Salah satu hal penting yang harus diperhatikan untuk memulai suatu usaha adalah modal. Modal usaha ini dapat didefinisikan sebagai investasi usaha yang dikeluarkan di awal, dan digunakan dalam jangka waktu panjang untuk mengembangkan usaha. Untuk mengetahui cara menghitung modal awal usaha, pastikan kamu simak ulasan di bawah ini sampai akhir!
Sederhananya, modal usaha adalah segala sesuatu yang dipakai untuk proses operasional sebuah bisnis yang bentuknya bisa berupa uang atau materi, maupun tenaga. Modal berupa materi bisa digunakan untuk melakukan pembiayaan bisnis, sedangkan modal tenaga mengarah pada kemampuan Sumber Daya Manusia dalam menjalankan usaha tersebut.
Lebih dari itu, ternyata modal tidak hanya sebatas pada semua hal yang sifatnya fisik, namun juga ada modal yang bersifat non fisik. Contohnya adalah jika kamu punya usaha makanan dan kamu telah menguasai cara membuat, mengolah, hingga cara memasarkan produk dan memberikan pelayanan yang terbaik, itulah yang disebut modal non fisik.
Kenapa Menghitung Modal Awal Perlu Dilakukan?
Menghitung modal awal bisnis memang sangat penting. Sebab, dengan menghitung modal awal bisnis, kamu jadi bisa menentukan apa saja langkah-langkah selanjutnya yang harus ditempuh. Mulai dari bagaimana cara mengumpulkan modal tersebut, menentukan berapa target omzet yang harus dicapai dalam setiap periode, hingga bagaimana cara membelanjakan modal awal tersebut dengan efektif dan efisien.
Selain modal awal, dalam dunia bisnis ternyata ada juga modal akhir. Modal awal adalah modal yang diperlukan untuk memulai suatu bisnis, di mana modal awal ini terdiri dari modal investasi, modal operasional, dan modal kerja. Sedangkan modal akhir adalah modal yang diperlukan untuk menjalankan bisnis dalam periode selanjutnya. Besaran modal akhir ini baru bisa diketahui setelah perhitungan laba rugi sebuah perusahaan. Jadi, perbedaan modal awal dan modal akhir terletak pada tujuan, periode, dan cara perhitungannya, ya.
Bagaimana Cara Menghitung Modal Awal dalam Bisnis?
Untuk mengetahui spekulasi perkiraan modal usaha dan keuntungan nantinya, tentunya kamu perlu menghitung modal. Berikut ini adalah berbagai cara menghitung modal awal sesuai dengan jenis modal itu sendiri.
1. Menjumlahkan 3 Komponen Modal
Cara menghitung modal awal yang pertama adalah menjumlahkan modal kerja, modal investasi, dan modal operasional. Perlu diketahui, modal kerja merupakan keseluruhan biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan barang dan bahan baku guna pengembangan usaha. Sedangkan modal investasi adalah uang yang dibelanjakan untuk keperluan pembelian alat usaha bernilai tinggi yang akan digunakan selama kegiatan bisnis berjalan. Sementara itu, modal operasional adalah seluruh uang yang digunakan untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional bisnis.
Adapun cara menghitung modal awal bisnis dengan menggunakan metode ini yaitu: Modal Awal = Modal Kerja + Modal Investasi + Modal Operasional.
2. Menjumlahkan Belanja Operasional dan Belanja Modal
Cara menghitung modal awal adalah menjumlahkan biaya belanja operasional dan belanja modal. Belanja operasional adalah modal yang digunakan untuk kepentingan operasional usaha, sedangkan belanja modal adalah uang yang dibutuhkan untuk keberlanjutan bisnis.
Cara menghitung modal awal dengan metode ini adalah: Modal Awal = Belanja Operasi + Belanja Modal.
Baca juga: 3 Tahapan Utama Siklus Akuntansi yang Perlu Diketahui
3. Menghitung Laba, Prive, dan Modal Akhir
Laba adalah keuntungan bersih yang didapatkan dari kegiatan bisnis. Sedangkan prive adalah penarikan uang yang dilakukan sebagai pemilik bisnis, baik untuk keperluan usaha maupun untuk keperluan pribadi.
Lalu, cara menghitung modal awal bisnis menurut metode ini adalah: Modal Awal = Modal Akhir – (Prive + Laba).
4. Penghitungan Modal Akhir, Pendapatan, Beban, Pajak dan Prive
Cara terakhir yang bisa digunakan untuk menghitung modal awal adalah dengan menggabungkan berbagai komponen perhitungan secara sekaligus. Dengan menggabungkan kelima komponen ini, maka cara menghitung modal awal bisnis adalah: Modal Awal = Modal Akhir – (Pendapatan + Beban + Pajak + Prive).
Baca juga: Ada Banyak Tugas Kasir, Saatnya Pilih Sistem yang Unggul!
Itulah cara menghitung modal awal dalam bisnis yang bisa kamu gunakan. Dengan menghitung modal awal, maka kamu akan lebih mudah dalam memulai apapun bisnis yang kamu impikan. Namun, jangan lupa untuk mendapatkan perhitungan yang tepat dari setiap komponen tersebut, ya!
Supaya lebih mudah, kamu membutuhkan sistem kasir yang komprehensif. Adapun sistem kasir terbaik untuk memenuhi segala kebutuhan bisnis kamu adalah iSeller. iSeller hadir dalam beragam fitur yang akan memudahkan setiap pebisnis dalam menjalankan usahanya.
Dengan sistem yang solid dan kemampuan integrasi yang baik, iSeller akan membantu optimasi penjualan di setiap titik, baik secara offline maupun online. Dengan begitu, jumlah total penjualan akan kamu peroleh dengan tepat. Menariknya lagi, iSeller juga dilengkapi dengan fitur laporan dan analitik, yang memungkinkan kamu bisa menjalankan bisnis secara lebih mudah.
Dengan laporan yang komplit dan profesional, kamu akan melihat bagaimana perkembangan bisnis, produk apa yang paling banyak terjual, hingga mendeteksi inventori dengan stok rendah secara cepat. Kamu bisa registrasi sekarang untuk menikmati semua fitur unggulan dari iSeller!