Dana darurat dirancang khusus untuk mengatasi keadaan darurat yang membutuhkan cadangan finansial, sekaligus sebagai upaya pencegahan kegagalan finansial saat kamu sedang membutuhkan dana cepat.
Dana darurat ini bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu Short-Term Emergency Fund dan Long-Term Emergency Fund. Apa perbedaan keduanya?
- Short-term emergency fund adalah dana yang tersedia untuk keadaan darurat yang dibutuhkan segera sehingga harus mudah diakses dan dicairkan. Tujuannya adalah untuk keadaan darurat yang lebih kecil, seperti saat mobil mogok dan membutuhkan perbaikan, kebocoran atap rumah, dan lainnya.
- Sedangkan long-term emergency fund adalah dana darurat jangka panjang yang memungkinkan kamu untuk menabung demi keadaan darurat dalam skala besar atau ekstrim, seperti Putus Hubungan Kerja (PHK), sakit, kecelakaan, bencana alam, dan lain sebagainya.
Kenapa Dana Darurat Itu Penting?
Dana darurat alias emergency fund tidak hanya jadi penyelamat saat kamu terkena layoff atau PHK massal. Sebagai contohnya, sewaktu-waktu ada bencana alam gempa bumi yang membuat bangunan rumahmu rusak, sehingga butuh biaya besar untuk merenovasi rumah. Maka dengan memiliki persediaan emergency fund, kamu bisa mengatasi masalah yang terjadi tanpa harus putar otak mencari pinjaman.
Sekarang kamu sudah tahu kenapa dana ini sangat penting. Kamu juga harus tahu nih bagaimana cara membedakan kebutuhan mana yang sifatnya darurat dan tidak, supaya kamu tidak salah dalam menggunakan emergency fund.
- Dana darurat boleh digunakan untuk memenuhi hidup saat kehilangan pekerjaan, membayar biaya pengobatan, biaya service perangkat elektronik, membeli tiket transportasi untuk tujuan yang penting, hingga membayar biaya renovasi rumah yang sifatnya darurat.
- Sementara itu, dana darurat tidak boleh digunakan untuk melunasi hutang konsumtif, membeli tiket akomodasi untuk keperluan yang tidak mendesak, membeli gadget atau perangkat elektronik hanya demi mengikuti tren, hingga membayar DP mobil atau rumah impian.
Baca juga: Kenali Apa Itu Financial Planning dan Cara Membuatnya!
Tips Mempersiapkan Dana Darurat
Kira-kira, kapan ya harus mulai mempersiapkan dana darurat? Jawabannya adalah sekarang! Sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk mulai mengalokasikan budget untuk tabungan emergency fund.
Dengan memiliki emergency fund dengan jumlah ideal, kamu akan selalu siap dalam menghadapi segala kemungkinan terburuk yang mungkin saja terjadi di masa mendatang. Jadi, kamu tidak perlu berhutang pada orang lain dan kesehatan finansialmu juga tidak terlalu terganggu.
Di bawah ini ada beberapa tips mempersiapkan emergency fund yang bisa kamu praktikkan. Cek, yuk!
1. Tentukan Jumlah Dana Darurat
Langkah pertama yang mesti kamu lakukan adalah mengecek pengeluaran rata-rata kamu setiap bulannya. Bagi kamu yang masih single, jumlah dana yang perlu dipersiapkan minimal sebanyak 3 kali dari rata-rata pengeluaran bulanan. Tapi bagi kamu yang sudah menikah dan belum memiliki anak, jumlah dana yang harus dipersiapkan minimal sebesar 6 kali dari rata-rata pengeluaran bulanan. Intinya, semakin banyak tanggungan, maka semakin besar juga dana yang harus dipersiapkan.
2. Tentukan Jangka Waktunya!
Kalau jumlah dana sudah ditentukan, selanjutnya kamu juga harus menentukan target waktu untuk mencapai target dana tersebut. Dengan memiliki target, kamu akan lebih termotivasi untuk mencapainya. Kamu bisa memprioritaskan tabungan dana darurat terlebih dahulu supaya targetnya cepat terpenuhi sebelum mencapai tujuan keuangan lainnya.
3. Buat Rekening Khusus untuk Dana Darurat
Pastikan kamu memisahkan dana darurat di rekening lain, agar dana tersebut tidak bercampur sehingga uangnya tidak akan terpakai atau tidak sengaja terpakai untuk kebutuhan rutin kamu.
4. Cari Peluang untuk Penghasilan Tambahan
Kamu juga bisa mencari sumber penghasilan lain untuk kebutuhan dana darurat, misalnya mulai berbisnis kecil-kecilan atau mencari pekerjaan sampingan yang hasilnya sebagian besar atau seluruhnya kamu alokasikan untuk mempersiapkan dana darurat ini.
5. Gunakan Wasted Money
Sebuah studi menunjukkan bahwa hampir setiap rumah tangga menyia-nyiakan sedikitnya 10% dari penghasilannya setiap bulan. Kamu bisa menemukan wasted money ini dengan cara mengecek kesesuaian anggaran dengan realisasinya, lalu tinggal eliminasi saja aktivitas-aktivitas yang hanya menyia-nyiakan uang. Kemudian manfaatkan uangnya untuk ditabung sebagai dana darurat.
6. Berani Berinvestasi
Investasi memang punya risiko yang lebih besar dibandingkan dengan menabung, tapi prinsip high risk high return ternyata benar adanya. Dengan berlatih setiap hari, mengecek kondisi pasar, lama kelamaan kamu akan mengerti kok bagaimana cara mainnya dan mulai memahami pergerakan pasar. Jangan lupa pertimbangan unsur keamanan dan kemudahan pencairannya, ya!
7. Gunakan Dana Darurat Sesuai Tujuannya
Persediaan dana darurat harus digunakan untuk hal-hal yang mendesak saja. Jangan sampai kamu gunakan dananya untuk liburan atau beli gadget baru biar tetap up to date, ya! Kamu harus pintar-pintar untuk membedakan mana kebutuhan mendesak, mana kebutuhan yang bisa ditunda, atau bahkan hanya keinginan saja.
Baca juga: Kenapa Analisis Rasio Keuangan Diperlukan dalam Bisnis?
Kalau saat ini kamu sedang menjalankan sebuah bisnis, pastikan kamu mengelolanya sebaik mungkin, ya! Supaya keuntungan maksimal bisa didapat, dan sebagian dari keuntungan itu bisa ditabung untuk dana darurat.
Bicara soal bisnis, kamu bisa pakai iSeller untuk berjualan secara online dan offline secara lebih mudah dan praktis. iSeller menyediakan fitur-fitur yang lengkap dan canggih, mulai dari inventaris, marketing dan promosi, hingga channel penjualan yang beragam. Lebih dari sekadar platform dengan fitur lengkap, iSeller akan selalu ada untuk membantu kamu dalam menjalankan bisnis hingga sukses. Registrasi sekarang!