Pernahkah Anda melihat fenomena penipuan bisnis yang mengatasnamakan solidaritas, keuntungan berlipat ganda, atau serbuan barang limited edition? Jika iya, mungkin hal tersebut termasuk dalam praktik monkey business atau bisnis kera. Keterlibatan seseorang dalam bisnis kera mampu membuatnya terjerat pasal-pasal tertentu, lho!
Nyatanya, monkey business ini sangat dekat dengan masyarakat. Banyak dari mereka yang menjadi korban dan mengalami kerugian hingga ratusan juta karena belum mengetahui konsep bisnis ini. Jadi, bisnis kera perlu dicermati lebih lanjut untuk menghindari terjadinya hal-hal yang pastinya tak Anda inginkan. Simak penjelasannya secara singkat dan padat dalam artikel ini, ya!
Apa yang Dimaksud dengan Monkey Business?
Sebenarnya, monkey business adalah ungkapan bahasa Inggris merepresentasikan kegiatan yang kurang sopan atau tidak bertanggung jawab. Perilaku tersebut mirip dengan kera yang akan lari ketika telah mendapat apa yang diinginkannya. Namun, secara perlahan, istilah tersebut banyak dikaitkan dengan model bisnis kotor yang menipu korban. Dalam kasus penipuan ini, monkey business mencakup berbagai tindakan, seperti memalsukan dokumen, menyembunyikan informasi penting, penipuan keuangan, dan menerapkan taktik manipulatif untuk memanipulasi orang lain.
Parahnya lagi, fenomena tersebut terus terulang walaupun sudah telah terbukti merugikan orang lain dan pelaku pasti terjerat hukum. Mengapa seperti itu? Karena masih banyak masyarakat yang ingin cepat kaya tanpa perlu bekerja keras. Pemikiran seperti inilah yang membuat oknum individu atau kelompok memanfaatkan momen untuk dirinya sendiri.
Cermati Ciri-ciri Monkey Business
Praktik bisnis kera bisa terjadi kapan saja dan cakupannya cukup luas. Tetapi, polanya tak bisa Anda lihat secara jelas. Pada dasarnya, jenis bisnis ini mencuat ketika sedang ada tren yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu, produk-produk yang muncul pun terbilang produk musiman saja dan tidak bisa digunakan sehari-hari karena tak termasuk ke dalam kebutuhan primer.
Kemudian, ciri paling mencolok yang kedua adalah iming-iming keuntungan besar dengan cara yang instan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dasar dari konsep bisnis kera adalah sifat manusia yang ingin kaya dan melakukan cara apapun walaupun itu berisiko. Para oknum mengiklankan bisnis atau layanan culas mereka melalui media sosial dengan kata-kata yang hiperbola.
Misalnya seperti investasi online yang memberikan laba hingga 80% hanya dalam waktu singkat. Padahal, ketika Anda berinvestasi di platform legal, profit yang besar hanya bisa didapatkan dengan konsistensi dalam melakukan penanaman modal dan butuh waktu bertahun-tahun.
Kemudian, jenis penipuan ini tak punya jaminan. Semisal Anda menemukan jaminan, hal tersebut dapa diindikasikan sebagai skema ponzi, yaitu sistem di mana anggota akan mendapat untung satu-dua kali, namun setelah mendapat kepercayaan, oknum tersebut akan membawa lari uang para anggota.
Tips Menghindari Monkey Business
Berikut ini adalah beberapa tips untuk menghindari praktis bisnis yang tidak jujur dalam kegiatan jual-beli:
1. Lakukan riset
Sebelum melakukan transaksi, pastikan untuk melakukan riset tentang produk atau layanan yang akan Anda beli. Ketahui nilai pasar, kualitas, dan reputasi penjual. Dengan pengetahuan yang memadai, Anda dapat menghindari penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
2. Berkomunikasi secara terbuka
Jika ada keraguan atau ketidakjelasan mengenai transaksi, jangan ragu untuk bertanya kepada penjual. Berkomunikasi secara terbuka dapat membantu Anda memahami lebih baik mengenai apa yang Anda beli dan mencegah kesalahpahaman di kemudian hari.
3. Perhatikan detail
Bacalah dengan seksama syarat dan ketentuan transaksi. Pastikan Anda memahami semua isi kontrak atau perjanjian sebelum menandatanganinya. Jika ada hal yang kurang jelas, mintalah penjelasan lebih lanjut sebelum melanjutkan transaksi.
4. Gunakan sumber terpercaya
Pilihlah penjual atau platform jual-beli yang terpercaya dan memiliki reputasi yang baik. Hindari berurusan dengan penjual yang tidak dikenal atau memiliki rekam jejak yang buruk.
5. Pertimbangkan ulasan dan testimoni
Perhatikan ulasan dan testimoni dari pelanggan sebelumnya tentang produk atau layanan yang ditawarkan. Ulasan dari pengguna lain dapat memberikan wawasan yang berharga mengenai pengalaman transaksi yang sebenarnya.
6. Jaga keamanan finansial
Jangan bagikan informasi pribadi atau finansial yang sensitif jika tidak diperlukan dalam proses transaksi. Pastikan untuk menggunakan metode pembayaran yang aman dan terpercaya.
7. Percayakan intuisi Anda
Jika Anda merasa ada yang tidak beres atau merasa tidak nyaman dengan transaksi tertentu, jangan ragu untuk mundur dari kesepakatan tersebut. Percayakan intuisi Anda dan jangan terjebak dalam tekanan untuk melakukan pembelian. Atau, bila Anda berpikir barang tersebut hanya tren sesaat atau keinginan semata, sebaiknya tak perlu melakukan pembelian.
Contoh Fenomena Monkey Business
Sejatinya, monkey business adalah praktik bisnis yang tidak jujur. Entah itu dalam bentuk penjualan produk musiman atau money laundry, praktik penipuan yang sangat culas nyatanya masih terjadi di Indonesia. Melihat fakta yang ada di masyarakat, inilah beberapa contoh bisnis kera yang sangat meresahkan:
1. Penyelundupan Barang
Praktik penyelundupan barang ilegal seperti narkoba, senjata, dan barang mewah ilegal masih marak terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Ini melibatkan jaringan kriminal yang menggunakan cara-cara tidak jujur untuk melewati pemeriksaan di perbatasan dan pelabuhan.
2. Penggelapan Dana
Kasus penggelapan dana sering terjadi di Indonesia, terutama di sektor keuangan dan investasi. Contohnya adalah kasus penipuan investasi bodong yang menjanjikan imbal hasil tinggi namun pada akhirnya dana investor digelapkan oleh pelaku.
3. Praktik Korupsi
Korupsi adalah masalah yang telah lama menghantui Indonesia dan tak kunjung menemui titik terang agar negara bisa bebas dari korupsi. Praktik korupsi melibatkan pejabat pemerintah atau swasta yang menggunakan jabatannya untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak jujur, seperti menerima suap atau memanipulasi proyek-proyek pembangunan.
4. Pencucian Uang
Fenomena pencucian uang masih menjadi masalah serius di Indonesia. Banyaknya kasus pencucian uang yang melibatkan perusahaan-perusahaan besar, termasuk bank, yang menggunakan cara-cara tidak jujur untuk menyembunyikan asal usul dana yang didapat dari kegiatan ilegal seperti korupsi, penyuapan, atau perdagangan narkoba.
5. Produk Ilegal
Produksi dan penjualan produk ilegal seperti obat-obatan palsu, makanan dan minuman ilegal, serta produk-produk hasil kejahatan lainnya juga merupakan contoh bisnis kera yang merugikan masyarakat.
6. Penipuan Online
Dalam era digital, penipuan online semakin marak terjadi. Mulai dari penipuan lewat media sosial, situs web palsu, hingga skema ponzi yang menjanjikan keuntungan besar tanpa usaha yang jelas.
7. Barang yang Sedang Tren
Ingatkah Anda pada tren tanaman hias beberapa tahun yang lalu? Waktu itu, booming sekali tanaman gelombang cinta dan juga monstera atau janda bolong. Karena permintaan yang tinggi, banyak penjual nakal yang menaikkan harganya hingga tak masuk akal, bahkan mencapai ratusan juta per tanaman.
Menghadapi fenomena monkey business dalam dunia usaha dan keuangan memang tidaklah mudah. Namun, dengan kesadaran, tindakan, serta pertahanan diri yang kuat, Anda mampu menciptakan perubahan yang positif. Sebagai pengusaha, konsumen, atau anggota masyarakat, mari kita berkomitmen untuk memerangi praktik bisnis yang tidak jujur dan merugikan. Dengan bersama-sama membangun budaya integritas dan transparansi, kita dapat menciptakan lingkungan bisnis yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua pihak terlibat.
Tertarik dengan artikel mengenai bisnis dan ekonomi? Segera kunjungi blog iSeller untuk mendapatkan informasi yang edukatif. Cari tahu juga produk-produk iSeller dan berbagai fiturnya yang mengagumkan dengan klik link ini dan COBA GRATIS atau jalankan demo!