Produk apapun yang kamu jual di dalam bisnismu, tentu ada harga pokok penjualan yang harus diketahui. Secara praktis, jenis harga ini menjadi penting, karena bagian dari proses produksi dan menentukan berapa kira-kira keuntungan yang didapat. Dalam istilah lain, hal ini disebut dengan COGS atau cost of goods sold.
COGS secara singkat bisa dipahami sebagai semua biaya yang kamu keluarga untuk menghasilkan suatu produk, mulai dari proses pembuatan produk sampai produk itu siap untuk didistribusikan ke pasar dan dijual.
Baca Juga: 5 Fungsi Order Management System & Fitur Solid dari iSeller
Ini Fungsi dan Manfaat Perhitungan COGS yang Dilakukan
Berbicara tentang fungsi dan manfaatnya, COGS akan mengambil peran dalam memberikan perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan secara akurat. Selain fungsi dan manfaat utama ini, setidaknya ada tiga poin lain tentang fungsi cost of goods sold yang juga harus kamu pahami.
1. Terkait Harga Jual
Pertama adalah membantu dalam penentuan harga jual. Dengan tahu secara pasti berapa biaya produksi yang diperlukan, maka kamu bisa menentukan berapa harga jual yang cocok untuk produk tersebut supaya bisa memberikan keuntungan yang diharapkan.
2. Memantau Realisasi Produksi
Biaya ini juga akan membantu memantau realisasi produksi. Ketika perusahaan menerima pesanan produk, maka pihak manajemen perlu informasi soal biaya produksi yang tepat. Hal ini berguna untuk memastikan biaya yang harus disiapkan dalam memenuhi pesanan tersebut.
3. Laba atau Rugi
Setelah kamu menghitung COGS dengan akurat, kamu bisa melihat besaran untung atau rugi yang didapatkan oleh bisnis. Jika harga jual yang dipasang lebih besar dari harga pokok penjualan, maka kamu akan mendapatkan keuntungan, demikian pula sebaliknya.
Rumus Menghitung Cost of Goods Sold
Untuk mendapatkan angka dari cost of goods sold, terdapat lima langkah yang harus dilakukan. Kelima langkah ini akan membawa kamu tidak hanya pada nilai COGS, tapi sampai ke angka laba bersih sebelum pajak yang kamu dapatkan.
Secara singkat, rumusnya adalah sebagai berikut.
- Penjualan Bersih = Penjualan Kotor – Retur Penjualan – Potongan Penjualan
- Pembelian Bersih = Pembelian – Biaya Angkut Pembelian – Retur Pembelian – Potongan Pembelian
- HPP atau COGS = Persediaan Awal Barang + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir
Sampai di sini, kamu sudah akan mendapatkan angka HPP dari produk yang kamu jual. Untuk rumus selanjutnya adalah menghitung laba kotor dan laba bersih sebelum pajak.
- Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan
- Laba Bersih Sebelum Pajak = Laba Kotor – Akumulasi Biaya-Biaya
Dengan kelima langkah perhitungan di atas, kamu bisa mendapatkan angka pasti dari setiap variabel tersebut.
Terakhir, Begini Kira-Kira Cara Menghitungnya
Nah agar kamu bisa lebih paham mengenai cara perhitungan dari biaya ini, kamu bisa melihat ilustrasinya pada penjelasan berikut ini.
Misalnya, kamu memiliki sebuah pabrik yang memproduksi terminal kuningan untuk dipasok ke pasar area Madiun. Transaksi yang terjadi di bulan Maret 2021 adalah sebagai berikut.
- Persediaan bahan baku sebesar Rp15.000.000
- Pembelian bahan baku sebesar Rp10.000.000
- Produksi terminal kuningan ini dibantu oleh 20 karyawan, dengan total gaji biaya per bulan adalah Rp20.000.000 untuk tenaga kerja
- Selama proses produksi, ada biaya overhead yang dikeluarkan di bulan Maret 2023 ini sebesar Rp5.000.000
- Di akhir bulan Maret 2022, terdapat sisa penggunaan bahan baku mentah sebesar Rp7.500.000
- Produk yang dihasilkan adalah sebanyak 10.000 unit terminal kuningan
Dengan gambaran di atas, maka kamu bisa menghitung nilai COGS dengan langkah berikut ini.
Bahan Baku yang Digunakan
Dengan rumus Saldo Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku – Saldo Akhir Bahan Baku
= 15.000.000 + 10.000.000 – 7.500.000
= 17.500.000
Hitung Biaya Produksi
Dengan rumus Bahan Baku yang Digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung – Biaya Overhead Produksi
= 17.500.000 + 20.000.000 – 5.000.000
= 32.500.000
Hitung Harga Pokok Produksi atau Cost of Goods Sold
Dengan rumus umum Total Biaya Produksi + Saldo Awal Persediaan Barang dalam Proses Produksi – Saldo Akhir Persediaan Barang.
Biaya produksi sudah diketahui, sebesar Rp32.500.000, dengan total hasil produksi sebanyak 10.000 unit terminal kuningan. Artinya untuk satu terminal kuningan, biaya yang diperlukan adalah
= 32.500.000 / 10.000
= 3.250 per unitnya
Mengacu pada harga jual yang ditentukan, yakni Rp5.000 per unit, dan dengan biaya produksi sebesar Rp3.250 per unit, maka laba yang harusnya kamu dapatkan adalah sebesar Rp1.750 per unit.
Hitung Perolehan Laba
Untuk tahu berapa total keuntungan yang kamu dapat, maka total penjualan terminal kuningan yang dilakukan pada bulan tersebut akan dikurangi dengan harga pokok penjualan. Asumsikan saja semua produk berhasil terjual, maka rumus yang digunakan adalah Total Penjualan – Harga Pokok Penjualan.
= (10.000 x 5.000) – 32.500.000
= 50.000.000 – 32.500.000
– 17.500.000
Jadi laba kotor yang kamu dapatkan di bulan Maret 2021 ini adalah sebesar Rp17.500.000.
Laba Bersih sebelum Pajak
Laba bersih sebelum pajak akan dihasilkan dari jumlah laba kotor dikurangi berbagai variabel biaya yang muncul dalam proses penjualan ini. Misalnya saja total biaya lain yang kamu keluarkan adalah sebanyak Rp2.500.000, maka laba bersih sebelum pajaknya adalah
= 17.500.000 – 2.500.000
= 15.000.000
Cukup mudah dipahami bukan?
Baca Juga: Permudah Credit Card Payment dengan iSeller Pay!
Itu tadi sekilas tentang COGS dan serba-serbi yang terkait dengan biaya ini. Untuk dapat menghitungnya, kamu perlu pencatatan yang baik pada seluruh biaya produksi dan total penjualan yang dilakukan. iSeller, kemudian hadir untuk menyajikan POS System yang bisa membantu mencatat semua ini. Dengan begini, kamu bisa mendapatkan perhitungan cermat, sekaligus menyediakan proses transaksi yang mudah untuk pelanggan. Ajukan COBA GRATIS sekarang juga, dan maksimalkan semua manfaatnya!