Apa produk yang menjadi favoritmu akhir-akhir ini? Apakah produk perawatan diri, gawai, atau mungkin kebutuhan rumah tangga? Ternyata, ada lho beberapa orang yang membeli produk karena packaging atau kemasannya yang menarik. Produk dengan desain yang atraktif dan kreatif memang memanjakan mata, ya. Nah, sebelum bentuk fisiknya didistribusikan, desain produk melewati proses yang dapat kamu sebut sebagai “Prototype Produk”.
Sejujurnya, kemasan yang unik dan bahan baku sebuah produk menjadi pilihan utama konsumen. Semakin apik semua elemen itu, maka produkmu juga semakin terlihat menarik, baik itu di marketplace atau outlet. Maka dari itu, prototype produk punya keterkaitan erat dengan kemajuan suatu bisnis dan masuk ke dalam sebuah rencana pengembangan produk yang harus diramu hingga matang.
Dalam artikel ini, kamu akan menjelajahi definisi dari prototipe produk, fungsi dan maknanya, hingga langkah-langkah pasti untuk merangsang kreativitas dan inovasi. Sudah siap membuat produk dan bisnismu lebih dikenal khalayak umum? Mari cari tahu lebih lanjut!
Baca Juga: Inovasi Produk Ramah Lingkungan dan Tips Menjalankannya
Mengenal Apa Itu Prototype Produk
Prototype produk atau purwarupa merupakan representasi awal dari suatu produk sebagai alat uji dan evaluasi konsep, desain, serta fungsi sebelum masuk proses produksi massal. Aktivitas brainstorming untuk merancang prototipe dilakukan oleh lintas divisi di perusahaan. Pertimbangannya berupa visual, fungsi, dan interaksi suatu produk kepada calon pelanggan. Prototipe adalah wujud nyata dari keberhasilan proses kreatif yang telah terjalin.
Feedback atau umpan balik dari semua yang terlibat dengan produk sangat berarti bagi perusahaan dalam menciptakan sesuatu yang baru. Mereka juga melihat dari sisi pelanggan, seperti apa yang mereka butuhkan, tren terkait produk yang sedang berlangsung, sampai karakteristik target pasar yang menjadi incaran.
Rancangan sebuah produk memiliki beragam format. Ada yang berbentuk fisik yang dirangkai dengan tangan, menggunakan cetakan, atau produksi cepat melalui pencetakan 3D. Kalau kamu butuh efisiensi biaya, desain digital via perangkat lunak seperti Adobe Photoshop atau alat desain khusus bisa menjadi pilihan cerdas.
Tujuan Dari Prototype Produk
Prototipe produk bukan hanya soal perancangan sebuah produk, melainkan proses trial and error agar sebuah bisnis bisa menyajikan barang terbaik bagi konsumen. Produk yang bagus akan mendatangkan efek positif dan berimbas pada kesetiaan konsumen. Tujuan dari prototipe produk adalah sebagai berikut:
1. Perwujudan Imajinasi
Dalam dunia desain, sebuah purwarupa adalah “jembatan” antara ide dan kenyataan. Rasanya sama seperti kamu memiliki ide dan dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Para tim kreatif mengutarakan segudang imajinasi dan disulap jadi kenyataan melalui sebuah produk. Keren, bukan?
2. Penyempurna Produk
Produk yang ada di rumahmu telah mengalami proses yang panjang, lho. Salah satunya dengan prototipe produk. Proses ini bak ruang untuk mengembangkan ide dan “laboratorium” untuk menemukan satu dari yang terbaik, baik dari segi bahan baku produk dan kemasan maupun desainnya.
Dari sini, tim akan ditemukan apa yang berfungsi dan yang tidak. Setelah itu, mereka akan mengetahui bagian mana yang perlu diimprovisasi dan penyesuaian ulang untuk gagasannya. Kamu dapat menyebut prototype produk sebagai “kompas” karena kontribusinya ke dalam penciptaan produk yang brilian.
3. Pemberi Variasi dan Warna untuk Kemasan
Prototype produk identik dengan rancangan fisik suatu produk. Kamu mungkin tertarik dengan sebuah jam tangan kayu yang punya desain menarik. Adanya prototipe produk merangsang para kreatif di tiap industri untuk membuat desain sebagus mungkin. Mereka membawa beragam warna dan bentuk. Seperti yang kamu tahu, warna dan bentuk yang menawan akan berpengaruh ke psikologis seseorang.
4. Menyampaikan Pesan Produk
Tujuan dari prototipe produk adalah sebagai pembawa pesan produk atau perusahaan. Sebagai contoh, kamu melihat desain gawai dari Apple yang sejalan dengan kampanye mereka, yaitu kesederhanaan dan desain serta fiturnya yang futuristik. Produk mereka sudah pasti berlandaskan pada prototipe produk.
Sejalan dengan identitasnya, Apple mengajak para penggunanya untuk bisa merasakan value produk mereka. Sehingga, orang lain bisa merasakan visi, memberikan umpan balik yang berharga, serta menjadi bagian dari perjalanan yang bermakna dari suatu produk.
6 Jenis Prototype Produk
Prototipe adalah sebuah penemuan produk dan menghasilkan cara tercepat serta termurah untuk menguji gagasan. Proses ini punya beberapa jenis yang digunakan pelaku bisnis seperti di bawah ini:
1. Prototipe Konseptual
Ini adalah jenis prototipe yang digunakan untuk mengekspresikan ide-ide awal secara visual. Prototipe konseptual sering kali terbuat dari bahan sederhana seperti kertas, karton, atau bahkan sketsa digital. Mereka akan memvisualisasikan gagasan secara kasar sebelum berlanjut ke tahap pengembangan.
2. Prototipe Kasar (Rough Prototype)
Prototipe kasar adalah versi awal dari produk yang biasanya terbuat dari bahan-bahan mudah dicari seperti kayu, busa, atau plastik. Mereka tidak selalu memiliki detail yang tinggi tetapi cukup untuk menguji fungsi dasar dan memberikan gambaran kasar tentang bagaimana produk akan terlihat dan berperilaku.
3. Prototipe Fungsional
Ini adalah prototipe yang dirancang untuk menunjukkan kinerja sebenarnya dari produk. Prototipe fungsional sering kali memiliki fitur-fitur yang lengkap dan mampu beroperasi seperti produk akhir. Mereka memungkinkan untuk menguji fungsionalitas, keandalan, dan kinerja teknis dari produk sebelum produksi massal dimulai.
4. Prototipe Presentasi (Presentation Prototype)
Prototipe presentasi adalah versi yang lebih halus dan menarik secara estetika dari produk yang ditujukan untuk presentasi kepada pemangku kepentingan eksternal seperti investor, pelanggan potensial, atau pihak berwenang. Mereka mungkin memiliki detail yang tinggi dan dibuat dengan material yang lebih berkualitas untuk menarik perhatian dan memberikan kesan positif.
Prototipe produk menjadi bahan presentasi kepada mitra bisnis, baik klien atau investor. Keberadaan prototype produk akan menjadi perhitungan apakah produk akan berfungsi, memperkuat bisnis, dan bahkan mencuri hati investor.
5. Prototipe Produksi (Production Prototype)
Ini adalah prototipe yang paling mendekati produk akhir dalam hal desain, bahan, dan proses produksi. Prototipe produksi digunakan untuk menguji seluruh proses produksi dan memastikan bahwa semua aspek berjalan dengan lancar sebelum memulai produksi massal.
6. Prototipe Virtual
Dalam era digital, prototipe virtual menjadi semakin populer. Mereka adalah simulasi digital dari produk yang memungkinkan pengguna untuk menguji fungsionalitas, navigasi, dan pengalaman pengguna tanpa memerlukan pembuatan fisik. Prototipe virtual biasanya digunakan dalam pengembangan perangkat lunak dan aplikasi, tetapi juga dapat diterapkan dalam desain produk fisik dengan teknologi seperti CAD (Computer-Aided Design).
Strategi Merancang Prototype Produk
Berniat untuk membuat serta menggunakan prototype produk? Mengutip laman Indeed, intip trik berikut ini untuk memperlancar prosesnya:
- Pertimbangkan kondisi: kamu perlu memperhitungkan bagaimana sebuah item dapat bekerja melalui uji laboratorium atau lingkungan terkendali. Pertimbangkan juga penggunaan dan fungsi produk.
- Ganti ide jika diperlukan: prototipe produk menjadi kunci untuk menemukan desain yang cacat atau kurang. Ubah gagasan atau ide bila diperlukan dengan memulai prototipe baru.
- Pikirkan tentang keamanan: prototipe adalah cara untuk memastikan keamanan suatu desain. Contohnya seperti bagaimana perusahaan parfum merancang botol parfum agar mampu berdiri kokoh dan tidak mudah jatuh. Atau prototipe karya digital yang berfungsi sebagai perlindungan dari peretas.
- Libatkan tim: sulit merakit prototipe tanpa kontribusi tim. Jadi, libatkan mereka dalam pengambilan keputusan dan penemuan solusi.
Baca Juga: Kenapa Bisnis Perlu Memakai Kemasan Ramah Lingkungan?
Prototype Produk adalah Pintu Menuju Kesuksesan Produk
Prototype produk adalah pilar penting dalam dunia desain dan pengembanagn produk. Setiap jenisnya memiliki peran dan manfaat yang konkret. Keberadaannya tidak hanya sebagai tempat pengujian dan validasi ide, tapi juga untuk menjembatani inovasi dengan pemangku kepentingan.
Tapi, perlu kamu ingat bahwa prototipe produk bukanlah hasil akhir, tetapi hanya sebagai sarana untuk meraih tujuan. Kegagalan dan kekurangan dari prototipe membawa kamu kepada kualitas produk yang lebih baik. Jadi, jangan berhenti untuk eksplorasi dan jadikan prototype produk sebagai alat untuk menumbuhkan kreativitas!