangka panjang.
- Ekuitas/Modal: Di dalam neraca, terdapat juga ekuitas yang merupakan hasil perhitungan selisih antara aset dengan kewajiban. Hasil akhir yang didapat menunjukkan modal akhir dari bisnis yang kamu jalankan saat ini.
Baca Juga: Mari Memahami Contoh Laporan Bisnis Sederhana
3. Laporan Arus Kas
Cash flow statement atau laporan arus kas merupakan informasi yang tidak boleh terlewatkan di dalam laporan keuangan. Apa itu laporan arus kas?
Di dalam setiap bisnis pasti memiliki uang kas yang digunakan untuk kegiatan operasional. Arus keluar-masuk uang kas tersebut harus dimasukkan ke dalam satu laporan yang dinamakan dengan laporan arus kas.
Pada laporan arus kas, ada 3 komponen yang harus dicantumkan ke dalamnya yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan terakhir adalah aktivitas pendanaan. Ketiga komponen tersebut berkaitan dengan aktivitas arus keluar-masuk kas di dalam sebuah bisnis.
4. Laporan Perubahan Modal
Modal awal yang kamu keluarkan ketika menjalankan bisnis untuk pertama kalinya pasti memiliki jumlah yang berbeda dibandingkan dengan modal yang harus dikeluarkan saat ini (setelah bisnis berjalan selama beberapa waktu tertentu). Ada perubahan tersebut harus dimasukkan ke dalam laporan perubahan modal.
Di dalam laporan perubahan modal ini, kamu perlu membandingkan apakah modal yang harus dikeluarkan saat ini jauh lebih besar dibandingkan dengan modal awal. Apabila modal yang dikeluarkan memiliki perbandingan yang sangat besar, maka kamu harus mencari tahu penyebab dari terjadinya perubahan tersebut.
Dengan informasi yang didapatkan dari laporan perubahan modal, kamu dapat menelaah data yang tercantum di dalamnya. Jadi, apabila bisnis yang dijalankan mulai mengalami penurunan atau bahkan kerugian, kamu dapat menyusun berbagai strategi yang tepat dan efektif untuk menyeimbangkan keuntungan atau kerugian yang didapat.
Baca Juga: 6 Teknik Jitu Mengembangkan Bisnis Waralaba Modal Kecil Menguntungkan
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Jenis laporan keuangan terakhir di dalam bisnis adalah catatan atas laporan keuangan. Secara garis besarnya, setiap laporan keuangan yang ada mulai dari laporan laba rugi, laporan neraca, laporan arus kas, hingga laporan perubahan modal membutuhkan catatan yang lengkap dan rinci.
Catatan atas laporan keuangan ini sangat dibutuhkan oleh setiap bisnis, khususnya bagi bisnis berskala besar. Bisnis yang sudah termasuk ke dalam skala besar tentunya memiliki laporan keuangan yang lebih banyak dan kompleks sehingga diperlukan catatan atas laporan keuangan.
Sekian informasi yang perlu kamu ketahui mengenai 5 jenis laporan keuangan di dalam bisnis. Untuk memudahkan kamu dalam mendapatkan data pemasukan yang lengkap dan akurat, iSeller telah terintegrasi dengan software akuntansi terbaik, Accurate. Sehingga memudahkan kamu untuk mendapatkan laporan keuangan terlengkap untuk bisnismu. Coba iSeller sekarang dan gunakan integrasi iSeller dengan Accurate untuk keuangan bisnis lebih baik, ya! kamu dapat langsung menghubungi iSeller sekarang.