Dalam rantai distribusi, ada sebuah destinasi terakhir untuk produk atau jasa yang nantinya akan dinikmati oleh pelanggan. Pemberhentian terakhir itu disebut dengan vendor. Sederhananya, vendor adalah area atau pihak penyedia barang atau layanan yang akan Anda beli. Dari pedagang tradisional hingga platform e-commerce, keberadaan vendor memberikan kontribusi signifikan agar konsumen tak kehilangan akses terhadap output hasil produksi.
Baik seorang pengusaha atau konsumen, memiliki pemahaman tentang peran vendor bisa memberikan wawasan dalam menghadapi tantangan bisnis modern. Bagi Anda yang tertarik menjalankan usaha vendor, mari simak penjelasannya lebih lengkap berikut ini!
Vendor adalah Pihak Penyedia Produk
Laman Investopedia mendefinisikan vendor sebagai pihak dalam rantai pasokan yang menyediakan barang dan jasa. Mereka melayani penyediaan produk untuk pelanggan atau bisnis lainnya. Sebagai bagian dari supply chain, vendor hadir dalam ekosistem bisnis sebagai penanggung jawab penyediaan produk atau layanan yang cocok dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan, serta menjaga kualitas dan kepuasan pelanggan.
Vendor adalah mitra bisnis dengan banyak pelaku usaha. Sebagai contoh, toko kelontong di area rumah Anda menerima kue olahan masyarakat sekitar dan menjalin hubungan dengan perusahaan minuman dingin yang produknya dijual di toko tersebut.
Penjualan barang atau jasa yang terjadi di vendor sangat berguna untuk menunjang kinerja perusahaan atau badan usaha. Tak hanya menjual bahan baku, tapi vendor menyediakan bahan pendukung hingga barang setengah jadi.
Baca Juga: Hasilkan Cuan, Ini 10 Contoh Bisnis yang Laku Setiap Hari
Apa Beda Vendor dan Supplier?
Di dalam rangkaian supply chain management, vendor dan supplier (pemasok) memiliki fokus dan posisi yang berbeda meskipun tugasnya terlihat sama. Vendor bertujuan untuk menyediakan produk dan layanan kepada konsumen akhir. Sementara itu, supplier menyediakan bahan baku atau komponen kepada produsen dalam rantai pasok.
Dari perbedaan tersebut, vendor lebih banyak terlibat dalam tahap akhir rantai pasok dan berinteraksi langsung dengan konsumen akhir. Sebelum produk sampai ke tangan vendor dan konsumen, ada sumbangsih supplier sebagai penyedia elemen yang dibutuhkan perusahaan untuk penyediaan produk akhir.
Perbedaan mendasar keduanya juga dapat dilihat dari jumlah kebutuhan atau kuantitas produk yang dapat dilayani. Vendor menerima pembelian produk satuan atau jumlah yang sedikit. Kemudian, karena sasaran konsumen supplier adalah perusahaan yang melakukan produksi massal, otomatis mereka lebih sering mengendalikan pemesanan dengan volume besar.
Jenis-jenis Vendor
Terdapat banyak jenis vendor yang tersedia di sekitar Anda. Semua vendor ini menjadi solusi untuk kebutuhan dan preferensi konsumen. Berikut ini adalah tipe-tipe vendor yang dikutip dari berbagai sumber:
1. Vendor E-commerce
Vendor yang beroperasi secara online melalui platform e-commerce seperti Amazon atau eBay. Mereka menyediakan berbagai produk kepada konsumen melalui website mereka, memungkinkan pembelian yang mudah dan nyaman dari mana saja.
2. Vendor Lokal atau Pedagang Kaki Lima
Vendor lokal atau pedagang kaki lima beroperasi di pasar tradisional atau jalanan kota. Toko ini memiliki beragam barang, mulai dari makanan ringan hingga pakaian dan aksesoris unik. Interaksi langsung dengan vendor ini sering kali memberikan pengalaman berbelanja yang menarik dan berwarna.
3. Vendor Produsen
Adalah entitas yang membuat atau memproduksi barang secara langsung. Vendor produsen menjual produk kepada konsumen atau bisnis lain melalui berbagai saluran distribusi seperti toko ritel, distributor, atau platform daring.
4. Vendor Layanan
Seperti namanya, vendor ini berfokus pada penyediaan layanan, seperti perusahaan konsultan, penyedia jasa teknologi, atau agen perjalanan. Vendor layanan memberikan solusi untuk berbagai kebutuhan pelanggan.
5. Vendor B2B (Business-to-Business)
Vendor B2B adalah pihak atau entitas yang menyediakan produk atau layanan kepada bisnis lain sebagai pelanggan. Penjual di ranah B2B biasanya berfokus pada kebutuhan dan permintaan bisnis, seperti perusahaan teknologi yang menyediakan perangkat lunak atau perusahaan manufaktur yang menyediakan bahan baku.
6. Vendor B2G (Business to Government)
Tipe ini menjadi penyedia barang dan jasa kepada lembaga pemerintah melalui kontrak tertentu. Tak hanya itu, vendor B2G juga bisa menjadi konsultan bisnis bagi pemerintah.
7. Vendor Berbasis Langganan
Vendor ini menawarkan model bisnis berlangganan, di mana pelanggan membayar biaya tetap untuk menerima produk atau layanan secara berkala. Contohnya adalah vendor berlangganan pakaian, makanan, atau produk kecantikan, di mana pelanggan menerima kiriman reguler sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sebagai Vendor, Ketahui Strategi untuk Mengelola Bisnis
Setiap pebisnis memerlukan langkah-langkah taktis dalam pengelolaannya. Tapi, tiap bisnis punya strategi masing-masing yang berbeda, tergantung dari industri yang dijalankan. Apakah Anda butuh acuan terpadu untuk menuai sukses menjadi vendor? Inilah tipsnya yang bisa Anda coba!
1. Tentukan Kelompok Audiens
Tahap pertama yang harus Anda pahami adalah siapa audiens target Anda dengan jelas. Kenali lebih jauh untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan dan di mana area terbaik untuk menjangkau pelanggan. Melalui data ini, Anda dapat memilih vendor seperti apakah Anda serta merancang upaya terdepan di pemasaran serta penjualan produk.
2. Sediakan Produk Bermutu
Rahasia agar bisnis Anda menjadi berhasil adalah dengan menawarkan produk atau layanan yang berkualitas tinggi. Pilihlah penyuplai yang mampu menyediakan produk terbaik untuk toko Anda. Pastikan hanya produk atau layanan berstandar tinggi yang tersedia di usaha Anda.
3. Jadilah Inovatif
Mungkin muncul di benak Anda mengenai cara agar pelanggan semakin banyak yang datang dan membutuhkan produk di bisnis Anda. Coba tinjau tren pasar atau dengarkan feedback dari pelanggan. Tak hanya perihal produk, tingkatkan juga kualitas dalam layanan Anda.
4. Pelihara Relasi dengan Pelanggan
Siapa pun pasti tak suka ketika mendapat produk bermutu rendah atau layanan yang tak ramah. Jadi, berikan pelayanan pelanggan yang ramah, responsif, dan profesional. Produk atau layanan yang Anda tawarkan juga harus sesuai dengan preferensi mereka. Semua elemen ini akan membuahkan hasil melalui loyalitas pelanggan dan rekomendasi positif.
5. Bermitra dengan Pihak yang Relevan
Jalinlah kemitraan dengan pihak yang relevan dalam industri atau pasar Anda. Mungkin Anda tertarik untuk berkolaborasi dengan produsen atau pemasok lain sampai berpartisipasi dalam acara atau pameran industri. Bisa juga lho bergabung dengan asosiasi atau komunitas bisnis lokal. Dengan bermitra dengan pihak yang tepat, Anda dapat saling mendukung dan memperluas jangkauan Anda di pasar.
Baca Juga: Pengertian Ekonomi Kreatif dan Jenis Bisnisnya yang Menjanjikan
Kesimpulan:
Itulah wawasan mengenai definisi vendor hingga tips tepat untuk menjalankannya. Vendor adalah pelaku bisnis yang menyediakan hanya yang terbaik bagi konsumen. Berbagai pelaku usaha mengandalkan keberadaan vendor untuk operasional produksi. Itu artinya, Anda perlu mengelola produk dengan baik agar konsumen tak pindah ke pihak lain.
Jadi, percayakan manajemen produk Anda dengan iSeller! Sistem Point of Sale (POS) dan omnichannel berbasis AI dari iSeller akan membantu Anda dalam pengelolaan pesanan, pembayaran, hingga pelacakan inventaris secara efisien. Ditambah lagi, iSeller bisa bantu analisis data-data bisnis yang Anda butuhkan. Jadi, yuk coba sistem Point of Sale dari iSeller. Klik COBA GRATIS sekarang dan rasakan kemudahan dalam menjalankan usaha kamu!