Biaya produksi atau cost production ini adalah biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan atau badan usaha, mulai dari proses pengelolaan bahan mentah hingga menghasilkan barang jadi. Akumulasi dana yang dikeluarkan pada proses inilah yang disebut dengan cost production.
Kenapa biaya ini perlu diperhitungkan? Cost production sangat penting, karena biaya ini diperlukan untuk mengetahui harga jual suatu produk. Setelah seluruh biaya produksi dihitung, maka perusahaan bisa membaginya dengan total output yang dihasilkan dari biaya itu dan menetapkan harga lengkap dengan margin labanya.
Setidaknya ada tiga unsur yang berpengaruh pada besarnya biaya produksi, yaitu biaya bahan baku langsung, tenaga kerja, dan overhead pabrik. Bahan baku langsung adalah bahan dengan wujud fisik yang akan diproses menjadi produk lain yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi. Sementara itu, para tenaga kerja akan membantu proses produksi di mana mereka akan mendapatkan upah. Sedangkan unsur yang terakhir yaitu overhead pabrik adalah kumpulan komponen dalam industri manufaktur. Biaya-biaya yang masuk dalam unsur ini di antaranya adalah biaya bahan baku tidak langsung, biaya pemeliharaan mesin, biaya air serta listrik, asuransi pabrik, hingga biaya-biaya lain yang termasuk pengeluaran rutin perusahaan.
Jenis-Jenis Biaya Produksi
Ada lima komponen biaya produksi yang terdiri dari biaya tetap, variabel, rata-rata, marginal, dan total. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing komponen tersebut yang perlu kamu pahami:
- Biaya Tetap (Fixed Cost), yaitu komponen biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan besaran tetap dan tidak akan berubah meski kapasitas produksi meningkat atau menurun.
- Biaya Variabel (Variable Cost), yaitu beberapa pengeluaran yang tidak bisa dipastikan besaran nominalnya karena akan mengalami perubahan. Besaran biaya variabel ini akan tergantung jumlah output. Saat tingkat produksi semakin tinggi, maka biaya variabel juga ikut meningkat, dan sebaliknya jika jumlah produksi rendah, maka biaya variabel akan menurun.
- Biaya Rata-Rata (Average Cost), yaitu hasil pembagian total pengeluaran dan besaran hasil produksi besaran sehingga diperoleh harga per satuan produk. Dengan biaya ini, maka perusahaan dapat mengukur persentase laba.
- Biaya Marginal, yaitu biaya pengeluaran modal perusahaan yang dilakukan secara fleksibel. Biasanya, biaya marginal ini dikategorikan sebagai biaya tambahan agar produksi bisa meningkat. Perhitungannya akan ditambahkan secara bersamaan dengan biaya variabel.
- Biaya Total, yaitu komponen biaya produksi dari penjumlahan biaya variabel dan campuran di mana perhitungan biaya total ini dilakukan setelah produksi selesai. Hasil akhirnya adalah total dana yang dikeluarkan perusahaan selama proses produksi dan akan diolah sebagai pertimbangan dalam menetapkan harga jual.
Baca juga: 8 Peluang Usaha Baru 2023, Cek Daftarnya di Sini Yuk!
Bagaimana Cara Menghitung Biaya Produksi?
Kalau sudah tahu jenis atau komponen biaya produksi, di bawah ini akan dijelaskan bagaimana cara menghitung biaya produksi sehingga kamu bisa menetapkan harga jual suatu produk.
- Pertama, kamu harus menyesuaikan kondisi keuangan perusahaan dengan teori biaya produksi yang cocok.
- Setelah menentukan metode yang tepat, mulailah membuat list seluruh bahan baku terbeli beserta harga per satuannya. Lalu, jumlahkan seluruh harga pembelian bahan baku dengan rumus berikut ini: Sisa awal bahan baku + pembelian bahan baku – sisa akhir bahan baku = biaya bahan baku telah digunakan.
- Langkah selanjutnya adalah membuat perhitungan secara rinci mengenai jumlah sumber daya manusia yang dipekerjakan, termasuk posisi dan besaran upah masing-masing. Kemudian, total seluruh gaji masing-masing tenaga kerja, dan hasil akhir tersebut adalah biaya sumber daya manusia dan digunakan dalam perhitungan harga produksi.
- Berikutnya, perhitungan biaya overhead. Setiap periode produksi bisa saja alokasi dan besaran biaya ini berbeda-beda, jadi kamu harus mencatat seluruh pengeluaran biaya overhead secara terperinci baik kuantitas dan harganya. Lalu, kamu perlu membuat perhitungan biaya dari seluruh pengeluaran tersebut.
- Semua besaran total masing-masing unsur biaya produksi telah diketahui, selanjutnya adalah melakukan penjumlahan seluruh biaya pengeluaran baik secara variabel atau tetap. Rumusnya adalah: Total Biaya Produksi = Total Biaya Bahan Baku + Total Biaya Sumber Daya Manusia + Total Biaya Overhead Produksi.
- Langkah terakhir, kamu bisa menetapkan harga pokok produksi setiap produk melalui cara membagi total biaya produksi akhir dengan total kuantitas produk. Selain cara tersebut, kamu juga bisa menggunakan rumus ini: Harga Pokok Produksi = (Jumlah biaya produksi + Sisa awal persediaan barang saat proses produksi – sisa akhir persediaan barang saat proses produksi) : kuantitas produk.
Baca juga: Hadapi Isu Resesi 2023, Coba 7 Cara Mengelola Keuangan Usaha
Biaya produksi adalah hal yang wajib ada pada saat menyusun laporan keuangan dan penting dalam perhitungan harga jual suatu produk. Jadi, mengetahui dan memahami bagaimana cara menghitung biaya produksi adalah sebuah keharusan bagi kamu yang sedang menjalankan sebuah bisnis.
Kabar baiknya, iSeller hadir menawarkan kemudahan dan kepraktisan mengelola bisnis dalam genggaman tangan. Kamu bisa memantau transaksi dan seluruh aktivitas bisnis dengan mudah kapan dan di mana saja, semuanya melalui aplikasi mobile iSeller Admin yang tersedia di Android dan iOS.
Lebih dari sekadar platform dengan fitur yang unggul dan lengkap, iSeller akan selalu ada untuk membantu kamu dalam menjalankan bisnis. Yuk, pilih solusi paling sesuai dengan kebutuhan bisnis kamu, registrasi sekarang juga!