Strategi pemasaran online berarti memanfaatkan internet atau media online dalam mempromosikan bisnis. Ada banyak cara atau strategi yang bisa kamu lakukan dalam pemasaran online ini. Tapi, tidak semua cara atau strategi tersebut cocok untuk bisnis kamu.
Kalau kamu adalah pebisnis pemula, maka kamu harus mengetahui strategi pemasaran online yang cocok untuk bisnis kamu. Sama halnya dengan marketing pada umumnya, pemasaran online adalah rangkaian kegiatan untuk meraih pelanggan. Hanya bedanya, pemasaran online ini memanfaatkan jaringan internet.
Keuntungan Melakukan Pemasaran Online
Dalam pemasaran online, kamu akan lebih fleksibel karena keseluruhan proses promosi berada pada kendali kamu sendiri. Proses pemasaran juga akan menjadi lebih cepat dan mudah, termasuk dalam merespon konsumen, melakukan promosi, bahkan kamu bisa memulai atau menghentikan promosi secara cepat.
Kalau kamu menemukan sesuatu kejanggalan atau kesalahan dalam berpromosi, maka kamu bisa langsung mengubah teknik atau strategi kamu dalam berpromosi. Selain itu, beberapa keuntungan lainnya yang bisa kamu dapatkan jika menerapkan pemasaran online pada bisnis, adalah sebagai berikut:
- Lebih mudah dalam mengelola barang.
- Lebih efisien dalam hal biaya dan SDM atau karyawan.
- Pelayanan menjadi lebih fokus dan tidak perlu takut overload pelanggan.
- Riset pasar menjadi lebih mudah, dan kemudahan dalam memilih target pasar.
- Tidak terbatas pada ruang dan waktu.
Baca juga: Ingin Coba Terapkan Loyalty Program? Simak 5 Benefitnya!
Strategi Pemasaran Online yang Paling Efektif
Kalau sudah tahu manfaat pemasaran online, sekarang saatnya kamu harus menguasai bagaimana strateginya.
1. Content Marketing
Content marketing adalah strategi yang dijalankan dengan cara memberikan informasi yang berhubungan dengan bisnis yang sedang digeluti, bisa berupa sejarah bermulanya produk atau bahan baku produk, fakta unik, ragam jenis, manfaat, hingga berbagai tips untuk menyimpan serta merawat produk tersebut. Informasi yang disampaikan bisa dikemas dalam bentuk narasi artikel, gambar seperti infografis dan komik, serta video tutorial maupun ulasan. Lalu, informasi itu perlu diunggah melalui akun resmi sosial media perusahaan atau produk tersebut.
2. Social Media Marketing
Strategi social media marketing ini sangat mudah untuk diterapkan, karena hampir semua orang memiliki media sosial mulai dari WhatsApp, LINE, Facebook, Twitter, Instagram, dan lain sebagainya. Social media marketing ini sangat bergantung pada content marketing. Kalau content marketing berisi informasi yang tepat, maka bisa dipastikan social media marketing akan berjalan dengan lancar.
3. Visual Marketing
Visual marketing sebenarnya adalah bagian dari content marketing yang berfokus pada media visual seperti gambar ilustrasi maupun grafis digital, foto, atau video. Teknik visual marketing ini dikembangkan lebih jauh karena satu gambar mampu menceritakan seluruh keadaan dari beragam sudut pandang. Terlebih, minat baca terhadap konten yang berbentuk teks cenderung rendah, sehingga media visual dirasa lebih efektif apalagi media audiovisual..
4. Mobile Marketing
Mobile marketing dikhususkan untuk audiens dengan perangkat mobile seperti smartphone dan tablet. Tampilan mobile ini adalah tampilan website yang disesuaikan, di mana tampilan aplikasi web maupun media yang ditampilkan dengan mode mobile menjadi terasa lebih ramah pengguna.
5. Continuous Marketing
Continuous marketing adalah pemasaran yang dilakukan secara terus menerus atau berkelanjutan di media sosial, dan biasanya sudah ditawarkan oleh platform media sosial tersebut.
6. Integrated Digital Marketing
Strategi ini memanfaatkan segala aspek sumber daya digital untuk memasarkan produk, berupa website, blog, aplikasi, sosial media, hingga kanal Youtube sebagai media untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Semakin lengkap sumber daya digital yang dimiliki, maka akan memberikan kesan bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan yang kredibel dan produknya berkualitas.
7. Personalized Marketing
Personalized marketing, artinya pemasaran dilakukan secara personal sehingga produk yang ditawarkan kemungkinan besar memang dibutuhkan oleh target audiens dengan pendekatan berdasarkan demografi. Proses marketing ini membuat calon konsumen merasa lebih dihargai karena pendekatan yang personal.
8. Search Engine Optimization (SEO)
Ada juga strategi pemasaran online dengan mengoptimasi website alias search engine optimization (SEO). Strategi ini dilakukan agar website perusahaan atau produk dapat muncul di urutan pertama dalam pencarian mesin telusur seperti Google. Kalau website berada di urutan teratas, kemungkinan besar audiens akan mengunjungi website dan berpotensi membeli produk.
9. Search Engine Marketing (SEM)
Selain SEO, terdapat search engine marketing yang merupakan strategi pemasaran online dengan menempatkan iklan website di posisi paling atas di mesin pencarian. Biasanya, biayanya relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan SEO, karena ada target kata kunci yang akan berlaku secara global maupun lokal.
10. Affiliate Marketing
Affiliate marketing merujuk pada strategi pemasaran online yang dilakukan oleh dua pihak demi mendapatkan keuntungan bersama, yang biasanya akan dilakukan oleh sesama pengusaha yang berkolaborasi. Bidang usaha yang saling berkolaborasi itu memiliki target pasar dan audiens yang sama. Selain bekerjasama dengan pemilik usaha, bekerja sama dengan influencer baik itu blogger, vlogger, youtuber, bahkan selebgram juga menjadi salah satu bentuk affiliate marketing.
Baca juga: 5 Ide Bisnis Online Kekinian dan Tips Mengelolanya
Pemasaran online adalah versi terbaru dari model pemasaran, yang lebih canggih dan modern karena sudah memanfaatkan teknologi informasi dalam memasarkan suatu produk, baik barang ataupun jasa.
Supaya lebih mudah dalam menerapkan strategi pemasaran online, kamu bisa mengandalkan platform paling canggih untuk jualan, yaitu iSeller. iSeller adalah solusi omni-channel commerce yang paling tepat untuk bisnis kamu. Segera dapatkan informasi lebih lengkap, langsung klik di sini!