Pernahkah kamu bertemu dengan seseorang di tempat kerja yang selalu terlihat bersemangat, siap menyelesaikan tugas dengan penuh dedikasi, dan memberikan yang terbaik dalam setiap situasi? Mungkin, itulah yang dapat kamu sebut sebagai “pengertian etos kerja” yang kuat dari karyawan. Bahkan, banyak persyaratan dari suatu lowongan pekerjaan yang mengharuskan calon pelamar memiliki etos kerja tinggi.
Etos kerja (work ethic) bukan hanya tentang seberapa banyak waktu yang kamu habiskan di meja kerja atau seberapa sering kamu menunjukkan kehadiran fisik. Ini tentang sikap mental, komitmen, dan semangat yang kamu bawa setiap hari ke tempat kerja. Etos kerja ini dapat kamu ciptakan, diperkuat, dan kamu kembangan setiap harinya, lho.
Dalam artikel ini, kamu akan menjelajahi makna berarti dari etos kerja, mengapa ini sangat penting bagi operasional tempat kerja dan diri sendiri, hingga membangunnya di tempat kerja. Yuk, jelajahi lebih dalam!
Baca Juga: Manfaat Pelatihan Karyawan untuk Bisnis Jangka Panjang
Pengertian Etos Kerja
Mengutip dari buku Etos Kerja: Panduan Menjadi Karyawan Cerdas karya Desmon Ginting, etos kerja adalah seperangkat etiket dan juga semangat yang menjadi karakteristik seseorang atau sekelompok orang yang bekerja. Elemen pembangun etos kerja didukung oleh perspektif yang dianut serta etika. Semua itu terwujud melalui tekad dan perilaku yang terimplementasikan di tempat kerja.
Pengertian etos kerja juga berarti mental yang mencerminkan komitmen, semangat, dan dedikasi. Contohnya seperti kamu yang selalu melaksanakan tugas harian dengan penuh keyakinan dan integritas. Tindakan ini kamu lakukan setiap harinya hingga berdampak pada hasil yang memuaskan.
Etos kerja bisa lho menjadi identitas terkuatmu di tempat kerja. Kesuksesan kamu pasti akan berpengaruh pada perusahaan dalam banyak bentuk. Nah, keberhasilan ini yang membuat etos kerja bukanlah lagi sebagai nilai dan moral yang kamu terapkan sendiri, melainkan sesuatu yang telah melekat kuat.
Mengapa Etos Kerja Menjadi Hal yang Penting?
Apakah kamu sadar bahwa etos kerja atau work ethic ini telah diterapkan semenjak bangku sekolah dasar? Mulai dari masuk kelas tepat waktu, disiplin pada aturan, hingga selalu mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru. Itu semua adalah cara agar para murid terus menerapkan hal yang sama hingga dewasa.
Seperti yang kamu tahu, transisi dari lembaga formal tempat kamu menuntut ilmu ke ekosistem kerja berarti satu tingkat lebih tinggi dalam hal profesionalitas dan kemampuan. Nah, etos kerja inilah yang menjadi penentu apakah kamu dapat berkembang dengan baik di dunia kerja. Work ethic juga membuka peluangmu menjadi kandidat yang dipertimbangkan lebih ketika melamar suatu pekerjaan.
Mengutip laman Indeed Career Guide, etos kerja adalah faktor penting dalam menjalin koneksi dan memajukan karier. Kamu akan lebih menonjol ketika keahlianmu dalam berinteraksi dan menyelesaikan tugas terbilang bagus. Karyawan yang punya etos kerja tinggi diharapkan banyak perusahaan supaya kinerjanya dapat menginspirasi karyawan lainnya. Selain itu, kamu punya peluang lebih untuk mendapat kenaikan gaji atau promosi.
Ciri-ciri seseorang memiliki etos kerja yang unggul ditandai dengan kualitas dan keterampilan berikut ini:
- Akuntabilitas: memiliki akuntabilitas membuat kamu menjadi andalan untuk memenuhi standar. Kamu mampu mengatur pekerjaan tanpa banyak pengawasan dari rekan atau atasan kerja.
- Disiplin: disiplin waktu, pekerjaan, dan yang lainnya berarti kamu adalah pribadi yang menyelesaikan tugas tepat waktu.
- Jujur: bersikap jujur sangat membantu kamu ketika memberi atau menerima umpan balik maupun berbagi ide. Dengan kejujuran, kamu menjadikan kesalahan sebagai pembelajaran yang berharga.
- Rendah hati: sikap rendah hati membawa kamu pada pribadi yang menghargai semua orang dan kontribusi mereka yang setara.
- Berintegritas: poin ini semacam praktik untuk selalu bersikap hal yang benar. Contohnya seperti dapat bekerja sendiri tanpa harus diawasi.
- Teorganisir dengan baik: keteraturan dapat tercipta mulai dari meja kerja yang rapi. Gunakan alat apapun yang bisa menunjang kinerja kamu, seperti sticky notes, buku catatan, spreadsheet, dan yang lainnya.
- Kualitas kerja yang tinggi: ketepatan waktu memang penting, namun kualitas memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari kuantitas. Rasa hormat kepada waktumu dan orang lain dapat kamu lakukan dengan hasil pekerjaan yang tidak ada revisi secara konsisten.
- Tanggung jawab dan kerja sama tim: terbiasa bekerja sendiri bukan berarti tidak perlu aktif dalam kolaborasi tim. Kerja tim yang kuat menjadi salah satu tanggung jawab dalam pekerjaanmu, sehingga tujuan bersama dapat tercapai.
- Manajemen waktu: kelola waktumu untuk memenuhi deadline, janji rapat, atau diskusi tim. Penting juga untuk masuk kantor tepat waktu agar pekerjaanmu juga selesai dengan rapi. Sikap ini merupakan bentuk penghargaanmu pada waktu dan rekan kerja.
Kembangkan Etos Kerjamu dengan Cara Berikut!
Etos kerja atau work ethic bukanlah anugerah alami yang ada sejak lahir. Pembentukannya memerlukan konsistensi dan improvisasi setiap harinya. Ada beberapa tips untukmu mengembangkan atau menciptakan unsur etos kerja, yaitu:
1. Say No To Distraction!
Membangun semangat dan integritas harus kamu awali dengan menjauhkan pekerjaan dari gangguan atau distraksi. Sebagai contoh, kamu bisa membuka media sosial atau beristirahat sejenak di waktu makan siang. Bisa juga dengan menyimpan mobile phone di tas.
2. Tetapkan Tujuan
Berlatihlah meningkatkan etos kerja secara teratur. Poin ini dapat kamu mulai dengan bertanya pada orang yang terpercaya tentang apa hal yang harus disingkirkan atau kamu tingkatkan. Fokus dengan semua itu hingga kamu merasa percaya diri. Contohnya seperti memeriksa kembali tugasmu.
3. Identifikasi Waktu
Maksud dari langkah ini adalah cari tahu berapa lama kamu butuh istirahat dan untuk mengerjakan tugas tertentu. Semuanya harus seimbang agar tidak ada yang timpang sebelah dan mengganggu kualitas kerjamu.
4. Stay Organised!
Ambil jeda waktu sedikit untuk kamu mengatur catatan, kotak masuk email, atau ruang kerja. Dengan ekosistem yang rapi, kamu mampu fokus dan menciptakan hari kerja yang lebih santai.
5. “Work Life Balance? Yes, Please!”
Bekerja dan mengembangkan diri memang cukup menyita waktu. Untuk itu, kondisi raga dan jiwamu harus tetap prima. Hindari lembur dan jangan ragu untuk menggunakan kuota cutimu. Yang terpenting adalah istirahat yang cukup.
6. Percaya pada Pekerjaan
Etos kerja dapat tumbuh dengan rasa riang akan tugas yang kamu lakukan. Carilah aspek-aspek menyenangkan dan bermanfaat yang bisa kamu ambil melalui pekerjaanmu.
7. Hormati Rekan Kerja
Rasa respek, kebaikan, dan bijaksana menjadi pemicu work ethic kamu. Hal ini dapat kamu lakukan sesimpel menyapa teman kerja atau menawarkan bantuan.
8. Atur Waktu dengan Bijak
Waktu adalah hal yang berharga dalam hidup. Tepat waktu dalam pengerjaan tugas dan masuk kantor adalah cara yang nyata untuk menunjukkan etos kerja.
Baca Juga: Apa Saja Indikator Kinerja Karyawan? Cari Tahu Yuk!
Kesimpulan: Etos Kerja adalah Sebuah Filosofi Hidup
Itu dia penjelasan mengenai pengertian etos kerja, seberapa penting prinsip tersebut, hingga cara membangunnya. Etos kerja adalah fondasi hidup serta kunci sukses membangun karier dan pembentuk reputasi di dunia profesional yang penuh tantangan. Jangan pernah berhenti belajar dan tetap berdedikasi pada pekerjaan yang kita cintai.