Semua usaha pemasaran, penjualan, dan campaign yang kamu buat di dalam bisnis, tujuan akhirnya adalah mengalirnya keuntungan untuk bisnis tersebut. Upaya-upaya mendapatkan keuntungan ini juga bisa didukung dengan effort lain, sehingga revenue stream yang dimiliki perusahaan lebih besar.
Penjualan, seperti yang kamu baca di atas, adalah salah satu kanal revenue stream yang dimiliki bisnis. Selain itu, masih banyak kanal dan cara lain yang bisa digunakan untuk menambah kas, sehingga pada akhirnya menambah keuntungan bisnis.
Baca juga: Simak! 4 Tahapan dan Penerapan Marketing Funnel dalam Bisnis
Tapi Pertama, Apa Itu Revenue Stream?
Revenue stream, secara praktis, adalah sumber yang turut menambah pendapatan perusahaan. Sumber ini bisa didapatkan secara langsung atau secara tidak langsung, selama aktivitas yang dilakukan dapat menambah kas maka bisa disebut dengan revenue stream.
Karena disebut aliran pendapatan, maka idealnya kegiatan ini bisa dilakukan terus menerus, berkelanjutan, dan tidak berhenti di satu titik dalam waktu dekat. Penting untuk sebuah bisnis memiliki beberapa sumber pendapatan kas agar kondisi finansialnya selalu stabil.
Bagaimana jika sumber aliran pendapatannya hanya satu?
Maka ketika ada masalah pada sumber pendapatan tersebut, bisnis yang kamu punya praktis akan lumpuh dan tidak bisa memperoleh pemasukan untuk melanjutkan kegiatan bisnisnya.
Cukup krusial bukan untuk memiliki lebih dari satu sumber saja?
Dua Jenis Besar Aliran Pendapatan
Dalam konsepnya, revenue stream dibagi menjadi dua kategori besar. Pertama disebut dengan transaction revenue, dan yang kedua disebut dengan recurring revenue. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup besar, dan wajib kamu pahami secara mendasar.
1. Transaction Revenue
Jenis pendapatan ini digunakan untuk menyebut aliran yang berasal dari transaksi jual-beli sekali bayar. Pendapatan hanya dicatatkan sekali ketika transaksi dilakukan pelanggan, untuk produk yang kamu tawarkan.
Selain pada transaksi jual-beli ini, kamu juga bisa memperoleh transaction revenue dari sumber lain, misalnya seperti dana hibah, bantuan pendanaan satu putaran, dan lain sebagainya.
Jual-beli memang terjadi berulang-ulang, namun transaksi ini dilakukan oleh pelanggan yang berbeda, sehingga bisa disebut sebagai satu kali transaksi saja.
2. Recurring Revenue
Jenis kedua ini merupakan aliran pendapatan yang diterima lebih dari satu kali atau sifatnya rutin. Jadi ketika dicatat dalam pembukuan, pendapatan ini akan konsisten muncul dalam periode tertentu secara berulang.
Kamu bisa mendapatkannya dari berbagai sumber, seperti produk berlangganan dari pelanggan yang sama, pendapatan investasi, suntikan dana rutin, dan sejenisnya.
Berbeda dengan pendapatan dari penjualan produk satu kali, pelanggan yang berlangganan akan dicatat sebagai recurring revenue karena ia melakukan pembayaran terus menerus untuk akunnya, dalam periode waktu tertentu.
Apa Fungsi dari Adanya Aliran Pendapatan Ini?
Melihat penjelasan definisi dan jenis dari revenue stream ini, mungkin banyak di antara kamu yang membaca artikel ini sudah menebah apa fungsi dari aliran pendapatan tersebut. Secara singkat, berikut penjelasannya.
Tahu Sumber Pendapatan
Dengan pemetaan aliran pendapatan yang baik, dan tentu saja memiliki beberapa sumber pendapatan, dapat memberikan gambaran bagaimana bisnis mendapatkan keuntungan. Dari data yang dimiliki, kamu bisa tahu pos mana yang mendatangkan keuntungan paling besar, dan pos mana yang sebaliknya. Hal ini dapat memberikan insight mengenai optimasi sumber pendapatan yang dipunya supaya setiap kanal bisa efisien mendatangkan keuntungan.
Strategi Pengembangan Bisnis ke Depan
Pemahaman yang baik pada revenue stream perusahaan bisa membantu kamu merancang strategi pengembangan bisnis di masa yang akan datang. Kamu bisa melihat di titik mana pendapatan diperoleh paling besar, dan menjadikannya ‘andalan’ untuk proyeksi bisnis jangka panjang.
Di waktu yang sama, evaluasi atas pos yang berkontribusi kecil harus dilakukan, entah dengan optimasi atau menutupnya agar effort yang dimiliki perusahaan bisa lebih difokuskan.
Prediksi Omzet dan Keuntungan
Pendapatan yang diperoleh juga membantu kamu memperkirakan berapa keuntungan yang akan didapatkan bisnis dalam periode waktu tertentu. Dengan begini kamu bisa tahu sumber penghasilan dan usaha yang tepat bisa dilakukan, agar pendapatan yang diperoleh semakin besar.
Prediksi Penjualan dan Keuntungan
Ketika revenue yang diperoleh naik, maka keuntungan yang didapatkan bisnis juga idealnya turut naik. Dua hal ini berbanding lurus, sehingga kamu bisa melihat prediksi penjualan yang dicatatkan oleh bisnis dalam periode waktu tersebut.
Sebaliknya ketika revenue turun, maka bisa jadi indikasi total penjualan yang didapatkan juga menurun. Hal ini sangat terlihat jika penjualan adalah kanal utama pendapatan yang bisnis kamu punya.
Pertimbangan Investor
Semakin besar dan banyak revenue stream yang dimiliki perusahaan maka semakin menarik pula untuk investor menanamkan dananya. Tingginya jumlah pendapatan menjadi indikasi bahwa perusahaan dapat menjalankan bisnisnya secara efektif, dan memaksimalkan sumber pendapatan yang dimiliki. Tandanya, perusahan bisa mengolah sumber daya dan menjadi sarana investasi menarik untuk investor.
Baca juga: Kuasai 3 Tips Menyusun Laporan Penjualan untuk Bisnis Kamu
Sebenarnya contoh dari revenue stream sendiri bisa dilihat dari poin sebelumnya. Mulai dari pendapatan dari penjualan, dana hibah, hasil investasi, langganan produk, suntikan dana tunggal atau rutin, dan sebagainya. Jelas setiap pos tersebut harus dioptimalkan agar pendapatan bisa meningkat, dan membawa keuntungan untuk bisnis yang kamu miliki.Dalam upaya meningkatkan revenue stream ini, optimasi di sisi penjualan produk bisa dilakukan. Salah satu usahanya adalah dengan menggunakan POS system yang solid, yang disediakan oleh iSeller. Metode pencatatan penjualan yang akurat, terintegrasi, dan memudahkan pelanggan dalam melakukan pembayaran, bisa jadi booster yang baik untuk bisnis. Ajukan COBA GRATIS sekarang juga, dan maksimalkan setiap fitur yang ditawarkan untuk kemajuan bisnismu!