Pernahkah kamu mendengar istilah term of payment selama kamu mengelola bisnis? Bagaimana dengan cash on delivery? Terasa lebih familiar? COD sendiri sebenarnya adalah salah satu dari lima metode pembayaran termin yang dikenal secara umum di dalam bisnis, yang banyak digunakan sekarang ini.
Meski terasa seperti model pembayaran jadul, tapi sebenarnya di era kekinian cukup banyak model bisnis yang menggunakan metode ini. Nah untuk tahu lebih banyak tentang term of payment ini, mari telusuri lebih dalam mengenai topik tersebut di bawah ini.
Baca Juga: 5 Alat Kasir Dasar yang Perlu Kamu Punya di Toko
Pertama, Mari Kenali Definisinya Dulu
Secara definitif, pembayaran termin adalah metode pembayaran tempo yang dilakukan secara berjangka. Sistem ini digunakan untuk pelanggan yang sudah punya akun bisnis, dan terdaftar di database perusahaan.
Pembayaran sendiri kemudian bisa dilakukan dengan kondisi yang sesuai kesepakatan. Ada yang menawarkan pembayaran sebelum produk sampai ke pelanggan, ada pula yang sebaliknya. Lebih lanjut akan dijelaskan dalam bagian berikutnya.
5 Metode Term of Payment
Secara umum setidaknya ada 5 metode yang dikenal dalam term of payment ini. Mulai dari cash on delivery, cash before delivery, cash in advance, net D days, dan net end of month. Masing-masing penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Cash on Delivery
Mungkin jadi salah satu metode paling sering didengar karena menjadi jargon dari marketplace yang cukup besar di Indonesia. Metode COD ini merupakan pembayaran ketika barang yang dipesan sudah diterima dan dikonfirmasi.
Pada era kekinian, pembayaran dapat dilakukan pada kurir, atau secara langsung dari pembeli ke penjual setelah bertemu dan melihat produk yang dijual.
2. Cash Before Delivery
Metode kedua adalah CBD, yang mewajibkan pelanggan untuk membayar produk yang sudah dipesan sebelum barang dikirimkan. Transaksi ini umum ditemukan di berbagai tempat dengan nilai transaksi yang tidak terlalu besar, sehingga pelanggan bisa membayarkan tagihannya.
Kamu bisa menemukan model transaksi ini di rumah makan, toko serba ada, minimarket, dan lain sebagainya hingga ke marketplace.
3. Cash in Advance
Model ketiga dilakukan dengan cara pelanggan mengirimkan uang pembayaran pada penjual, dalam hal ini bisnis yang kamu punya, dan kamu akan mengirimkan barangnya. Bisnis tidak akan mengirimkan barang pesanan sebelum pelanggan melakukan pembayaran.
Hal ini awal ditemui di marketplace yang ada di Indonesia sekarang ini. Cash in advance menjadi salah satu metode pembayaran yang paling sering digunakan.
4. Net D Days
Pembayaran transaksi ini dilakukan ketika pelanggan akan melakukan payment maksimal di hari produk yang dipesan di terima. Misalnya saja ketentuannya adalah net 10 days, maka pelanggan harus membayar penuh dalam waktu 10 hari setelah produk diterima.
Hal ini biasa dilakukan pada berbagai transaksi B2B, karena nilai transaksinya yang cukup besar.
5. Net End of Month
Seperti nama dari term of payment-nya, cara ini dilakukan maksimal setelah akhir bulan berjalan. Misalnya, ketentuan yang disepakati adalah net EOM 30, maka pembayaran harus segera dilakukan secara penuh dengan jatuh tempo 30 hari sejak akhir bulan.
Serupa dengan net D days, metode pembayaran ini banyak digunakan dalam transaksi B2B dan pengadaan barang.
Tujuan Penggunaan Pembayaran Termin di Dalam Bisnis
Well pada akhirnya tujuan dari penggunaan pembayaran termin adalah untuk membantu pengelolaan cash flow perusahaan. Namun demikian jika dijabarkan ada dua tujuan besar yang dimiliki dari penggunaan term of payment secara spesifik.
Cost Control untuk Bisnis
Penggunaan varian term of payment ini akan bisa menjaga cash flow perusahaan yang kamu punya, karena diketahui dengan jelas kapan pembayaran akan diterima. Keuntungan dalam pembayaran ini tidak hanya dirasakan oleh perusahaan, tapi juga memudahkan pelanggan dalam melakukan payment.
Pengelolaan transaksi bisa dilakukan dengan cermat, sehingga perencanaan anggaran bisnis juga akan lebih efisien.
Memberikan Alasan untuk Belanja
Salah satu variabel yang bisa membuat pelanggan ingin melakukan transaksi adalah kemudahan metode pembayaran yang ditawarkan. Semakin mudah transaksi dilakukan, maka pelanggan juga akan merasa nyaman dalam pembelian.
Tidak hanya dalam transaksi B2C, kamu juga harus memahami ini dalam konteks B2B karena perusahaan partner akan menjadikan hal ini sebagai pertimbangan juga.
Contohnya dalam Bisnis yang Dijalankan
Sebenarnya banyak sekali contoh term of payment yang digunakan dalam transaksi bisnis, baik B2C atau B2B secara praktis.
Misalnya pada marketplace, kamu bisa menentukan metode pembayaran yang digunakan oleh pelanggan untuk menyelesaikan transaksi. Metode seperti COD atau pembayaran lunas sebelum pengiriman dapat dilakukan dengan mudah.
Hal yang sama bisa diterapkan juga di outlet yang kamu punya, dengan menyediakan ragam metode pembayaran yang ada sekarang ini. Pelanggan akan merasa lebih nyaman dalam melakukan pembelian, karena tidak perlu repot menyesuaikan metode pembayaran yang tersedia.
Baca Juga: Tahu Cara Kelola Data Konsumen? Lihat di Artikel Ini!
Apapun term of payment yang digunakan dalam transaksi, pastikan pelanggan atau mitra bisnis memahami hal ini terlebih dahulu. Pemahaman terhadap pembayaran termin yang digunakan bisa memudahkan transaksi, dan membuat setiap pihak yang terlibat merasa nyaman karena semua gamblang disajikan secara jelas. Tentu saja setelah menetapkan metode yang ingin digunakan, kamu juga harus menyiapkan mekanisme pembayaran yang dapat memudahkan transaksi. iSeller dalam hal ini tidak hanya punya POS System yang bisa digunakan di marketplace dan outlet, tapi juga iSeller Pay yang dapat mengakomodir lebih dari 20 tipe pembayaran. Praktis, terintegrasi, dan memiliki sistem solid, iSeller siap jadi partner bisnismu untuk terus tumbuh dan berkembang!