Bisnis dan semua aktivitasnya tidak mungkin lepas dari masalah. Baik yang berasal dari dalam atau dari luar perusahaan, masalah ini selalu menuntut hal yang sama: solusi. Ini kenapa kemudian memahami berbagai contoh problem solving selalu jadi hal yang disarankan untuk pengusaha, seperti kamu yang sedang membaca artikel ini, supaya bisa terus belajar dan memperoleh ilmu baru untuk segala macam permasalahan yang ada.
Satu per satu akan dibedah, mulai dari pengertiannya, proses yang terjadi dalam pemecahan masalah, contoh problem solving, hingga ke manfaat yang dibawa dalam bisnis yang kamu jalankan.
Baca juga: Simpel, Ini 6 Tips Membuat Desain Kemasan Produk Untukmu!
Mengenai Pengertian Problem Solving
Problem solving sendiri secara sederhana adalah sebuah kemampuan atau skill memecahkan permasalahan yang ditemui. Kemampuan ini bisa memudahkan seseorang, untuk mengenali masalah dengan cepat, dan menanganinya dengan langkah-langkah yang efektif.
Identifikasi masalah dan penanganan yang cepat serta tepat ini penting jika bisnismu tengah mengalami dinamika yang besar. Jika tidak dilakukan dengan cepat, masalah bisa saja melebar dan semakin sulit untuk diatasi. Dampaknya jelas buruk untuk bisnis dan aktivitasnya.
Ketika kamu dan semua staf memiliki skill ini, maka masalah yang muncul bisa segera dideteksi, dan disikapi dengan langkah yang memang tepat. Masalah bisa selesai, tanpa menimbulkan efek buruk besar untuk bisnis.
Proses dalam Penyelesaian Masalah
Tentu akan banyak sekali referensi yang bisa kamu baca tentang problem solving ini. Namun secara ideal, prosesnya akan berjalan dalam lima langkah umum, yang dijelaskan dalam lima poin berikut ini.
1. Definisi Masalah
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mendefinisikan masalah. Mengenali, mengurai, dan menyusun secara rapi apa yang jadi masalah dari perusahaan, bisa membantu kamu mencari sumber masalah tersebut.
2. Menentukan Apa Sumbernya
Setelah dipetakan, maka akan terlihat apa sumber dari masalah ini. Penemuan sumber masalah biasanya akan terjadi ketika masalah diurai satu per satu, oleh orang-orang yang tersangkut masalah ini.
3. Skala Prioritas Masalah
Bukan tidak mungkin masalah yang ditemui lebih dari satu. Maka setelah ditemukan apa saja sumber masalahnya, kamu dan tim bisa mulai menyusun skala prioritas penyelesaian masalah yang akan dihadapi, mulai dari hal yang paling mendasar atau yang sifatnya sistematis terlebih dahulu.
4. Solusi Alternatif
Setelah dikenali apa yang akan diselesaikan, maka kemudian diskusi akan berlanjut pada solusi-solusi yang bisa digunakan. Solusi utama akan didukung dengan beberapa solusi alternatif, sebagai plan b jika solusi utama ini tidak bekerja.
5. Menerapkan Solusi dan Evaluasi
Solusi yang sudah disepakati kemudian diterapkan dengan disiplin dan konsisten oleh setiap orang yang berkepentingan. Setelah dirasa terdapat perubahan pada masalah yang dihadapi akibat solusi ini, baru dilakukan evaluasi apakah solusi ini akan berhasil atau perlu solusi lain.
Contoh Problem Solving yang Mungkin Berguna
Mengingat aktivitas bisnis melibatkan banyak divisi, maka beberapa ilustrasi dan contoh problem solving di bawah ini mungkin bisa berguna untuk kamu jadikan referensi.
Terjadinya Miskomunikasi
Masalah ini sering muncul pada bisnis atau perusahaan yang belum menggunakan platform komunikasi yang terintegrasi. Kesalahpahaman terkait data atau informasi bisa jadi masalah yang cukup merepotkan, padahal solusinya cukup sederhana.
Ketika masalah ini berhasil diidentifikasi, akan ditemukan sumber utama kemacetan data atau informasi yang diperlukan. Kamu bisa segera melanjutkan dan meng-update data ini, agar menjadi data yang aktual.
Solusi lanjutan dari masalah ini adalah untuk menggunakan platform koordinasi dan kolaborasi online dan terintegrasi, sehingga urusan transfer data dan informasi tidak lagi menimbulkan miskomunikasi.
Sulitnya Mengatur Prioritas Kerja
Masalah ini juga sering terjadi di tempat kerja dengan jumlah staf yang minimal. Banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tapi sedikit tenaga yang bisa digunakan. Maka muncullah masalah kesulitan membuat skala prioritas kerja yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Ketika hal ini terdeteksi, upayakan jangan saling menyalahkan. Ingat, inti dari problem solving adalah penyelesaian masalah, maka kamu harus fokus pada solusi untuk masalah ini.
Duduk bersama dan diskusikan secara rinci skala prioritas pekerjaan yang ada. Berikan kategori yang jelas, dan lakukan secara rutin untuk membantu mengontrol kinerja setiap staf yang kamu punya. Kamu juga bisa menggunakan bantuan teknologi untuk urusan ini, sehingga pelaporan dan reminding bisa lebih efektif.
Catatan Penjualan yang Tidak Sesuai
Mungkin salah satu contoh problem solving yang paling banyak dicari adalah terkait dengan ketidaksesuaian catatan penjualan dengan laporan yang ada. Hal ini bisa membawa masalah besar, karena secara langsung akan mempengaruhi keuntungan yang kamu dapatkan.
Kamu harus menelusuri terlebih dahulu masalah utama yang menyebabkannya, apakah kesalahan sistem pencatatan, atau justru ulah oknum yang tidak bertanggungjawab. Setelah ditemukan, kamu bisa segera mengatasinya.
Solusi lanjutan yang bisa digunakan adalah menggunakan sistem solid yang bisa diandalkan, seperti produk POS System yang sistemnya terintegrasi dan online.
Manfaatnya untuk Bisnis
Manfaat utama dari memahami cara dan contoh problem solving di atas jelas adalah untuk memudahkan kamu dan bisnis yang dijalankan dalam mengatasi masalah yang serupa. Lebih lanjut, ketika pemahaman pada konsep dasarnya didapatkan, kamu idealnya bisa dengan cepat melakukan identifikasi masalah dan menemukan solusinya.
Selalu ingat untuk fokus pada pencarian solusi, bukan pada distribusi kesalahan dan masalah yang terjadi. Sebab dengan begini, sistem bisa kembali optimal lebih cepat dan memberikan kamu waktu yang diperlukan untuk melakukan recovery lebih cepat.
Baca juga: 6 Cara Alokasi Gaji Setiap Bulan, Cermati dan Adaptasi!
Pada akhirnya memahami contoh problem solving seperti yang disebutkan di atas bisa jadi bahan berguna untuk kamu dalam mengelola bisnis. Dengan begini, kamu akan punya gambaran bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan cepat dan efektif.
Terkait dengan salah satu contoh problem solving yang disajikan di atas mengenai catatan penjualan yang tidak sesuai, kamu bisa menggunakan POS System dari iSeller. Fiturnya lengkap, otomatis, dan terintegrasi pada setiap pos penjualan yang kamu punya. Pencatatan akan berjalan lebih akurat, tidak mudah dimanipulasi, dan praktis untuk dikontrol setiap saat. COBA GRATIS sekarang, dan rasakan manfaatnya!